8 Hal Penting yang Perlu Ditanyakan Saat Survey Sekolah Anak

Yang perlu ditanya saat survey sekolah anak

Haaiii… buibukkk pakbapakkk yang aku cintaihhhhh. Siapa yang anaknya udah mau masuk sekolah nih? Meskipun tahun ajaran baru akan diulai 7-8 bulan lagi, orang tua harus sudah survey sekolah setahun sebelumnya, nih.

Kenapa? Karena biasanya sekolah membuka pendaftaran, Open House, dll, sekitar 10-12 bulan sebelumnya.

Baca Juga: 42 Pertanyaan Yang Perlu Didiskusikan Sebelum Menikah

Memang saya dan Mahe belum fix memilih sekolah di mana untuk Sherpa, anak sulung kami yang sudah mau masuk SD. Tapi saat survey sekolah-sekolah, saya menanyakan banyak hal yang saya rangkum di sini. Ini tidak hanya untuk SD saja ya, untuk jenjang lain juga bisa, namun disesuaikan saja.

Nah, apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sekolah?

01. Persiapan

Ini step awal untuk lebih paham tentang satu sekolah. Jadi belum untuk menilai sekolahnya, melainkan filter awal agar kita lebih nyaman untuk melakukan survey. Apa aja tuh kaaak…?

  1. Apakah ada Open House?
    Open House adalah waktu dimana sekolah dibuka untuk calon ortu murid melihat-lihat dan bertanya seputar sekolah dan lain-lain.

    Jika ada, tanyakan apakah Online atau Offline, dan kapan diadakannya.

  2. Boleh datang ke sekolah?
    Di luar Open House, apakah boleh calon orangtua murid datang ke sekolah untuk melihat-lihat fisik bangunan dan mengobrol dengan guru di sana?
  3. Kapan pendaftarannya dibuka?
    Apakah pendaftarannya hanya di waktu tertentu, atau kapan saja selama dapat langsung membayar uang pangkal?Bagaimana cara mendaftarnya?
  4. Screening Test
    Setelah mendaftar, biasanya ada screening test. Apa saja yang kira-kira dites untuk calon murid? Apakah ortu juga dites? Karena di beberapa sekolah, ada yang tesnya juga mencakup orangtua, tidak hanya murid. Tesnya seperti apa? Ada yang tes ngaji, hahahaha, makanya penting untuk tahu supaya siap-siap yaa.
  5. Bagaimana jika tidak lulus test?
    Jika calon ortu murid skip waktu pendaftaran atau tidak lulus screening test, apakah ada cara lain untuk tetap menjadi calon murid? Misalnya saja dilist di bangku cadangan, atau bagaimana.

02. Kurikulum

Apa objektif kamu? Mau anak yang nanti ke sekolah negeri favorit, atau Ivy League di luar negeri? Mau anak jadi hafidz Al-Quran? Mau anak cas-cis-cus bahasa Inggris? Itu semua menentukan kurikulum dan basis sekolah yg dipilih.

  1. Kurikulum yang dipilih.
    Yang mana pilihan ortu? Cambridge? IB? Nasional? Kalau saya pribadi, lebih memilih yang nasional karena objektif saya adalah agar anak nanti dapat melanjutkan jenjang SMP dan SMU negeri yang favorit. Dan juga agar nanti ketika misalnya ada ujian nasional dll, dia sudah lebih paham karena materinya linier dengan ujian-ujian tersebut.
  2. Kebijakan sekolah.
    Apakah sekolah memakai seragam? Apakah ketika anak masuk harus sudah bisa baca tulis (SD). Bagaimana jika anak nanti tidak “catch up”, apakah mungkin tidak naik kelas atau tidak lulus?
  3. Basis sekolah.
    Sekolah berbasis apa yang sepertinya cocok untuk anak? (Jangan cuma cocok untuk ortunya yaa). Apakah sekolah karakter, alam, atau agama? You decide, but a small discussion with your kid is better.
  4. Ranking & PR.
    Jaman kita dulu, hampir gak mungkin gak ada ranking-rankingan atau peringkat. Tapi beberapa sekolah masa kini dan yang saya survey, sudah tidak menerapkan hal tersebut. Mungkin objektifnya supaya tidak ada kesenjangan di antara para murid ya. Kayak jaman dulu, yang odong-odong biasanya dibully, yang pinter dimintain contekan mulu. x) Untuk masalah PR juga nih, ternyata ada juga sekolah yang tugasnya itu sedikit, enak sih memudahkan ortu. Asalkan anak tetap dapat pelajaran yang baik yaa.
  5. Akreditasi sekolah.
    Akreditasi sekolah yang bagus tentu saja yang A. Makin ke bawah, makin kurang baik di beberapa faktor-faktor tertentu.
  6. Jam sekolah.
    Dulu sih jam sekolah SD adalah jam 7 — 12. Sekarang rata-rata sekolah anak sampai di atas jam 12. Nah pastikan, apakah jam sekolah online ini akan sama dengan offline, apakah makin naik kelas makin bertambah jam sekolahnya?

03. Biaya

Ini dia nih yang jadi momok hampir semua orangtua. Kecuali orangtuanya Rafathar yaah… Karena biaya ini menentukan juga flow keuangan orangtua, menentukan apakah ortu harus dua-duanya bekerja, haram untuk resign, ataukah wajib cari pekerjaan tambahan demi sekolah anak. Wajib detaiiill saat survey sekolah!

  1. Uang Pangkal
    Biasanya ini dia yang termahal di antara semua variabel dalam bayaran sekolah. Karena uang pangkal dibayarkan sekali saja saat masuk sekolah tersebut. Saat saya survey SD (2021), rata-rata uang pangkal SD swasta yang saya lihat, ada di kisaran 20 – 40 jutaan.
  2. Uang Gedung
    Bisanya uang gedung ini pertahun. Ada yang sudah termasuk biaya buku, biaya seragam, dan lain-lain. Tapi agar tidak tergocek, tanyakan sejelas mungkin ya.
  3. SPP
    Uang bulanan siswa. Biasanya naik beberapa tahun sekali, namun ada juga sekolah yang menerapkan harga SPP flat hingga ia lulus.
  4. Diskon
    Apakah jika bayar langsung lunas ada diskon? Apakah ada harga early bird atau membayar lebih cepat? Jika kakaknya sekolah di sana, apakah ada keringangan biaya? Apakah ada beasiswa sehingga calon murid tidak harus membayar full? Atau misalnya jika murid pindah sekolah, apakah ada sepersekian persen dari uang gedung/uang pangkal yang bisa dikembalikan?
  5. Cara Bayar
    Beberapa sekolah ada yang menerapkan pembayaran SPP yang langsung per tahun, per 6 bulan, apakah bisa dicicil? dll. Pilih yang sesuai kemampuan.
  6. Ada tambahan biaya lain?
    Misalnya saja jika anak ikut ekskul, ikut study tour, ada event, apakah ada biaya tambahan?

04. Lokasi

Saya selalu bersekolah di sekolah yang dekat rumah, atau sesuai rayon. Ada yang hanya sekali naik angkot, jalan kaki, ataupun naik ojek. Yang agak jauh, ya saat kuliah. Harus 2x naik angkutan umum dan nyambung kereta. Sehingga ketika calon SD anak yang saya survey rata-rata di atas 4km dari rumah, rasanya agak gemanaaa gitu. Tapi saya dan suami komitmen, sehingga selama jaraknya di bawah 10km dari rumah, masih masuk list.

  1. Berapa waktu dan jarak tempuh sekolah dari rumah?
    Ada seorang teman yang menyekolahkan anaknya dengan jarak puluhan km dan waktu tempuhnya bisa sampai 1 jam lebih. Harap diingat, ini SETIAP HARI. Sehingga jika waktu adalah prioritas ortu, maka pilih sekolah yang tidak terlalu jauh, karena anak bisa saja jadi terlalu capek juga di jalan.
  2. Apakah daerah tersebut biang macet?
    Jangan sampai jaraknya dekat, tapi karena macetnya malah bikin anak lama di jalan.
  3. Apakah ada parkiran yang mumpuni?
    Ini menolong para orangtua yang harus memakai mobil pribadi untuk antar jemput anak.
  4. Apakah ada jemputan/shuttle?
    Sehingga selain anak bisa bersosialisasi, juga membuat beban anter jemput ortu menjadi berkurang.
  5. Apakah ada kemungkinan sekolah direnovasi atau pindah sehingga jarak dan waktu jadi berubah?
    Nah, jangan sampe nih baru setahun eh tiba-tiba sekolahnya pindah ke daerah yang jaraknya jauh sehingga bikin ortu ketar ketir.

05. Fasilitas

Ada beberapa sekolah yang mematok harga cukup mahal karena fasilitas luar biasa yang mereka miliki. Menilik dari masih terjadinya pandemi dan sekolah online, mungkin ini bisa jadi pertimbangan juga untuk orangtua, apakah perlu atau tidak fasilitas yang super?

  1. Perbandingan jumlah murid-guru-kelas.
    Jadi inget pas sekolah dulu, 1 kelas hampir 50 anak, dengan 1 guru, dan kelasnya bisa sampai 10 kelas. Bayangkan betapa riweuhnyaaa saat itu. Jadi menurut saya, jumlah anak dalam 1 kelas maksimal di angka 20an, dengan guru-guru yang juga cukup banyak. Tidak 1 guru mengajar banyak mata pelajaran.
  2. Ekskul dan sarana pendukung
    Ada ekstra kurikuler apa saja di sekolah tersebut? Misalnya olahraga, apa ada lapangan basket, bola, kolam renang? Jika ekskul kesenian, apakah ada ruangan musi, bagaimana peralatannya? Apakah ada kelas-kelas untuk siaran, untuk laboratorium, dll.
  3. UKS dan fasilitasnya
    Unit Kesehatan Sekolah adalah salah 1 fasilitas yang tidak dapat ditiadakan dalam sekolah. Harus bersih, dan dijaga oleh orang yang memang mengerti kesehatan dan tahu cara-cara penanganan kegawat daruratan pada anak.
  4. Tempat makan/jajan
    Apakah sekolah punya kantin? Minimarket? Warung? Atau harus bawa bekal dari rumah? Tempat makannya higienis tidak? Jangan jadi generasi micin kayak tante ya naaak. :’)
  5. Perpustakaan.
    Menurut saya, ini adalah underrated facility. Gak banyak sekolah yang mau memperbaiki kualitas dan kuantitas bukunya. Padahal perpustakaan adalah tempat dimana anak bisa menimba ilmu gratis, dan mengepakkan sayap imajinasinya. Dan karena anak saya suka membaca, maka perpustakaan yang berkualitas itu cukup penting.

06. Value

Sekolah sudah OK, kurikulum cocok, budget masuk, tapi bagaimana dengan value atau nilai-nilai yang dianut sekolah, terutama guru-gurunya? Bagaimana pandangan mereka akan beberapa hal? Menurut saya visi misi sekolah harus beriringan dengan pikiran orangtua.

  1. Bagaimana tanggapan sekolah tentang bullying?
    Jika memang sekolah memandang penting hal ini, saya cocok dengan sekolahnya. Karena bullying itu tidak sederhana. Dia bisa merusak kepercayaan diri anak, yang bahkan bisa melukai fisik anak.

    Ada seorang teman di Instagram yang bilang bahwa dia pernah survey ke 1 sekolah. Kepsek-nya bilang bahwa kadang bully itu perlu untuk saling memacu antarteman.

    HAHH? RED FLAG KELEEEUUUS GILAAAK! Cuss survey sekolah laiiin! :))
  2. Apakah sekolah mengajarkan toleransi?
    Jangan mentang-mentang sekolah agama, maka guru dengan bebas menjelek-jelekkan agama lain di sekolah. Karena anak-anak itu pada dasarnya tidak judgmental dan stereotyping. Mereka melakukan itu karena ada yang mengajarkan. Jadi jika sampai ada guru yang mengafir-ngafirkan agama atau orang tertentu, saya tidak segan-segan untuk menegur keras sekolah tersebut.
  3. Bagaimana sekolah melihat peran ortu terhadap kegiatan belajar mengajar?
    Apakah ortu harus siap sedia 24 jam dihubungi sekolah? Apakah akan banyak tugas yang mana ortu harus terlibat? Sehingga ortu juga bisa set ekspektasi untuk hal tersebut.
  4. Pandangan terhadap lingkungan.
    Saya pernah survey sekolah, yang sampahnyaaa luar biasa. Sampah tidak dipilah, dan anak-anaknya dapat katering tapi semuanya di styrofoam.

    Ini cukup terrifying buat saya, karena jika sejak dini anak menganggap sampah itu hal yang sepele, bagaimana di kemudian hari?
  5. Apakah murid boleh jajan di luar?
    Salah 1 concern saya adalah jajanan anak. Hal ini kadang tidak bisa dikontrol oleh orangtua. Jadi jika ada policy bahwa anak harus jajan di dalam sekolah, ini membuat hati aman, karena lebih ada quality control dari pihak sekolah.
  6. Apakah sekolah menghargai Privacy anak dan orangtua?
    Maksudnya apa? Begini. Terkadang ada ortu yang tidak mau orang-orang tahu di mana anaknya bersekolah. Apapun alasannya. Tapi kita tidak bisa menafikkan bahwa terkadang sekolah memiliki channel social media yang mana sharing prestasi anak, dll. Jika memang sekolah menghargai privacy anak dan ortu, maka mereka akan bertanya terlebih dahulu kepada ortu murid untuk menyiarkannya secara luas.

07. Protokol Kesehatan

Saya gak bisaaaaaa deh sama orang yang menggampangkan penyakit atau kesehatan. Jadi jika sekolah concern dengan protokol kesehatan, apalagi di zaman pandemi seperti ini, maka sekolah itu punya plus point tentunya.

  1. Bagaimana protokol kesehatan di sekolah?
    Apakah tiap datang anak dicek suhu, diminta cuci tangan? Apakah banyak titik wastafel di sekolah?
  2. Apakah guru concern dengan kesehatan?
    Misalnya saja semuanya sudah vaksin, tidak merokok di sekolah, tidak dipaksakan masuk jika sedang sakit, memakai masker tanpa lengah?
  3. Apakah siswa wajib vaksin dasar?
    Wah ini cukup penting sih guyyys. Kalo guru-gurunya semua sudah vaksin, anak-anaknya juga minimal wajib vaksin dasar gak sih? Jangan sampai nanti sekolah malah jadi cluster virus. Huhu.
  4. Bagaimana flow saat tatap muka dilakukan?
    Apakah ada shift-shift sehingga 1 kelas tidak penuh? Apakah seminggu full atau bergantian harinya? Apakah anak pakai masker setiap saat?

08. Lain-lain

Untuk lain-lainnya ini bisa ditambahkan sesuai dari concern masing-masing orangtua ya. Tapi kalo dari saya kurang lebih seperti ini:

  1. Bagaimana kesiapan sekolah menghadapi krisis?
    Tidak hanya tentang pandemi. Misalnya saja ada gempa, banjir, atau kasus-kasus di sekolah, atau ada kecelakaan menimpa murid, apa yang guru lakukan? Apakah dengan cepat menanganinya? Apakah ada SOPnya?
  2. Apakah sekolah ini terhitung aman?
    Aman misalnya saja, kelas-kelas yang di atas hanya untuk kelas anak-anak yang lebih tua. Atau kolam renang selalu ada panjaganya. Dan jika anak dijemput di sekolah, apakah ada cek dan riceknya?
  3. Bagaimana sistem report siswa?
    Apakah lewat email, harian, mingguan, atau ada 1 buku yang ditulis guru untuk menjelaskan progress dan report anak?
  4. Bagaimana prestasi alumninya?
    Apakah banyak yang masuk sekolah lanjutan favorit? Apakah nilai ujiannya baik? Apakah ada yang dapat beasiswa?
  5. Apakah ada pertukaran pelajar?
    Jika ada, setiap apa? Dan apa syarat agar anak terpilih?
  6. Apa saja target anak setiap tahun?
    Misalnya, target anak kelas 1 SD, ketika mau naik ke kelas 2, harus sudah hapal 10 surat pendek. Atau harus sudah bisa membaca, dll.
  7. Apa ada komite sekolah?
    Jika ada, apa tugas komite sekolah? Apakah benar-benar banyak kerjaannya sehingga harus fokus? Siapa yang memilih komite ini? Jika ortu menolak, apakah tidak masalah?

BUANYAAAAAKK YO REEEEK YANG PERLU DITANYA PAS SURVEY SEKOLAH ANAK?!

Hahahaha, meski banyak tapi ini pentinggggg. Apalagi misalnya untuk anak masuk SD, Selama 6 tahun loh kita harus titipkan anak ke sekolah tersebut. Dan meski banyak, hal-hal ini dapat saya tanyakan kok dalam 1x kunjungan ke calon sekolah Sherpa.

Semoga tulisan saya ini bisa membantu para orangtua magerrr kayak kalian yang lagi googling apa aja sih yang harus ditanyain saat cari sekolah anak. LOLLLLLL. Ada yg mau tambahin atau tanya-tanya? Sok atuh di kolom komentar.

Saya juga bisa dihubungi via DM Instagram @travelmom.id.

Please SAVE & SHARE juga yessss kalo kalian merasa ini berguna, good luck!

8 thoughts on “8 Hal Penting yang Perlu Ditanyakan Saat Survey Sekolah Anak”

      1. Pas sekolahnya lagi open visit kak. Biasanya ada kok jadwalnya. Atau datang saja ke sekolah tanya bisa tanya2 gak.

  1. Thank You, benar benar membantu ortu mager kayak saya yang paginya mau survey sekolah, malamnya baru googling mesti ngapain sih nanti pas survey, nanya apa aja, LOL. Now i know what to ask and do, thankyou!

  2. Untuk sekolah yang masih 1 tahun berjalan..
    Boleh di share apa ja yang perlu kita tahu dari sekolahnya kak ?

    1. Kalo aku sih kan dia sudah 1 th nih di kelas 1, aku perhatikan:
      – Bagaimana guru kalau anakku ada luka
      – Bagaimana guru mengingatkan ada info tertentu dengan cepat
      – Bagaimana ortu murid lain menyikap kebijakan2 sekolah
      – Bagaimana ortu murid menyikapi kalau anaknya memukul anakku.

      Karena ada aja anakku luka, ternyata dipukul (gak sengaja) sama temennya. Jadi gak cuma liat sekolahnya, tapi juga ortu muridnya yaa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top