Eat Sushi Like A Pro With Omakase!

Siap-siap terkejut jika kamu mencoba sushi dengan konsep Omakase. Hah? Omakase? Apa itu? Begini formatnya. Kamu datang ke restoran sushi. Alih-alih memesan satu-satu yang ala carte ataupun mengambil sushi di ban berjalan (Kaitenzushi), kamu tinggal duduk diam saja dan si chef akan memberikan menu demi menu di atas meja marmer, tanpa piring. Lho, jadi kita nggak mesen, tinggal terima jadi? Betul! Menurut Wikipedia, “Omakase is a Japanese phrase that means “I’ll leave it to you” (from Japanese Makasu “to entrust”)) atau gancilnya: Terserah elo deh Chef. Namun jika kamu alergi dengan beberapa ikan atau menu, informasikanlah sebelumnya dengan chef tersebut.

Kebetulan saya menyicipi sushi ala Omakase ini di restoran Umaku Duren Tiga – JakSel bersama sohib kantor, neng Anindhita Maharrani, dengan disambut oleh pemilik resto tersebut, Chef Uki. Menurut Chef Uki, sebelum ber-Omakase-ria, siapkan reservasilah terlebih dahulu karena kursi yang disediakan terbatas dan tentunya siapkanlah perut yang kosong. Takut makanannya bersisa, maka saya dan Dhita memutuskan untuk going Omakase berdua. Pilihan yang tepat, karena total-total ada 14 menu yang dikeluarkan, 1 menu special Umaku (fusion) dan 1 dessert. Dan tiap menu rata-rata menyediakan 2 pcs sushi.

Appetizer

Apa saja menu yang saya dapatkan? Menu pertama yang disajikan adalah salmon salad dan sashimi. Sashiminya sendiri juga macem-macet, sashimi salmon, cumi-cumi, tuna, serta tuna belly yang rasanya lengket di langit-langit mulut dan enaaak. Sashimi tersebut lalu dicelup kecap asin (shoyu), heemm.. Nyam nyam. Setelah sashimi, baru deh dihajar sushi-sushi otentik yang pake nasi sushi. Toppingnya sendiri terdiri dari irisan ikan (Neta), tuna belly, swordfish (Mekajiki), salmon, gurita (Tako), belut (Unagi), dan telur (Tamago). Sushi nasi ini rasanya hangat karena suhu tubuh chef dan tidak menunggu lama untuk disajikan. Sushi-sushi tersebut sudah diolesi shoyu oleh chef sehingga tamu tak perlu menambahkannya lagi.

Sudah selesai? Belum, chef akan menyajikan makanan yang dibakar (yakimono). Saya dan Dhita diberikan kepala salmon (Sake Kabutoyaki) yang leeezaat. Jaim is a big no-no di sini. Pakailah tangan untuk menghabiskan daging-daging ikannya dan jangan ragu juga untuk bersuara ketika makan. Karena chef akan makin merasa dihargai jika kita makan sambil “srupuuut.. srupuuut..” Kenyang makan ikan bakar, di hari yang panas itu kami disuguhi mie dingin (cold soba) berwarna hijau yang dicelup kuah asin bercampur daun bawang dan jahe. Rasanya lucu dan segar, seperti makan menu-menu di komik Jepang yang sering saya baca. Warna hijau dari soba ini berasal dari green tea lho. Segar dan sehat? Combo luar biasa dari mie soba.

Nyam nyam! :)

Sambil ngobrol sama Chef Syaiful yang menyajikan Omakase sambil bercerita sejarah sushi, kami mulai ngos-ngosan dengan menu-menu yang disajikan. Tapi jangan seneng dulu, masih ada beberapa menu lagi, seperti handroll (nori nasi dilipat, yang isinya ditentukan oleh chef). Dan untuk menyiram semua makanan itu ke dalam perut, hadirlah sop miso. Betul, sop miso sebenarnya adalah hidangan penutup dan bukan hidangan pembuka karena berfungsi flushing semua makanan. Jika memang Anda kekenyangan, jujurlah kepada sang chef sehingga tidak ada makanan tersisa. Sebagai penutup dari semua menu, kami diberi es krim khas Jepang yaitu Ogura (es krim kacang merah) dan Matcha (es krim green tea). Jadi bagaimana, sudah siap untuk mencoba Omakase seperti layaknya seorang pro? Itadakimasu and be surprised!

Bersama Chef Uki

Notes:

  • Cara menikmati wasabi: oleskan ke sushinya, bukan dicampur ke dalam shoyu. Sedangkan jahe dimakan dari 1 menu ke menu lain karena jahe bersifat menetralisir, sehingga sushi yang kamu makan rasanya benar-benar original.
  • Jangan lupa tinggalkan nama kamu kepada si Chef. Lain kali datang untuk Omakase lagi, menu yang disajikan akan berbeda!
  • Harga Omakase di restoran Jepang terkenal pricey, bahkan bisa hingga jutaan. Namun jangan takut, di Umaku ini kamu bisa mencicipi Omakase dengan merogoh kocek sebesar Rp 150.000/orang

 

12 thoughts on “Eat Sushi Like A Pro With Omakase!”

    1. Ini aja seporsi bedua kenyang banget, kak! Gemana bener2 Omakasean sendiri. Hihihi.. Eh kadang2 chefnya juga ngasih makanan komplimen juga lho.. :D

  1. Aku mau Omakase SENDIRI! Eh, atau biar murah, konsepnya ganti2an aja gemana? Jadi 16 menu, 8 menu aku, kamu tunggu toilet. Nanti pas kamu toilet, 8 menu nya lagi baru buat aku. Total 16 menu deh. Nyam nyam!

    1. MASAK SIIH? Eh aku juga baru bisa suka sushi sekitar 4 taunan lalu sih.. Sapa tau 4 taun lagi kamu doyan. heu heu..

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top