Sartorialist

Kebanyakan pria memiliki masalah yang serupa ketika berhadapan dgn fesyen…clueless!!! Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi tentang fesyen pria (walaupun sebenernya ada aja sih majalah2 khusus pria yang membahas tentang fesyen, tapi kok rasanya kurang sreg gimana gitu???). Masalah lebih besar dihadapi oleh pria2 dalam golongan umur tanggung (early twenty). Karena mereka2 ini  belum memasuki tahap pria dewasa tapi sdh lewat dari remaja pria. Mau mencoba gaya dewasa takutnya terlihat seperti om2, tapi klo mncoba gaya remaja…takutnya terlihat seperti ababil a.k.a abg labil. Melihat masalah yang pelik ini saya (yang pengetahuannya pas2an) mencoba sedikit memberi informasi tentang inspirasi fesyen yang kayanya cocok untuk pria2 dalam golongan umur tanggung tsb.

 

Tersebut sbuah inspirasi gaya fesyen bernama sartorialist (halah…ragam bahsanya!!!), yang ditemukan oleh Scot Schuman seorang pekerja fesyen dari New York ketika mengamati gaya fesyen jalanan New York yang menurutnya keren (???). Menurut Schuman, gaya jalanan yang keren tsb merupakan refleksi dari apa yang ingin dilihat oleh para feyen designer di jalanan sbelum mereka menentukan inspirasi gaya untuk koleksi fesyen mereka (dalam bahasa mudahnya…sartorialist adalah gaya fesyen jalanan individu yang menginspirasi industri fesyen). Selanjutnya Schuman mulai mengambil foto2 dari gaya jalanan (dari seluruh dunia) yang keren tsb dan mem-blog-kannya dalam The Sartorialist. Gitu deh awalnya…


The Sartorialist Scott Schuman:

“I always felt that there was a disconnect between what I was selling in the showroom and what I was seeing real people (really cool people) wearing in real life”

 

Gaya sartorialist sebenernya adalah gaya post casual (ehm…istilah saya tuh!!!). Term casual sendiri dalam istilah fesyen adalah gaya busana ‘bebas tapi sopan’. Bukan sekedar gaya yang santai, tapi lebih ke gaya santai tapi rapih, dgn ciri khas penggabungan item fesyen formal, semi formal, bahkan non formal. Sedangkan gaya post casual artinya gaya busana santai tapi rapih yang highly fashionable. Jelas item semi formal atau bahkan formal seperti kemeja, jas, dll. dibutuhkan di dalamnya. Sedangkan kesan santai bisa didapat dari penggunaan aksesoris (arloji, scarf, keffiyeh, gelang, kalung, kacamata, dll.) dan item fesyen dgn detil semi formal (blazer, jaket, mantel, cardigan, celana khaki, dll.) dan non formal (sneakers, t shirt, celana pendek, celana jeans, sendal, dll.).

 

Sekarang gaya ini telah banyak menginspirasi banyak org di seluruh dunia dalam urusan berbusana (mengingat gaya jalanan atau street style adalah gaya yang ready-to-wear). Dan semakin banyak jg org2 yang highly fashionable yang menginspirasi gaya ini. Jadi kaya istilah dari rakyat untuk rakyat lah gaya ini teh sebenarnya mah.

 

Okay…saat ini mungkin anda sudah mulai bertanya tanya…”yang kaya gimana sih bentuknya ni gaya (sartorialist) ???”. Silakan nikmati foto2 di bawah ini. Siapa tau ada yang bisa jadi inspirasi fesyen anda2 sekalian. Atau mungkin anda sudah siap untuk menjadi the next trendsetter??? Pesan saya: ”being fashoinable is more important than being trendy…”

5 thoughts on “Sartorialist”

  1. Haha..thallque sepakat dengan engkau kawan..Orang seusia kami kadang binggung memilih fesyen..palagi kita yang sendirian tidak punya adviser..cara yang sering selain memillih designer jalanan tadi..atau liat baju yang dipampang pada model patung di toko baju..

  2. madamepollyanna

    sartorialist!!!! yes jay
    gini deh gaya ini masuk ke semua ragam busana, ke semua jaman…mu dihubungin ke selera musik ornag itu, umur, kepribadian dll..semuanya masuk…gaya yg paling aman untuk diikuti oleh seorang laki2 lagian gaya ini gw rasa akan sangat long lasting krn kita tingal nambah2in aksesoris ato tambahan lainnya untuk ngeupgrade gayanya…membuat sesuatu yg biasa akan terlihat luar biasa dgn gaya ini, tapi balik lagi ke pribadi org itu si jay, kl dia pinter buat me-mix and match dan punya sense of fashion and being stylish yg kuat gaya ini akan terlihat lebih luar biasa lagi hhehe

  3. Hemm.. sepertinya baju2 yang ditampilkan di sini cocok juga jika diimplementasikan dengan diriku yg notabene adalah perempuan. Emang deh, kenapa sih cowok2 tuh suka bingung kalo mo pake baju? udah gitu baju yg dipake itu2 aja.. atau nggak, baju yg dipake adalah baju yg paling atas yg berada di dalam lemari mereka. Tapi bener juga sih, kalo itu semua tergantung pribadi orang itu. Kalo dianya yg kagak mawu gaya meski punya duit banyak, ya bakal gitu2 aja. Sedangkan orang dengan duit pas2an yg selalu pengen terliat fashionable akan berusaha sekeren mungkin dengan duit seminim mungkin. (Saya berada pada level ini sih, hehehe..)
    Btw my dear jay, you read our (me & mas anggit) mind. Kita akan membuat sebuah kolom, atau artikel, atau apalah namanya tentang fashion di jalanan. Nyampah aja, entar dikasi komen yg nyampah juga, tanpa ada pakem yg jelas. Kalo udah matang nih, pastilah akan ditampilkan dalam site ini. Ditunggu kontribusi lebih lanjut dari dirimu. Hoho..

  4. kuncinya emang mix and match dan personality.seratus buat nanum!!!
    untuk titiw…tenang saja…saya berada dlm satu level dgn engkau pun.siap!!!ntar saya nyampah lagi kok.santai lah…
    btw,sartorialist ini gaya unisex kok.maksudnya ada versi cewenya jg kok.coba buka blognya si schuman2 itu!!!
    btw,tulisan ini udh di edit utk mengatasi kbingungan…coba baca lagi!!!hihihihihi

  5. jadi intinya tuh fashionable, lebih ke detail tp ga terlalu rapi jali yah
    i love this kinda style
    cool. tp ada beberapa gaya yg menurut gw msh “a bit too much”.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top