13 Tips Fotografi Landscape

Setelah saya share mengenai Tips Dasar Travel Fotografi sekarang saya mau bagi-bagi tips Fotografi Landscape. Bukan karena saya pakar di bidangnya, tapi karena pas briefing ACI 2011 lalu, ada kelas foto yang sangat membuka mata dan pikiran saya mengenai fotografi. Cuss!

1. Gunakan RAW format
Saat moto (terutama untuk DSLR), usahakan format yang dipakai adalah RAW format. Dengan ini, kita bisa bebas manipulasi foto tanpa foto dipadatkan sendiri seperti memakai format JPEG. Bear in mind, kalo RAW format ini perlu untuk kamu yang emang mau utak atik foto dan punya storage besar untuk nyimpen foto, lebih-lebih kalo kamu yang punya tabungan besar. *eh*

2. Temukan lokasi baru
Seorang fotografer landscape harus pinter-pinter nyari lokasi yang baru, yang terkadang luput oleh sebagian besar orang. Misalnya, jika kita berkunjung ke Borobudur, jangan hanya memotret Stupa Borobudur, tapi coba lihat penjual-penjual souvenir aneka warna yang dapat membuat materi foto kamu lebih menarik dan mendorong.

3. Memotretlah di saat yang tepat
Saat yang paling pas untuk foto landscape adalah pagi dan sore. Istilahnya itu golden hour, yang mana waktu yang oke adalah pukul 6-10 pagi, dan pukul 3-6 sore. Kenapa? Waktu-waktu itu, matahari masih berada dekat cakrawala sehingga bisa memberi side light pada landscape. Apa gunanya? Ini mempermudah fotografer untuk memunculkan dimensi. Waktu siang kita ngapain dong? Gunakan waktu tersebut untuk hunting foto human interest.

4. Disiplin
Banyak fotografer yang membayar mahal sebuah perjalanan hunting foto hanya untuk tidur. Padahal seperti kita tahu, saat yang oke untuk memotret adalah pagi hari. Datanglah lebih awal ke spot pemotretan untuk mempersiapkan alat, nyari angle-angle lain dan juga gak kehilangan momen seperti sunrise. Oh ya, untuk menentukan spot foto, coba tanya-tanya temen yang sudah pernah ke sana atau googling. Persiapan total pastinya membuahkan hasil yang maksimal mal mal.

It's about moment

5. Exposures bracketing
Apa maksudnya? Ini berarti, mainkan exposure kamera supaya foto tidak terlalu gelap ataupun terlalu terang. Kata kakak2 ayofoto, untuk moto landscape diafragma yang dipake bisa 16 – 22, dan ISO untuk di tempat gelap maksimal 800 biar gak terlalu banyak noise. Ini udah era digital, sehingga gak ada alasan untuk menyerah begitu saja dengan keadaan. Tsaaah.. Mainkan!

6. Pakai tripod jika dibutuhkan
Untuk moto landscape, pastinya foto dituntut untuk terlihat tajam dari ujung ke ujung, sehingga harus make DOF yang lebar. Makin lebar DOF berarti makin lama exposure, sehingga butuh tripod untuk long eksposure.

7. The Rule of Third
Ada yang namanya komposisi the rule of third atau aturan sepertiga yang menampilkan persepsi dinamis pada foto landscape. Kalo langitnya oke, kasih porsi lebih banyak. Tapi aturan ini nggak baku juga selama ide foto yang ingin kita tampilkan menarik. Be creative!

8. Selayang Pandang
Terkadang kita hanya fokus pada obyek utama tanpa mengindahkan sisi-sisi lain. Tengok kanan kiri atas depan belakang supaya gak kehilangan kesempatan mendapatkan foto yang ciamik, siapa tau di belakang kraton sono ada putri kraton yang hooh untuk difoto.

Memotret mercusuar dari dalam, ke arah atas

9. Bidikkan kamera sesering mungkin
Tetap memotret meskipun cuaca kurang baik. Kadang scene terbaik bukan didapatkan saat hujan atau setelah hujan, dimana landscape akan terlihat sangat dramatis. Supaya nggak males motret (apalagi kalo pake kamera yang berat banget kayak hidup), letakkan kamera di tempat yang mudah terjangkau, misalnya gantungin di leher. Sukur2 kalo orang lain mau minjemin lehernya, biar kita gak pegel.

10. Buat catatan detail
Mengenai apa? Lokasi foto, kondisi cuaca saat itu, bagaimana mengakses lokasi, dan info penting lainnya. Bawa notes kecil dan bolpen untuk mencatat daripada memakai notes di HP karena sayang batrenya akan cepet abis.

11. Anggap semuanya pengalaman
Kenapa? Karena terkadang meskipun kita udah niat banget, hal-hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi. Sunset yang tidak keluar, tempat yang kita tuju tidak dapat dikunjungi karena berbagai alasan, dll. Anggep aja semuanya pengalaman. :)

12. Fotografer harus bisa semua
Yak, sayang banget kalo foto kita udah canggih, tapi gak bisa make software olah foto. *berkaca pada cermin* Karena, idealnya seorang fotografer itu melakukan semua proses. Dari ngatur komposisi, motret, sampe ngedit. Inget, gak ada waktu terlambat untuk belajar lho.. :)

13. Safety First
Research itu penting supaya tahu medan. Kalo ternyata harus treking jauh, jangan lupa olahraga rutin sebelum perjalanan. Tahu lingkungan dan adat juga ngebantu banget. Tapi inget, keselamatan kita adalah segalanya, mending kamera/foto-foto yang kenapa-kenapa daripada kitanya kan?

That’s a wrap. Fyuh banyak juga ya.. Semoga membantu teman-teman yang ingin belajar foto, ataupun mau jadi fotografer landscape. Happy traveling! :)

16 thoughts on “13 Tips Fotografi Landscape”

  1. Asiiiik muka aku nongol lagi… x)) ini keren banget tips nya beb, pasti berguna banget buat para pecinta photography. Nice!!

    1. Yoi.. waktu aku masuk ke mercusuar itu aja tuh dalemnya udah keropos2, tapi keren gilaaa.. Difoto dari sisi ini ternyata lucuk. :D

  2. nice tips kakak, tp bdw katanya fotografer yg baek gaperlu make bantuan software secara berlebihan, karena seharusnya foto yg bagus udah didapet sebelum proses editing… *eh ini kata siapa ya?

    1. Iya sih.. Tapi kadang2 kan ada keadaan dimana foto harus diedit dikit.. kayak dicrop, diterangin dikit.. Biar lebih hooh.. :D

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top