Earth Hour 2010: Jika Bumi Bisa Bicara

September, Oktober, November Desember. Bulan berakhiran “Ber” sudah datang, itu berarti musim hujan mulai menghadang. Dan di bulan Desember 2009 yang merupakan bulan terakhir di kalender ini, akan diadakan konferensi perubahan iklim UNFCCC di Kopenhagen. Yang berunding dan berbicara? Tentu saja manusia, yaitu para pejabat tinggi negara yang, moga-moga, dapat menyerukan aspirasi ibu pertiwi kepada manusia. Loh, memangnya, apa sih yang mau dibicarakan dan diisyaratkan bumi? Coba kita telaah lebih jauh. Kalau bumi bisa bicara, pembicaraan macam apa yang kira-kira akan ia lontarkan kepada manusia ya..?

1. “Ya ampuun.. banjir di mana-mana sampai meluap dari tubuhku, udah gitu yang disalahin pemerintah. Tiap seseorang nunjuk orang lain, dia harus bisa mempertanggungjawabkan tuduhannya itu, apakah dia sudah lebih baik dari yang ia tunjuk..? Kalo kamu tetep buang sampah sembarangan padahal kamu sudah lulus TK, maka kamu merendahkan pendidikan kamu. Kan, dari TK juga udah diajarin supaya nggak buang sampah sembarangan?!” (Sungai Ciliwung)

2. “Et dah kan maen nih bocah-bocah.. Sakit tahu bodi gw digores-gores! Lo pikir gw anak gothic yang suka nyilet-nyilet bodi sendiri? Hadoh getah yang keluar dari badan gw banyak banget. CIH.” (Pohon Asem di Depok)

3. “Saya sebenarnya tidak masalah digunakan dan dieksploitasi untuk menyuplai listrik masyarakat banyak. Namun mengapa masyarakat tidak menerima dan menggunakan apa yang telah saya hasilkan ini dengan baik? (Air Terjun Pembangkit Tenaga Listrik di Bogor)

4. “Bu.. Aku gak kuat lagi.. Aku sesek..”
“Iya nak.. yang sabar ya.. Ibu juga sebenernya gak kuat, tapi semua keluarga kita juga ngerasain asep ini”
“Uhuk.. uhuk.. Betul nak, Ayah juga kayaknya jadi kena bronchitis nih. Bahkan negara tetangga juga kena imbas akan asap yang ditimbulkan. Yang kita bisa lakukan hanyalah bersabar dan tawakal”. (Keluarga pohon yang terbakar di Hutan Kalimantan)

5. “Aku capek terus menerus keluar. Aku capek terus menerus menyembur. Aku capek dibenci orang banyak. Aku ingin kembali lagi ke dalam tanah, tempat dimana aku tidak terkena cahaya dan mendengar cercaan serta makian banyak orang. AKu ingin ketenangan dan kedamaian.” (Lumpur Porong, Sidoarjo)

6. “Plastik lagiiii.. ah.. Plastik lagi… Kutak mauuu.. ah.. ditimbun plastik lagi… *mabuk lagi mode: on* (Tanah di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang)

7. “Booo!!! Gini-gini eike tuh transparan ya.. Tapi gemana mau transparan lagi? Kalo tiap hari disembur apa itu item-item dari asap knalpot mobil-mobil? Duh.. Badan eike jadi gak bersih lagi! Say no to dust! Eike benci benci benciiiii!!” (Udara sekitar Gatot Subroto-Sudirman-Thamrin di hari kerja)

8. “Pengen lari-lari lagi di padang rumput. Pengen guling-gulingan lagi sama sodara-sodara di hutan belantara. Bukannya dikerangkeng di jeruji besi nggak jelas begini yang tiap hari cuma diliatin secara takjub oleh kerabat-kerabat manusia yang mengambilku dari alam lepas.” (Macan tutul Afrika, di sebuah rumah pejabat di Menteng)

9. “Yak bagooos.. Pake bom aje terus.. Pake dong otaknya!! Kalo kalian ngebom kita-kita, bukannya dapet ikan-ikan gede, malah ikan-ikan kecil juga mati! Terumbu karang yang dipergunakan hewan laut untuk bersembunyi dan mencari makan juga mati! Yang mana kalau kalian ke sini lagi besok-besok, udah gak ada ikan-ikan yang tersisa, karena semua udah MATII!! (Ikan-ikan di perairan Pangkep Sulawesi Selatan)

10. “Kenapa sih aku selalu digunakan berjam-jam dengan daya yang luar biasa? Padahal jika dayaku dikurangi atau dimatikan sama sekali, listrik yang seharusnya digunakan dapat mengaliri desa sebelah dengan baik.” (Lampu-lampu Candi di daerah Jawa)

Wah.. Masihkah kita diam dan tidak berbuat apa-apa hingga akhirnya bumi benar-benar mengalah dengan keadaan, dan menjadi tidak “segitunya lagi” dengan kita? Jangan. Berbuatlah dengan langkah kecil yang dimualai dari kita sendiri. Misalnya? Seperti mengikuti Earth Hour. Apa itu Earth Hour? Intinya, program ini dilaksanakan untuk mematikan semua lampu dan listrik dalam waktu 1 hari, tepatnya hanya 1 jam saja, dalam waktu sekali dalam setahun. Earth Hour di dunia sudah dilaksanakan sejak tahun 2007 di dunia, namun di Indonesia baru diadakan tahun 2009. Meskipun demikian, tidak sedikit dari masyarakat yang mendukung dan ikut mengimplementasikan gerakan ini.


Di Earth Hour 2010 yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 27 Maret 2010 pukul 20:30 hingga 21:30 waktu setempat. Tapi nggak nunggu 2010 dan memulainya dari sekarang di rumah masing-masing juga lebih ok lho. Selain program ini, ada juga film dokumenter ciamik yang mensupport gerakan penyelamatan bumi ini, namanya The Age of  Stupid. Tertarik untuk ikut mendukung dan melebur dalam gerakan ini? Ayo ajak teman dan kerabat untuk mengikuti gerakan yang pastinya membuat bumi tersenyum. Karena ingat, bumi selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, tapi tidak untuk memenuhi kerakusan manusia. Yuk kita dukung Earth Hour 2010 dan moga-moga yang kita dengar dari ibu pertiwi tidak lagi kesedihan, melainkan kegembiraan karena telah dirawat dengan baik di tempat yang bernama Bumi. Semoga.

15 thoughts on “Earth Hour 2010: Jika Bumi Bisa Bicara”

  1. “kalian sudah ku beri makanan untuk dimakan, ku beri tanah untuk tempat tinggal, ku beri udara untuk di hirup….kenapa permintaan ku yang satu tidak pernah kalian tepati….”

    “untuk menjagaku…”

    -ibu pertiwi-

  2. “kalian sudah ku beri makanan untuk dimakan, ku beri tanah untuk tempat tinggal, ku beri udara untuk di hirup….tapi kenapa permintaan ku yang hanya satu tidak pernah kalian tepati….”

    “untuk menjagaku…”

    -ibu pertiwi-

    1. Belom Om.. tapi udah punya DVDNYA (gak penting) soalnya pas mau nonton.. di menit2 pertama rada boring.. hemph..

  3. isshhh,,, dakuh merinding tiw baca tulisan kamuh! sip! okeh! akuh dukung earth hour sepenuh jiwa raga!!!

  4. Mba titiiiiww… ijin copas yak, mo dishare ke yg tmn2 n org lain. Mdh2n lbh banyak lg org yg bs ikut mendukung Earth Hour 2010 dan concern sm bumi kita. Amin…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top