Mengejutkan. Ibu Pemalas Ini Ikut Kursus Masak Dimsum!

Kursus masak dimsum

Soooooo yesssss, sudah barang tentu yang disebut pemalas di judul postingan itu adalah saya. Seorang ibu-ibu super pemalas yang gak punya visi misi dalam hidup, dan cukup hopeless menjadi seorang istri yang kayak di iklan-iklan. :’)

Cuti melahirkan yang cukup panjang ini membuat saya sedikit memutar otak. Hal produktif yang bisa saya lakukan dalam kurun waktu sekitar 3 bulan ini? Langsung buka-buka website yang biasa mengadakan kursus ini itu. Pilihan mengerucut, menjadi:

  • Kursus menjahit
  • Kursus bebikinan tas kulit
  • Kursus masak

“Poy, dari 3 pilihan itu, mendingan aku kursus apa ya?”, ujar saya kepada pak suami. Ia pun menjawab dengan haqul yaqin, “Masak lah! Dampaknya bisa berasa buat keluarga dan bisa diaplikasikan sehari-hari”. Hhhh, sa ae bubur diadukkk mahhh alesannya. Tapi karena saya adalah istri solehot yang patuh pada suami dan level jago masak saya adalah hanya bisa masak aer (itu aja angus), saya memutuskan untuk KURSUS MASAK.

Dari situ, saya browsing, kursus masak di mana ya yang gak repot, tidak terlalu menjebol kantong, dan relatif mudah? Ketemulah saya dengan Natural Cooking Club (NCC) yang digawangi oleh ibu Fatmah Bahalwan. Kebetulan juga teman saya Justi pernah kursus di sini dan dia merekomendasikan NCC sebagai tempat saya berguru. Baiklah, NCC it is!

Lalu dari sekian banyak jadwal kursus dan seabreg menu, yang mana yang saya pilih? Mau kursus roti, harus mau ribet ngadon, punya alat, dll. Mau kursus bikin bolu harus punya oven. Akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada kursus masak untuk membuat: DIMSUM HALAL

Subhanallah. Baru daftar aja saya langsung ngerasa udah bisa masak. Dan datanglah hari yang ditunggu-tunggu. Setelah menitipkan bayi pada mertua dengan amunisi ASI perah yang buanyak, meluncurlah saya di pagi hari dengan babang ojek online tersaiyang menuju daerah Matraman dimana NCC berada.

Sampai sana, ternyata NCC itu adalah rumah. Saya pikir ruko atau apa gitu. Pas masuk, sudah ada beberapa orang yang datang. Wah, banyak juga ya yang datang, ada sekitar total 8 orang. Registrasi ulang di ruang tamunya, dan diberikan kertas berisi resep Dimsum. Sekilas pandang, beberapa orang di situ sudah saling kenal, dan ada yang pernah kursus masak juga di NCC beberapa kali.

Para peserta

Okeeee, saatnya kurus dimulai! Ibu Fatmah sebagai pengajar gak pake basa basi langsung turun tangan di dapur tempat mengajar. Oh ya, ada 4 menu dimsum yang diajarkan pada hari itu, yaitu: Hakau Udang, Angsioe Kaki Ayam (ceker), Siomay, dan Lumpia Udang Mayonnaise.

Sepertinya dari semua peserta, hanya saya yang betul-betul amatir total. Saya agak keteteran ketika si Ibu menjelaskan satu-satu bahan yang dibutuhkan dan cara memasaknya. Maklum saya tidak familiar dengan nama-nama tersebut, dan sedikit-sedikit bertanya di mana belinya dan apakah bisa diganti dengan bahan lain.

Sedangkan peserta lain sudah cukup profesional, biasa masak, dan tujuan mereka ikut kursus ini adalah untuk dagang atau berjualan. Saya yang tujuan awalnya cuma buat lebih produktif ketika cuti dan supaya punya konten di social media, cuma bisa planga plongo.

Hamdalah Ibu Fatmah sabar menjelaskan sehingga saya bisa ikutin meski segala-gala harus dicatet dan saklek. Nah, masalah yang bikin paling males masak untuk saya adalah jika ada satu bahan yang gak ada di rumah atau sulit dicari. Seperti misalnya ada salah 1 bahan untuk bikin dimsum adalah tepung tangmien. Saya bilang “Bu, saya tuh suka gak semangat masak kalo bahannya sulit atau gak ada di rumah.” Bu Fatmah menjawab “Ah, kalau begitu terus kapan mulainya. Hari gini semuanya ada online. Gak harus keluar rumah.”

AHA. Yha uga yhaaaa. Kursus yang dimulai pukul 10 selesai sekitar pukul 13.30 setelah makan siang soto ayam dan menunggu matang beberapa menu. Jadi menu yang dimasak tadi dibagikan kepada peserta juga. Senangnyaaaah.

Selama kursus, bu Fatmah langsung membuat masakan yang diinginkan. Beberapa bahan sudah ditumbuk, dipotong, ataupun diukur supaya gak makan banyak waktu. Untuk bagian Hakau, Siomay, dan Lumpia, kami bareng-bareng ngisi untuk isian dimsum tersebut.

Dari segi level, paling mudah itu lumpia goreng, lalu siomay, ceker, dan yang paling sulit menurut saya adalah hakau karena harus menguleni tepung, bahannya agak sulit didapat, dan kudu pas ngelipetnya. Itu saya sih, kalo buat yang udah jago sih akan melihat saya dengan pandangan jijay. :))

Lalu, bagaimana setelah kursus? Ada beberapa kesan dari saya pribadi untuk NCC maupun kursusnya sendiri.

Kesan & Saran:

  • Mungkin bisa ditanyakan di awal siapa yang agak amatir, sehingga pengajar tidak asumsi semuanya sudah familiar dengan masak memasak
  • Sebelum datang di hari H, ada baiknya pihak NCC menghubungi peserta untuk membawa tempat makan sendiri karena akan dibagikan masakan yang dibuat. Saya agak kecewa ketika tahu NCC memakai styrofoam untuk membungkus makanan. Saya bawa tempat makan sendiri dan ke dapur agar makanan untuk saya ditaro di wadah saya, namun tidak diindahkan, dan dibilang “Ini diplastikin dulu satu-satu mbak, kalo udah semuanya, baru mbak taro di tempat mbak aja.” Lahhh niatnya kan biar gak banyak sampah ya. :'(
  • Agak out of topic, tapi jiwa minimalis saya menggedor-gedor banget ketika melihat rumah dimana kita melakukan kursus. Bukannya kotor, tapi cluttered bangeet. Segala kerdus bekas ditaro di pojokan, bungkus tepung, dll. Biar gemanapun masakan harus higienis kan ya, jadi pihak NCC mungkin bisa lebih baik lagi dalam hal ini

Itu kesan pesan dari saya. Lalu ada beberapa notes nih untuk kamu yang mau coba-coba kursus di sini.

  1. Hubungi NCC via WA saja di nomor 0817-4837-200, atau email ke [email protected]
  2. Untuk jadwal kursus bisa dicek di websitenya. Khusus untuk bulan Februari, klik di SINI.
  3. Setelah terdaftar, bayar biayanya transfer. Saya bayar Rp 400.000, itu sudah termasuk bahan kursus, coffee break, lunch dan hasil kursus. Harganya variatif, ada yang lebih murah ada yang lebih mahal. FYI, harga segini paling terjangkau dibandingkan tempat kursus lain.
  4. Bawa tempat makan sendiri
  5. Siapkan batere HP penuh untuk foto dan video step by stepnya
  6. Kalo masakan udah selese, jangan iseng nyolek itu makanan. x)

Itu dia pengalaman saya sebagai perawan kursus masak memasak. Eyaaaa. Setelah dari sana saya udah 2x bikin dimsum lho di rumah meski awur-awuran hasilnya. Untuk yang mau tahu resep dimsum halalnya, akan saya share di postingan lain ya. Have a great day!

Maap ambil foto dari IG jadi ada angkanya x)


12 thoughts on “Mengejutkan. Ibu Pemalas Ini Ikut Kursus Masak Dimsum!”

  1. Thanks ya mba’. Gegara postinganmu di IG, aku pun tergerak u/ ikutan kursus juga di tgl 27 feb ini. Aku mau ambil kursus bikin “Mie” gegara anakku doyan banget makan segala yg namanya mie. Hehehehe. Btw…ga perlu bawa celemek kan?

  2. anime terbaik

    Keren banget artikel nya.. sangat menginspirasi reader.. tulisannya bagus dan menginspirasi sekali :D :D

  3. Tulisan nya keren enak dibaca gampang mahamin nya utk usia saya 43 thn dengan 3 anak
    Belajar nulis gmn nih mbak

    1. Hehehehe ala bisa karena biasa kak. Gak ada orang yang tulisannya langsung bagus, karena dibiasain aja sering2 nulis yaah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top