Edutrip in Pontianak (2)

Edutrip di Pontianak bagian 1 sudah diceritakan sebelumnya, penasaran bagaimana kelanjutannya? Cekidot!

Day 2 (25 September 2010)

Selamat pagi Pontianak! Dilengkapi senyum merekah di bibir merah, saya dan Nena merayakan pagi itu dengan sarapan menggila di hotel. Buru buru buru buru siap-siap karena.. Karena apa hayo? Iyak, betul! Karena Blogshop (Workshop Blog) diadakan hari ini di SMKN 3 Pontianak! Saking worrynya saya gagu pas di kelas dimana saya “ngajar”, saya sampe buka2 press release dan self note saya sendiri berkali-kali, kayak lagi Ebtanas SD tahun 96.

Oya, pagi itu juga anggota tim hura-hura bertambah dengan adanya mbak Rara, si ibu ketua Pesta Blogger kita tahun ini. Pukul 8.30, mobil sewaan kita sudah meluncur dengan manis ke tempat dimana diadakannya Blogshop. Suasana agak ramai karena di saat yang bersamaan, seperti ada porseni di SMKN 3 tersebut. Pengecekan fasilitas dimulai, dan ada sedikit trouble di sana sini seperti jaringan internet, komputer yang tidak berfungsi semuanya, ataupun undangan yang tidak hadir.

Ciye ibu guru.. xD

Namun dengan dukungan dari semua pihak, dan bujug rayu tante Titiw kepada bocah2 SMKN 3 untuk ikut blogshop, kelas yang berkapasitas 40 orang itu dijejali “murid-murid” kurang lebih sampai 35 orang. Setelah Pak Phillip dari US Embassy, perwakilan dari komunitas blogger Pontianak, dan Mbak Rara kasih speech pembukaan, dimulailah blogshop! Saya sebagai perwakilan dari dagdigdug ngemeng kira-kira 1 jam lebih dengan melontarkan pertanyaan2 sederhana yang dijawab dengan antusias oleh murid-murid, apalagi para murid SMKN 3 yang pake baju coklat itu. Hehe..

Klaar mengarang bebas, pelatihan membuat blog di Dagdigdug dimulai. Target audience kami sangat pas dengan apa yang disasar. Orang-orang dari kalangan pendidikan, yang kurang familir dengan Internet. Orang-orang di pelatihan ini bahkan masih kurang akrab dengan yang namanya email. Beberapa sudah mengenal Facebook, namun kurang memanfaatkan email, jadinya mereka hanya ingat password FB, sedangkan email dibuat hanya sebagai syarat membuat FB dan terlupakan begitu saja. FYI, hanya untuk mengajarkan membuat email, blog, dan Twitter, dibutuhkan waktu kurang lebih 4 jam! Wow!

Suasana Blogshop

Jam 3 sore yang menggarang, terpilih 5 murid yang blognya dianggap terbaik. Untuk itu, mereka mendapatkan kaos PB 2010 dan tas WWF dari saya, sisa Earth Hour lalu. Wiiih.. Keringat di badan udah beranak pinak, dan sekarang saatnya kami kembali ke hotel dan mandi, untuk bersiap2 ke TVRI di sore hari (Ndoro Kakung & Pak Phillip akan live di sana), dan juga untuk menghadiri mini pesta Blogger di SMKN 3 lagi.

Setelah mandi, kami kembali segaaar, and it’s time for culinary experience! Tujuan: cari bubur pedas yang terbuat dari beras masak, dicampur dengan sayur-sayuran berjenis-jenis. Rasanya sendiri gak terlalu pedas, dengan bau sayur yang menyengat. Duh maaf kawan, tapi sepertinya saya kurang cocok dengan makanan ini, sehingga memesan mie goreng dari warung sebelah tenda bubur. Yaya, call me CUPU. Di sini, saya, mbak Yati, mbak Rara & Oesoep menunggu tim yang lain untuk syuting di TVRI. Namun.. Hujan besar melanda. Itu sengeri-ngerinya ujan dengan embel-embel petir dan geludug yang nggak main2!

Penampakan Bubur Pedas

Akhirnya kami menyusul ke TVRI dan langsung menuju SMKN 3. Banjir sampai sedengkul orang dewasa di jalan utama, namun anehnya, tetep aja nggak macet. Kalo di Jkt mah, udah Assalamualaikum. Gak cuma itu aja, Grand Mall, mall terbesar di Pontianak atapnya bocor hingga menimbulkan chaos. Di SMKN 3, mini pesta blogger tetap dilaksanakan dengan peserta tidak lebih dari 20 orang. Apa boleh buat, hujan besar pasti menghadang mereka. Pembicara pada malam itu ialah Danielle (pemilik portal colors of Borneo), Ndoro Kakung, Pak Phillip, dan Dwi dari Beleter.

Bukti kalo meskipun abis banjir, Pontianak tetep lowong!

Fota foto fota foto, salaman, coret2 baju PB 2010, akhirnya kita cabuut untuk makan malam. Sekali lagi, perut dan nafsu makan saya tidak jodoh dengan makanan Pontianak. Teman2 makan mie tiaw Apollo (yg tenar itu), saya nyebrang jalan untuk makan nasi Padang pake Sotong. Hahaha. Sebelum kembali ke hotel, sempet jalan2 nyari oleh2 di Jl. Patimura. Fyuh. Cape abis. Ayo tidur, karena besok sudah akan kembali ke Jakarta. Selamat malam, Pontianak!

Mie Tiaw Polo. Pindahan Sebelah. Haha.

Day 3 (26 September 2010)

Masih membuka hari dengan gragasan nyarep di resto hotel, sekarang saatnya packing karena hari ini adalah hari terakhir kita di Pontianak. Tentu saja sebelum pulang kita harus menyambangi maskot kota Pontianak, yaitu.. Yaitu apa anak2? Betuuul! Tugu Khatulistiwa! Di jalan, kami sempet beli koran setempat, dan ternyata foto saya kemaren ngajar ada di situ, sodara! Gak cuma 1 koran, tapi di 2 koran! Ihiy! Kudu dibingkai kirimin ke Nenek di Makasar. Ahahaha.. Dan setelah melewati 2 jembatan, yaitu jembatan Kapuas dan jembatan landak, perjalanan ke Tugu memakan waktu kurang lebih 1 jam dari hotel, tanpa macet. Dan itulah dia, Tugu Khatulistiwa yang dibuat oleh Silaban pada tahun 1938.

Tugu Khatulistiwa! Barbuk Minum Teh Kotak! X)

Gak cuma di luarnya, kami juga masuk ke dalam. Ternyata, Tugu Khatulistiwa yang terlihat dari luar itu hanyalah simbol, alias bukan yang asli! Iya, yang asli itu adalah yang terletak di dalam museum eh museum bukan ya..? Pokoknya yang asli itu yang ada di dalam ruangan, dengan ukuran lebih mini. Di sini,seperti biasa foto2 menggila, dan melihat foto2 lama, serta sejarah Tugu Khatulistiwa. Sayang sekali kami sampai di Pontianak tanggal 24 September, sedangkan peristiwa titik nol (dimana ketika tengah hari kita tidak memiliki bayangan) terjadi pada tanggal 21-23 September.

The Real Tugu Khatulistiwa

Matahari yang tumpah ke daratan seakan-akan lupa kalau pada malam harinya, ia kalah telak dengan deretan awan yang menumpahkan air banyak2. Jadilah kami terlihat layu dan meneteskan keringat sebagai tanda kegerahan. Untung aja di depan Tugu ada warung es kelapa dan es lidah buaya! Wih, srapat sruput deh di sini, ples minum teh kotak andalan pula! X) FYI, Pontianak juga terkenal dengan budidaya lidah buayanya. Tak lupa saya beli oleh2 di sini, gak mahal-mahal amat kok, beli kaos bordiran sekitar 40.000an, dan baju batik Kalimantan untuk ke acara pesta gitu sekitar 70.000 rupiah.

Saya masuk koran! Haha.. & lala lili di sekitar Tugu Khatulistiwa

Saking enaknya leyeh2, sampe lupa kalo pesawatnya jam 12! Buru2 ciao, tapi sempet2nya berenti di jalan untuk foto2 lagi di Vihara Kwan Im. Eits jangan seneng dulu, sebelum balik hotel untuk check out, kita juga beli oleh2 (lagi) di Warkop Suka Hati. Beli pisgor setengah mateng, kopi, dan serikaya. Naga2nya bawaan berat nih ciin! Setelah lala lili di hotel selesai, kita semua bergerak menuju airport Supadio ditemani awan2 The Simpsons yang berarak-arak. Ah.. Beautiful skies indeed. Untuk itu, saya ingin berterima kasih untuk semua pihak yang memberi saya kesempatan untuk menyebarkan ilmu saya yang masih sedikit, dan untuk mewujudkan Birthday Wishlist saya yang nomor 4. Sampai bertemu lagi, Borneo!

Tugu Bambu, Langit Biru, Awan Bertalu-talu

Trivia Pontianak:

  1. Mobil di sini berplat KB, dan bahasa yg jamak digunakan: melayu pontianak ala upin ipin
  2. Kata pak sopir, kalo golkar yg menang, rumah gubernur dicat kuning smua, kalo PDI yg mwnang dicat merah smua!
  3. Dan saudara saudara! Simpati & Tri saya lancar jaya dipake di Pontianak!
  4. Di Pontianak ini kalo cewek naik becak, itu #kode kalo dia bisa “ditawar”. We o we!
  5. Kata “Pontianak” berarti: “Kuntilanak”, berasal dari bahasa melayu.
  6. Jus jeruk di hotel2 Pontianak terbuat dari Jeruk Pontianak aseli yang manis dan segar!
  7. Makanan khas Pontianak: Mie Tiaw & Bubur Pedas
  8. Waktu di Pontianak tetap memakai WIB seperti Jakarta.
  9. Penyerapan air di Pontianak ternyata sdh berkurang, ktnya krn hutan yg sekarang homogen, itu dia kenapa terjadi banjir.

Tips Lala lili di Pontianak:

  • Bawa topi, kacamata cengdem, dan sun block. Mataharinya nyolot!
  • Bawa duit tunai, jangan ngandelin ATM yang penampakannya tempo-tempo.
  • Beli pisang pontianak yang setengah mateng, banyak banyaaak! Kalo gak pasti nyesel.
  • Minum yang banyak, jangan sampai dehidrasi.
  • Kalo banyak waktu, sambangi pantai Jawai yang indah.
  • Jangan lupa minta diceritain siapa panglima burung sama orang setempat! Seru!

16 thoughts on “Edutrip in Pontianak (2)”

  1. aldriana amir

    seruuuu cerita yg pas badai dan banjir di pontianak itu, tiw! hahaha..
    wuiiihh, awan2 di sana bagus2 banget ya! :D

    1. Iya, awan putih banyaaak, dan langitnya biru!! Beda deh kalo kota yang polusinya minim! Panas, tapi gak berasep!

    1. Mie tiaw cocok buat kamu yg suka banyak dagiiing alias karnivora.. dan bubur pedas cocok buat para herbivora di luar sana.. haha..

  2. hai teh titiw… asik bener abis jalan2…. :)
    gimana sih teh caranya jadi anggota/crew/dedengkot (apa ya istilahnya?) pesta blogger? seru dan menakjubkan tampaknya… jadi kepengen dateng ke acara di epicentrum…yaaa walopun saya hanya blogger biasa2 saja. hihihi :D

    1. Hihi.. APA ITUH DEDENGKOT, neng ploraaa?!! *ketawa guling2*. Kebetulan aja kok, aku ngeblog kan juga dari dulu, dan dari situ melebarkan network alias jaringan (halah, laba2 kali ah..), dan sedikit dikenal oleh temen2 blog, dan diminta volunteer untuk ngajar.. Kamu sok kenal aja sama blogger2 tenar, pasti nganuh deh.. Ditunggu tanggal 30 ya! :)

    1. Ah.. kalo panas doang mah gak masalah banget.. haha.. kapan2 kalo ada rejeki ke sana lagi pas lagi titik nol deh.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top