Dalam perjalanan dengan kapal kayu menuju pulau Hoga, hasil layangan pandang ini menancap kepada sosok-sosok berkulit legam di sekitar perairan. Itulah manusia-manusia perahu alias Suku Bajo.
Thoughts
Farewell is never well, but how lucky I am to have something that makes saying goodbye so hard. Thank you for these awesome few years, Inmark Digital.
“Enak ya jadi blogger selalu dapet gratisan.” Tunggu dulu. Blogger itu juga punya modal lho. Nggak cuma modal waktu aja, tapi lebih dari itu. Apaan aja modalnya? Check this out!
Dear Pak Arief Yahya Menteri Pariwisata yang paling anyar, kalau tiba-tiba nyasar ke postingan ini jangan langsung cabut ya pak. Iya saya tau tampang saya nggak enak, tapi mohon disempatkan untuk membaca tulisan ini, tulisan yang saya dedikasikan untuk Pariwisata Indonesia. :)
Jempanang pagi itu membangunkan saya selepas subuh. Jempanang pagi itu mengajarkan berbagai macam emosi dan kisah untuk saya pribadi. Jempanang pagi itu.
Gara-gara BajakJKT, Jakarta yang udah macet dari sananya malah tambah macet. Saya yang abis rehabdengkul ini jadi gak bisa naik taksi. Belum lagi jadi telat nonton Doraemon. Ah, event lari itu secara gak langsung bikin saya sakit fisik dan sakit hati..
KESEDERHANAAN. Itulah inti dari filosofi hidup suku Kajang, suku yang terdapat di Sulawesi Selatan, tepatnya di kabupaten Bulukumba. Foto ini saya ambil di tahun 2011 di saat saya berkesempatan untuk sowan ke rumah Ammatowa atau kepala adat.
Ijinkan saya untuk membuat sebuah tema tulisan yang akan saya naikkan di blog ini secara mingguan, bertajuk INSTASTORY. Foto-foto akan diambil dari Instagram saya, dan dari foto itu akan saya jelaskan cerita di balik gambar tersebut. Instastory ini bisa diartikan cerita yang instant, atau foto dari instagram yang memiliki cerita.