Lenggang Stasiun

Berbeda dengan rutinitas biasanya, kali ini stasiun Tebet terlihat seperti gigi almarhum Pak Tile, melompong. Sampai2 saya dapat melenggang kangkung, bahkan bayam, wortel dan tomat bisa ikut serta pula. Lengang.. suara adzan Ashar terdengar dari musholla stasiun yang baru saya ketahui – berwarna pink. Hanya seuprit pedagang yang seliwer, itupun pedagang2 yang dagangannya portable. Teringat teman saya yang minta dibelikan stop kontak 10.000/3 di stasiun tersebut. Maafkan aku, tapi sepertinya permintaanmu itu sia2 saja kawan, sesia2 permintaan rakyat Indonesia agar Taufik Hidayat bermain apik di Thomas Cup Indonesia. Ketika melangkah menaiki tangga menuju peron, tidak ada sambutan selamat datang dari lagu2 Indonesia top 40 yang biasanya disetel di player keluaran Cina daratan. Dari hasil observasi lirikan mata, orang2 yang biasanya berdiri menjadi bebas menduduki bangku2 yang biasanya bertahta jajaran sandal hotel gocengan, pecel, atau majalah seken.

Keriaan yang amat karib selama 6 tahun hilang begitu saja, tanpa ada woro2 apapun. Anehnya lagi, pukul setengah 4 sore itu kereta ekonomi seharga 1500 yang biasanya menjadi sarang copet ataupun orang2 yang resleting celananya tak terpasang juga kosong. Saya dan teman saya Evan bebas menaruh bawaan di kursi sebelah. Karena kosongnya itu, tidak ada tatapan sinis dari ibu2 pegawai Pemda berseragam coklat yang mengintimidasi pria2 yang pura2 tertidur untuk mengangkat pantatnya demi memberi ruang bagi pantat si Ibu untuk duduk. Aneh, ada tanda tanya besar seperti simbol superhero Batman di pojok pikiran saya. Di sudut timur relung ini saya merasa nyaman dan tidak misuh2 lagi dengan Jakarta karena keadaan yang semestinya. Namun mengapa di ufuk baratnya teriring setitik rindu dengan sebuah keadaan yang biasanya?

Shattered ipod

9 thoughts on “Lenggang Stasiun”

  1. Quote : “Aneh, ada tanda tanya besar seperti simbol superhero Batman di pojok pikiran saya.”

    Mana ada tanda tanya di simbol Batman? wakakakak, ngarang-abis.com

    Tanda tanya itu simbolnya The Riddle di film Batman & Robin, muahahaha,,

    –> Akh iyah.. terima kasih untuk koreksinya yang sangat membangun nusa dan bangsa, nak hamdun..

  2. Apakah ini karena efek BBM naek?? Atau lo yg bawa sial,tiw.. Gara2 lo dateng smua orang pegi.. Hwahahah.. Piss ah say… Cuph!

  3. HAHAHAHHAHAHHAHAHHAHAHHAAAHH !!!!.
    Maap,tiw..komen ratie membuatku terpingkal2 sampai terjungkal.
    Iyah,saya juga menanyakan hal yang sama ( apa mungkin kamu yang bawa sial ?. Atau udah berapa minggu ga mandi gitu,jadinya sbelum kamu nyampe,mereka pada pulang semua ?? ).

    Eniwei..
    bukan ga mungkin,perlahan2,negara ini akan jadi “negara mati”.

    lopyu beibeh.

  4. hmm.. sabtu ya? saya baru turun itu di jatinegara.
    iya, saya ke jakarta kemaren.
    he eh, ke pondok kelapa.
    bener, gak maen2 ke pondok kopi.
    kenapa eh kenapa?
    karena nggak pernah dikasih alamat ngkosnya markitiw.

  5. Wa sering di stasiun Tebet?
    Sama donq, klo gi ada kejaan di UI Depok kadang kesana pake kereta.

    Salam kenal ya.
    Happy blogging! :D

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top