Ketika Tuhan Menepati Janjinya

al insyirah

Beberapa minggu ini berat badan saya turun. Dari yang sempat menggendut 49 kg menuju ke 45 kg dan merosot ke 43 kg. Pikiran ini penuh oleh belatung-belatung peristiwa yang menggerogoti bagian dalamnya. Apa saja yang dipikirkan? Beberapa hal. Hubungan saya yang kandas. Penyakit yang menderita. Dan beberapa tetek bengek lainnya yang terlalu malas saya jabarkan di sini.

Saya bukanlah seseorang yang agamis. Pun belum menjadi seseorang yang sudah menjalankan syariat agama saya dengan sangat baik dan benar. Namun di saat-saat seperti ini, Tuhan seperti tidak pernah menginggalkan umatnya. Di satu titik, mata saya menangkap sebuah ayat Al Quran yang sangat.. Powerful.

Oke, mungkin saya berlebihan. Namun saat membacanya, saya betul-betul tergetar. Dan ayat itu ada di surat Al Insyiroh, surat yang sehari-hari dibaca dalam shalat namun tidak pernah saya cerap artinya betul-betul.

Fa-inna ma’a al’usri yusraan. Inna ma’a al’usri yusraan.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Di situ saya merasa.. Oh man.. untuk apa semuanya terlalu dipikirkan dan dipertanyakan jika Tuhan pun sudah menjanjikan kemudahan sesudah kamu tertimpa kesulitan..? Dan kalimat itu diulang hingga 2x seakan-akan untuk meyakinkan umatnya. Dari situ, saya berusaha move on. Sangat berusaha. Cinta kandas? Insya Allah masih ada cinta yang lain. Penyakit yang datang? Insya Allah Tuhan tidak menciptakan sebuah penyakit tanpa ada obatnya. Itu janji yang pasti.

Oh, dan kenapa saya memberi judul “Ketika Tuhan Menepati Janjinya” dalam postingan kali ini..? Karena itu adalah kalimat yang akan tertoreh untuk album foto pernikahan saya. Yang entah kapan. Dengan siapa. Namun saya tahu, Tuhan tidak akan mengingkari janjinya. Tuhan, terima kasih sudah membuat saya percaya. :)

– Pondok Bambu, 6 Des 2012 00:21, di kala lutut kanan terasa sangat nyeri dan hati terasa sentimentil-

22 thoughts on “Ketika Tuhan Menepati Janjinya”

  1. kakaaaak *peyuk* :’)

    terus semangat ya kak, yg ikhlas, yang ikhlas, yang ikhlas

    aku kangen sama titiw yang selalu terlihat happy

    1. Insya Allah ikhlas kaak. Ah aku hepi kok.. sekarang juga hepi.. Kamu lagi gak liat muka aku ajaah.. :D

  2. Semangat ya Ka Titiww. Aku sebagai pembaca blog mu dari dulu hingga kini merasa terpanggil untuk sedikit memberi semangat.
    Ka Titiw tuh keren, merugilah orang mengandaskan cintamu

    1. Wah kamu baru kali ini ya komen di sini..? Aku gak ngeh lho.. Makasih banget Moli udah mau komen dan kasih aku semangaat.. :’)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top