Kalo denger orang ngomong “pasangan hidup”, biasanya pada mikir tentang pacar, suami, istri, ya pokoknya pasangan hidup secara romance. Sedangkan menurut saya sih pasangan hidup itu bisa banyak. Suami. Sahabat. Pacar. Pokoknya orang yang paling cocok sama kita dalam hidup ini. Tapi lagi-lagi, seperti sepatu *hai kak Tulus*, yang namanya pasangan itu bisa cocok bisa gak cocok. Bisa udah expired masanya, bisa yang satu udah gak enak rasanya, bisa juga long lasting.
Seperti di novel Happily Ever After karya Winna Efendi yang baru saja saya rampungkan dalam 2 jam saja. Bukan maen yes. Nah, dongeng yang diceritakan Wina kebetulan sedikit banyak mirip dengan kehidupan saya beberapa tahun lalu. Persahabatan. Pasangan hidup. Kekecewaan. Pengkhianatan. Dan kenapa orang yang paling kita sayang akan selalu jadi orang yang paling jago dalam ring tinju bernama kehidupan untuk mengalahkan dan menyakiti kita secara KO. Itu salah satu ilmu pasti dalam hidup ini. Tsah.
Seperti juga dalam novel itu, pada realitanya, saya melalui proses-proses yang menyakitkan dahulu sebelum menuju sesuatu yang “Happily Ever After”. Dari situ saya belajar, apapun hal negatif yang kita lakukan, orang-orang yang ditakdirkan ada di sisi kita pada akhirnya akan ada bersama kita. Namun mereka yang ingin pergi nggak bisa dipaksa untuk tinggal betapa positifnya perilaku kita. Ya kaan? Pada ngerasa gini nggaaak? Emang, prosesnya tidak seindah cerita-cerita cinta murahan yang bisa dibaca di lapak-lapak toko buku second di pinggir jalan yang diobral karena jilidannya sudah pada coplok. Tapi dengan beberapa serbuk pengharapan yang ada, saya dapat mengaduknya dalam percikan-percikan air obat bernama waktu yang makin lama makin membuat segala kesakitan itu memudar.
Seperti Lulu dan Eli di cerita Winna Effendi, saya juga punya bucket list yang pengen saya wujudkan bersama para pasangan hidup sebelum saya menyesal. Here comes the list:
- Dapet beasiswa S2 di Belanda
- Solo trip ke New Zealand atau Irlandia
- Punya bisnis kecil-kecilan sendiri atau dengan para karib
- Ajak Papa Mama nonton bioskop. Seumur-umur saya belum pernah melakukan ini
- Buka eco lodge sama suami di Lombok
- Punya toko pastry
- Terbitin sebuah buku tentang traveling
- Buku saya nanti itu pengennya ditulis di sebuah kafe di Perancis dengan diiringi lantunan musik Smooth Jazz
- Punya diving lisence
- Hidup untuk melihat hari esok
Dan untuk kamu-kamu yang masih belum merasa punya pasangan hidup yang cocok.. Tetap semangat dan jangan menyerah, kakaaak! Hidup kudu dilalui dengan penuh pengharapan. Karena semua orang pasti mati. Tapi, tidak semua orang berani hidup. Thanks Lulu dan Eli, tokoh di Happily Ever After yang meskipun masih ABG, udah ngajarin kita tentang hal-hal yang sudah termaktub di atas. Rasanya sakit? Ya namanya juga JATUH cinta! :D
PS: Post ini dibuat dalam rangka saya menjadi host Virtual Blog Book Tour yang diadakan berjamaah oleh Gagas Media dan teman-teman pecinta buku yang lain. Dengan ini juga saya mau bagi 1 buku Happily Ever After dari Winna Efendi nih. Caranya? Cuma komen aja di sini apa sih arti “Happily Ever After” menurut kamu. Gampang kan? Ditunggu jawabannya dan jangan lupa main ke host yang lain!
Update: Selamat kepada Titi Iskandar yang telah mendapatkan 1 buku Happily Ever After! Kirim data diri kamu seeeeelengkap-lengkapnya ke titi.akmar(at)gmail.com memakai email yang kamu pakai saat komen di blog ini ya. Ditunggu secepatnya! :)
73 thoughts on “Virtual Blog Book Tour: Tentang Pasangan Hidup”
Pas baca bagian ini:”Dari situ saya belajar, apapun hal negatif yang kita lakukan, orang-orang yang ditakdirkan ada di sisi kita pada akhirnya akan ada bersama kita. Namun mereka yang ingin pergi nggak bisa dipaksa untuk tinggal betapa positifnya perilaku kita.” Jleb jleb jleb, so damn true! :’)
Ah, kak.. :’)
Halo, Kak Titiw~ Salam kenal. ^^
Setuju banget, Kak, untuk meraih Happily Ever After harus banyak ‘sakit’ yang dirasakan. Dan sekarang saya masih berjuang untuk itu. :)
Semoga bucket list-nya terwujud semua, yaa, Kak. Btw, kenapa nunggu nulis bukunya di Prancis, sih, Kak? –a
Salam kenal juga kak. Hehe, itu kan bucket list. Pengennya yang sekalian tinggi doong. Hehehe.. abis atmosfer cafe2 jazz itu enakkkk banget rasanyaa.
Pasangan hidup itu takdir, buatku. Dan pengharapan baik yang akan membimbingku untuk menemukan mereka.
Bucket list yang keren. Kalo kakak ke Belanda, tuliskan banyak kisah tentang negeri kincir itu untuk kami semua ya Kak. Ditunggu.
Semoga. Thanks untuk supportnya. :)
thank you yah, udah mau jadi host. dan postinganlu membahagiakan hati gue bagi sih… mudahmudahan konsep teman hidup nggak lupa tuhan anugerahkan ke gue hahaha
Aamiin.. Hahaha maacih juga kak Em udah ngasih waktu dan tempat untukku jadi host ini :)
Jangan bayangkan semua akan berakhir dengan indah dan sempurna kalau kita tidak membayangkan semua susah dan lika-liku untuk mencapai akhir itu. Dunia ini kadang bukan fairy tail tapi yang dapat menjadikan kisah kita bahagia adalah diri kita. Saya belum menemukan pasangan hidup saya sekarang, tapi saya yakin kita akan bertemu disaat kita sudah siap melewati rintangan-rintangan dengan tujuan akhir yang bahagia. That’s good.
Aamiin kaaak.. pasti ketemu. :’)
Hmm.. Happily ever after itu menurut aku ketika kita bisa dikelilingi oleh orang orang yang sayang sm kita dengan tulus thats it… Dengan menikmati kebahagian saat itulah yg disebut happily ever after, kita cukup nikmati saat ini. Kalo sekarang kita bs bahagia kenapa kita harus mikirin kebahagiaan itu akan berlangsung sampai kapan? Toh hidup kita aja ngak ada yang tau sampai kapan :)
Hallo, Kak Titiw :) ikut meramaikan, ya..hehehe :p
Arti “happily ever after” buat aku itu adalah aku telah mencapai titik di mana aku nggak mau kemana-mana dan berusaha menjadi siapa-siapa lagi. Saat di mana aku telah sepenuhnya menjadi diriku sebenarnya dan bisa mencapai juga melakukan hal-hal yang aku inginkan dan sukai. Seperti kata Kakak dalam tulisan di atas, sebelum kita mencapai keadaan yang ‘happily ever after’ itu, terlebih dahalu kita perlu melewati berbagai proses yang nggak mudah dan bahkan menyakitkan. Nah, sekarang aku lagi berada di proses-proses yang menyakitkan itu, Kak. Proses itu harus aku lewati sebagai pembuktian diri bahwa aku juga berhak mendapatkan hidup yang ‘happily ever after’ itu. Ya, bisa dibilang ‘happily ever after’ itu jadi semacam reward setelah kita bersusah-susah dan nggak jarang berdarah-darah buat melaluinya, hehehe :P
Selain itu, aku juga berpendapat kalau ‘happily ever after’ itu nggak melulu karena kita telah melakukan hal yang ‘wah’ dan sempurna. Menurutku ‘happily ever after’ juga bisa didapat dari bentuk kekurangan yang ada pada diri kita. Tinggal bagaimana kita menyikapi hidup kita dengan baik dan tetap bersyukur pada Tuhan, rasanya kita udah bisa mencapai kebahagiaan selama-lamanya. Cukup menerima kekurangan dan kelebihan diri kita dan nggak terus-menerus mengikuti orang lain.
Dan yang terakhir menurutku soal ‘happily ever after’ adalah ketika aku udah menemukan orang-orang yang mencintaiku, baik pasangan, keluarga, maupun sahabat yang mampu menerima segala kekuranganku dan mau berbagi untuk saling melengkapi tanpa saling mengungkit kejelekan diri masing-masing. Saat di mana aku berada bersama orang-orang yang mampu membuatku terus berkembang dan memperkaya diri. Saat di mana aku percaya bahwa diriku layak untuk mereka cintai dan banggakan.
Terima kasih, Kak Titiw, udah boleh berbagi di sini.
Salam,
@titiskandar :)
“Happily Ever After” itu akhir bahagia yang selamanya (kalau menurut kamus). Biasanya, kalimat tersebut selalu tercantum dalam kalimat terakhir sebuah dongeng-dongeng masa kecil. …and they live happily ever after.
Namun, “happily ever after” menurutku adalah akhir sebuah cerita yang menentukan bagaimana keadaan akhir tersebut. Happily ever after tentu nggak datang ‘begitu saja’, mengatakan bahwa hidup seorang manusia berakhir demikian. Ada yang dinamakan proses, tahap, dan langkah demi langkah menuju akhir tersebut. Sebuah proses yang harus dilalui sang manusia, yang harus siap dihadapinya seberapa keras pun hal itu.
Aku sendiri, memang belum menemukan happily ever after-ku, tapi aku rasa aku akan segera karena aku sendiri sedang menempuh perjalan menuju ‘sana’. Tokoh dalam novel ini, yang bernama Lulu dan Eli (seperti yang pernah aku baca dalam sneek-peek di blog Kak Winna) menyampaikan bagaimana dan apa itu happily ever after.
Yah, walaupun nama tokoh ini ada sedikit pengaruh untuk aku(kesamaan nama, namun sepertinya beda sifat), semoga cerita ini bisa menunjukkan padaku apa itu happily ever after sebenarnya. Terimakasih untuk kisah dan kesannya, Kak, dan semoga bucket-list tersebut dapat segera dikabulkan :)
Untuk meraih apapun yang kita inginkan memang membutuhkan perjuangan, bukan yang setengah-setengah, tapi perjuangan penuh. Di setiap perjuangan pasti kita akan merasakan sakit, tapi sakit itu bukan alasan untuk menyerah. Untuk apa menyerah? Kita punya tujuan, jadi kita juga harus punya semangat untuk mencapainya. Dengan sakit yang ada, itu menambah tekad kita untuk mencapai apapun yang kita mau, bukan mengurangi harapan kita untuk mendapatnya apalagi sampai menghilangkan semangat yang kita punya. Terkadang memang untuk mendapatkan sesuatu kita harus siap untuk kehilangan sesuatu yang lain, tapi itu bukan masalah, dari situ kita belajar bahwa apapun yang kita punya itu tidak abadi, semua punya awal dan juga punya akhir. Begitu juga perjuangan kita, kita mengawali perjuangan dengan tekad dan semangat yang kita punya, kita jalani dengan segala pengorbanan yang kita berikan. Semua itu untuk menemukan akhir, yaitu kebahagiaan yang akan lahir jika kita telah merasakan perjuangan. Maka kebahagiaan itulah yang disebut dengan Happily Ever After :)
Itu arti dari Happily Ever After menurut aku :)
Happily Ever After itu berbahagia sepanjang hayat yang merupakan PR seumur hidup buat saya. Untuk saya, “Happily Ever After” tidak cukup hanya sampai batasan “bahagia dengan pasangan sampai punya anak-cucu-cicit sampai generasi ketujuh”. Tapi juga bahagia dengan menjadi hamba Tuhan yang baik. Karena Tuhan-lah sumber segalanya. Ia yang Maha membolak-balikkan hati dan Ia yang Maha memberi juga mengambil. Kebahagiaan dunia–tak terkecuali “bahagia dengan pasangan sampai punya anak-cucu-cicit sampai generasi ketujuh”–tidak akan terjadi tanpa campur tanganNYA. Karena itu, berbahagia sepanjang hayat versi saya adalah mencintai pasangan hidup dengan tetap menjadi abdi yang setia pada Tuhan. InsyaAllah dengan kedua hal itu berjalan beriringan, cerita hidup akan berakhir dengan “Happily Ever After” :)
Holaholahalo Kak Titiw,
bucket listnya keren euy, semoga dapat mewujud nyata yaaa:)
Happily Ever After ?
.. adalah ketika aku bisa berdamai dengan masa lalu, sekelam apapun yang pernah terjadi dulu. menyadari bahwa hidup bukan melulu tentang bahagia, namun pertemuan antara suka duka yang pada akhirnya membentuk sikap, pilihan yang diambil, yang nantinya menjadi langkah-langkah kecil untuk mencapai impian-impian yang besar.
… adalah rasa bersyukur atas semua nikmat yang telah dicukupkan oleh-Nya.
dan yah aku pun mengamini pendapat ini ^_^ :
apapun hal negatif yang kita lakukan, orang-orang yang ditakdirkan ada di sisi kita pada akhirnya akan ada bersama kita. Namun mereka yang ingin pergi nggak bisa dipaksa untuk tinggal betapa positifnya perilaku kita.
“Happily Ever After”.
Sebuah tujuan hidup yang mesti diwujudkan bersama pasangan untuk tetap bertahan dan saling percaya ditengah guncang hidup,baik itu disaat sulit,diterpa godaan, rasa jenuh, sakit, kebangkrutan maupun maut.
Saling mengerti untuk mewujudkan kebahagiaan bersama.
Disaat semua tujuan berhasil dicapai, maka kami akan menyebut kisah kami “Happily Ever After”
Lama ga main kesini, semoga wish nya segera terlaksana, pasti makin banyak cerita yang bisa dibagi :)
Arti Happily After Ever buatku: disaat kita selalu bisa membahagiakan orang-orang di sekitar kita terutama keluarga. Dan setelah kita udah nggak ada kita menuai apa yang sudah kita perbuat dengan balasan kebahagiaan yang Tuhan janjikan. Bahkan kebahagiaan itu abadi :)
Happily ever after, sebelumnya maafkan saya, karena memang saya tidak percaya happily ever after. Karena pada dasar hidup memang tentang lahir-tumbuh-senang-sedih-berjuang-senang-mati, bukan? Perputarannya hanya disekitar itu-itu saja. Dimana happily ever afternya? Tetapi, yang saya suka dari teori ini adalah perjuangannya. Seperti inti dari hidup, yaitu prosesnya bukan endingnya.
Dan pasangan hidup? Saya belum menemukan makna sesungguhnya bagi hidup saya. Tetapi kalau ditanyakan dengan siapa saya ingin menjalani dan menghabiskan hidup, tentu Papa lah jawabannya.
@egatyas
“Happily Ever After”? Mari singkirkan jauh-jauh konsep “Happily Ever After” dalam dongeng, yang berarti bertemu pangeran tampan dan menikah dengannya, lalu hidup bergelimang harta. “Happily Ever After” versi saya sederhana : melakukan apa yang saya cintai dan mencintai apa yang saya lakukan. Buat saya itu adalah kebahagiaan yang abadi, dan ngga akan bisa digantikan oleh apapun :)
Dan happily ever after itu sesederhana buang “kotoran” kak, mengikhlaskan segala sesuatu yang terjadi dihidup kita tanpa menghitung apa-apa yang kita uda kasih. :D
Happily Ever After menurutku saat kita mutusin pacar cuma buat fokus gapai cita-cita dan dia tetep sayang kita. Ngasih kita waktu buat selesaiin semuanya, lalu balik lagi masih dengan perasaan yang sama. :’)
Halo..ikutn komen ya ^^
Happily ever after buatku adalah merasa nyaman dengan segala pilihan hidup yang kita jalani, sekalipun untuk mewujudkan mimpi2 yg selama ini masih belum tercapai harus mengambil keputusan yang terkadang menyakitkan ^^
Nice review kakaaak :) jadi bikin makin penasaran sama ‘isian’ Happily Ever After nih. Hmmm kalau menurut saya pasangan hidup itu beragam, hadir dalam segala bentuk. Halah. Sampai sekarang saya masih dalam tahap mencari siapa the true pasangan hidup saya. Orangtua, khususnya mamah sudah pasti ada diurutan ke-2. Kenapa ke-2? Karena yang pertama pasangan saya ya Tuhan, Dia yang membuat saya, menjaga saya dan nantinya berhak pula mematikan saya serta Dia lah yang tak berkesudahan, kekal. Sedang mamah adalah pasangan hidup yang banyak membentuk kepribadian saya, mengajari berbagai kebaikan. Pasangan hidup dalam wujud sahabat dan calon imam belum saya temukan (semoga secepatnya). Memang ada orang-orang yang sudah lama berlalu-lalang dengan label teman, sahabat dan juga pacar tapi entahlah, di beberapa waktu mereka akan sering melukai sendiri label yang mereka sandingkan untuk saya itu. Yah namanya juga hidup, engga melulu indah dan manis bukan? Kadang apa yang orang perlihatkan tidak selalu sama dengan apa yang mereka sembunyikan dalam hati kecilnya. Saya sih berpendapat kalau menemukan pasangan hidup itu perlu usaha, tapi semua usaha itu pada akahirnya harus dan akan teruji oleh waktu. Karena kita tidak akan bisa menebak kapan-siapa-bagaimana seseorang akan datang dan pergi dalam hidup kita. Setiap dari mereka akan silih datang dan pergi, berulang-ulang, berganti-ganti peran. Tinggal kita saja yang pintar-pintar ‘merasai’ siapa yang setia disamping kita, siapa yang bertahan dengan segala rentetan kekurangan kita. Yang pergi tidaklah berarti tidak baik, mereka adalah yang memang sudah habis masanya dengan kita. Jadi lepaskan saja, dan bersiaplah dengan kejutan hidup yang lain; dia yang akan datang mewarnai hidupmu. Pasangan hidup tidak selalu lahir dari senyuman kadang ia dipersembahkan Tuhan melalui rangkaian airmata. Be brave!
Saat aku merasa sangat bahagia karena Tuhan menghadirkan cinta dan keluarga secara sempurna. Dan saat aku selalu merasa mereka akan ada bersamaku selamanya. Saat semua orang diam memalingkan muka denganku, dan saat cinta dan keluarga terus mendukungku untuk maju. Itulah Happily Ever After sebenarnya bagiku.
Happily ever after, adalah kondisi dimana aku mulai bisa menertawakan masa laluku, men(y)enangkan jiwaku hari ini, dan menjanjikan kebahagian untuk diriku sendiri di masa depan.
Menurutku Happily Ever After itu ketika kebahagiaannya adalah tanggung jawabmu dan dia berpikir hal yang sama. :)
Happily Ever After ? terlalu banyak hal yang bisa dan mungkin untuk didefinisikan dari 3 kata ini.. intinya cuma satu padahal, KEBAHAGIAAN. dan bagiku, happily ever after? artinya? kebahagiaan yang datang setelah semua rasa sakit yang telah kita rasakan selama ini. ya, puncak dari semua rasa sakit, kecewa, putus asa, sedih, dan segala asa yang terjadi dalam hidup kita. ketika semua telah usai, maka hanya ada satu hal yang akan kemudian menghampiri kita, KEBAHAGIAAN.
@pastephanie20
Happily ever after ya?
menurut aku itu saat perjuangan, kerja keras mu Berharga dimata orang yg tersayang (Keluarga, sahabat, suami, anak-anakku ‘kelak’, )
orang tersayang selalu mendukung, dan selalu disamping ku saat aku susah ataupun bahagia.
Happily Ever After!
Ini pasti harapan semuaaaaa oraaang!
Siapa yang ga suka hidup bahagia selamanyaa!
Tapi… Untuk menuju kebahagian sempurna pasti selalu ada bumbu penyedap, rasa sakit.
Dan happily ever after menurut saya adalah ketika sudah bisa berdamai dengan masa lalu, karena akan terasa terbeban berat ketika melangkah ke masa depan dengan menggeret si masa lalu.
Dan bahagia itu, datangnya dari diri kita sendiri, bahagia itu sebuah pilihan. Yang kita pilih ketika kita masih menghela nafas kehidupan di bumi. Well, bumi, karena surga sudah pasti bahagia.
Happily ever after itu bagiku ketika aku dikelilingi orang-orang yang mengasihiku, menyayangiku, selalu ada disaat aku membutuhkan. Walau seberat apapun beban yang aku pikul, rintangan apapun yang menghadang tetapi kalau ada mereka rasanya aku tetap bahagia dan membuatku bersyukur kepadaNya dan mampu mengambil hikmah yaitu ketika kesulitan datang akan ada orang-orang yang benar-benar menopangmu, menguatkanmu hingga kamu tahu itulah kebahagiaan yang abadi.
Aku tak perlu menjadi yang sempurna untuk merasakan kebahagiaan yang abadi, aku juga tak perlu bersombong akan apa yang telah ku raih demi merasakan kebahagiaan yang abadi, aku hanya perlu atau kita hanya perlu saling berbagi kasih, saling menguatkan satu sama lain, saling bertekad satu, demi satu harapan yaitu kebahagiaan yang abadi. Kebahagiaan itu yang merasakan hati maka lakukanlah apapun demi orang tercinta dengan hatimu dengan begitu kebahagiaan yang abadi akan tertanam di lubuk hatimu.
Happily ever after menurut saya adalah suatu harapan akan kebahagiaan yg dimiliki oleh setiap orang yang meyakininya. Kenapa saya mengatakanya harapan? Karena menurut saya bahagia selamanya akan sulit dimiliki oleh manusia karena pasti ada cela-cela kepedihan, kesulitan, dan keputusasaan diantara kebahagiaan itu sendiri. Saya sebelumnya mengatakan bahwa happily ever after hanya untuk orang2 yg menyakininya saja karena tidak semua orang mempercayai adanya happily ever after.setiap orang punya pandangan berbeda. saya sendiri mendambakanya. Happily ever after dapat di raih oleh seseorang yang menginginkan dan mengusahakannya.
Happily ever after sebuah makna yang classic. Happily ever after seperti akhir pada perjalanan yang panjang, seperti memetik buah pada pucuk tertinggi, seperti pelangi selepas badai, seperti secercah cahaya yang dilihat pada ujung goa. Happily ever after butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Seperti dongeng yang mungkin saya sudah bosan membicarakannya. Namun semua makna dari dongeng selalu sama, butuh perjuangan untuk mendapatkan Happily ever after. Tentu sebuah perjuangan memiliki alasan. Dan alasan yang tepat untuk memperjuangkan happily ever after adalah cinta. Sederhana namun rumit.
@Wilisaaww
Salam kenal Kak Titiw, baru sadar dulu pernah nengok ke sini, maaf jadi silent reader hehe. Ulasan yang bagus dan bucket list-nya oke! Semoga akhirnya mewujud nyata suatu saat nanti, aamiin :)
Mau ikut partisipasi juga ya, Kak :D karena dulu sering baca dongeng, aku sempat percaya sama yang namanya Happily Ever After. Akibatnya, aku jadi menetapkan banyak standar karena di dongeng semua terasa ‘sempurna’. Alhamdulillah, sekarang aku bisa melihat kalau akhir yang bahagia itu tidak usah menunggu sampai akhir, tapi bisa dialami setiap hari. Kuncinya bersyukur sama apa yang dipunyai, dan jadikan hari semaksimal mungkin. Dibalik semua kekurangan, ternyata keluargaku masih lengkap, teman-temanku masih gila dan suportif, masih ada yang setia mendengarkan aku malam-malam, masih tidur di kasur, masih bisa makan nasi… hal-hal kecil seperti itu yang mengingatkan aku untuk hidup yang akan berakhir bahagia.
Terima kasih sebelumnya, Kak ^^
@inziati
Happily ever after itu, bahagia yang sebenar-benarnya bahagia. Mengapa ? Kita bahagia setelah menerjang badai yang tak mudah dalam kehidupan. Dan bahagia adalah hasil , bahagia adalah wujud nyata setelah semua kesusahan itu terlewati.
Kita bisa bahagia meskipun dengan seorang saja yg sangat kita sayangi. Bagaimanapun keadaannya, apapun rasanya keadaan itu, akan tetap merasa bahagia.
Hai!! Kalau menurut saya, happily ever after itu.. Ketika saya, kamu, mereka ataupun kita semua tidak merasakan lagi titik jenuh dalam hidup ini. Di mana selalu merasa bahagia dengan segala hal yang kita sedang jalani, sesederhana apa pun hal tersebut. Di saat kita sudah puas walaupun (mungkin) yang kita miliki tidaklah lebih indah daripada milik orang lain. Dan pada saat kalian dapat menunda untuk menikmati hal-hal kecil untuk hal-hal yang lebih besar itulah, kalian akan mengetahui apa makna ‘happily ever after’ sesungguhnya :)
Happily Ever After bagiku adalah mampu memaafkan masa lalu agar dapat tersenyum saat menatap masa depan.
@Mandandaaa
Happily Ever After bagiku tidak ada, tidak nyata. Yang ada adalah, manusia berusaha untuk berbahagia di setiap pilihan hidup yang dijalaninya. Ya, sejatinya manusia akan ada di titik tertinggi dan di titik terendah. Terus saja begitu, seperti perputaran sebuah roda.
Menurutku, manusia akan merasa happily ever after ketika dia tetap merendah walau berada di titik tertinggi dan tetap semangat walau berada di titik terendah dalam hidupnya. Bahagia itu ketika merasakan nyaman. Bahagia itu ketika damai di hati, damai di jiwa, damai selalu.
Terima kasih
baca novel wina cuma 2 jam, tiw??! make me have it then i beat your record. HAHAHA.
well, [to live] happily ever after needs more and more courages, more and more laughs and tears, more and more prays and hugs, more and more places to travel, but only few loyal friends [including books! :)] to sit with you whenever you need them the most. ~ @sie__asmoro ~
Happily ever after, bahagia selamanya… Buat saya, kebahagian itu bukan dari siapa-siapa. Kebahagiaan itu muncul dari dalam diri kita sendiri. Jangan mempertaruhkan kebahagian kita pada pundak orang lain dan menyalahkan orang lain jika pundak itu tidak lagi diberikan. Justru sebaliknya, jadilah seseorang yang bahagia dan sosok yang membahagiakan. Bukankah dengan begitu dunia akan terasa jauh lebih indah? Memang, dunia tidak selalu memberikan hal-hal yang manis saja, sedih dan marah boleh saja, tapi jangan jadikan hal-hal kecil pembelajaran diri itu sebagai alasan untuk tidak bahagia. For me, happily ever after is when in every morning I open my eyes, I believe that I will be happy, in this sweet-bitter world. Be positive and God bless us! :)
ikutan ah :D kalo buat aku kak tiw happily ever after itu adalah buah dari kesabaran kita setelah melalui berbagai hal yg terjadi dalam hidup yg mungkin terasa sulit n menyakitkan. ada satu kutipan yang bikin saya tetap semangat n jangan berhenti berharap: “yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani) yang akan membuatmu terpana hingga kamu lupa pedihnya rasa sakit” ~ Imam Ali Ibn Abi Thalib AS :’)
kebahagiaan itu ketika kita melanjutkan hidup dan mampu mensyukurinya :) dikelilingi orang2 yg kita cinta tentunya.
@felladzy
Happily efer after itu menurutku bukan akhirnya yang menjadi bahagia, karena bahagia bukan akhir tapi kelanjutan. Happily Efer After itu adalah milik mereka yang mau berteman dengan “sakit” bukan yang menunggu bahagia datang.
Happily Ever After menurutku adalah suatu kemustahilan. Imposible. Kalaupun ada, itu hanya diperuntukkan dalam cerita dongeng ataupun novel teenlit. Mengapa ? Yaa, karena pada dasarnya “memang” manusia ingin bahagia. Tapi untuk mencapai kebahagiaan tersebut, saya rasa tidak akan berlaku dengan sandingan kata “selamanya”.
Saya juga termasuk manusia yang menginginkan kebahagiaan tersebut, tapi saya juga menginginkan masalah datang dalam kehidupan saya. Karena, saya merasa lebih kuat jika berhadapan dengan si masalah.
So, bagi aku gak ada seorang pun yang akan merasakan Happily Ever After (kecuali tokoh dalam dongeng dan novel teenlit). Yang ada dan sesuai realita adalah Happily Never After.
Happily efer after itu menurutku bukan akhirnya yang menjadi bahagia, karena bahagia bukan akhir tapi kelanjutan. Happily Efer After itu adalah milik mereka yang mau berteman dengan “sakit” bukan yang menunggu bahagia datang.
Hidup bukan tentang mereka, tapi tentang kita dan mereka yang mau bersama kita.
Happily Ever After menurutku adalah sesuatu kemustahilan. Imposible. Kalaupun ada, itu hanya diperuntukkan dalam cerita dongeng ataupun novel teenlit. Mengapa ? Yaa, karena pada dasarnya “memang” manusia ingin bahagia. Tapi untuk mencapai kebahagiaan tersebut, saya rasa tidak akan berlaku dengan sandingan kata “selamanya”.
Saya juga termasuk manusia yang menginginkan kebahagiaan tersebut, tapi saya juga menginginkan masalah datang dalam kehidupan saya. Karena, saya merasa lebih kuat jika berhadapan dengan si masalah.
So, bagi aku gak ada seorang pun yang akan merasakan Happily Ever After (kecuali tokoh dalam dongeng dan novel teenlit). Yang ada dan sesuai realita adalah Happily Never After.
Mungkin untuk aku “Happily Ever After” adalah kebahagiaan yg gak berujung~ jadi seperti lingkarang yang tak terhingga.
Untuk bisa merasakan apa yg dikatakan sebagai “Happily Ever After” cukup sederhana :’) kamu gak perlu hal-hal mewah lainnya. 1 yg hanya kamu butuhkan : Mempunyai teman hidup untuk dpt berbagi kisah dlm canda tawa serta kesedihan.
Mungkin dgn itu saja kamu sudah bisa diblg telah mendapatkan “Happily Ever After”
Sering sekali aku mendengar org bilang “Bahagia Itu Sederhana” dan aku percaya itu! Percayakah, kau teman?
Menurut gue Happily Ever After itu ibarat pepatah “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” so, kita harus bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian..
Yah, semua yg qt lakukan dlm hidup akn menjalani yang namanya suatu proses dan qt jangan cuma lihat atau berharap hasilnya yang selalu happy ending,.
Tapi, qt hrs yakin bhw proses itu bisa bikin qt heppy, wlpn hasilnya tdk slalu sesuai dgn yg qt harapkn…
Karna keyakinan kita itulah yang akan membawa kita utk mengatakan ‘Happily Ever After’
-Semua akan Indah pada Waktunya-
Hai kak, ikutan yak!
Bahagia itu waktu kita bersyukur kapanpun, dalam keadaan apapun, nggak mengeluh walaupun ada masalah seberat apapun itu – selalu bisa lihat sisa terang dalam kegelapan. Jadi happily ever after ya saat kita bisa terus bersyukur.
Sekian dan terima kasih :D
‘Happily Ever After’ bagi saya sederhana yaitu bisa hidup bahagia dengan orang orang yang saya sayangi, tidak hidup selamanya mungkin. Bahkan, walaupun saya tak punya belahan jiwa sekalipun, masih ada keluarga saya, teman teman saya yang akan saya sayangi hingga takdir memisahkan kami.
Saya hanya ingin menjadi kenangan yang berkesan bagi orang orang yang saya sayangi. Saya ingin saya menjadi suatu kenangan manis yang membekas jelas di benak mereka. Saya ingin mereka selalu mengingat saya dan saya juga selalu mengingat mereka.
Saya tahu, hidup tidaklah semulus papan luncur. Mungkin berbagai masalah akan menguji saya dengan orang orang terdekat saya. Sesusah apapun itu, semenyakitkan apapun itu, itu sudah membuat saya ‘Happily Ever After’, karena setidaknya, saya masih mempunyai mereka, untuk curahan hati saya, tempat bersandar saya, dan teman saya dalam mengarungi kehidupan yang susah ini.
Satu lagi, saya ingin membahagiakan orang orang terdekat saya, orang orang yang mengenal saya. Rasanya jika saya bisa membahagiakan mereka, itu sudah membuat saya bahagia. Jika saya membuat mereka bahagia, itu bagi saya sama seperti mereka menyimpan ‘saya’ di suatu tempat khusus di benak mereka.
Tentu saja, saya juga ingin bisa sukses di umur saya 5,10 ataupun 20 tahun lagi. Namun entah kenapa, saya tetap menempatkan menyayangi orang-orang terdekat saya sebagai prioritas nomor satu ‘Happily Ever After’ saya. Bagi saya, kesuksesan saya termasuk hal yang ‘sebentar’ karena saya pun juga tak tahu kapan saya akan ‘jatuh’. Namun, keluarga dan orang-orang terdekat saya akan selalu ada untuk saya.
Itulah definisi ‘Happily Ever After versi saya, kalau kamu? :)
@natrilafemi
Happily Ever After itu menurutku ketika di titik itu kita sudah merasa cukup dan puas dengan apa yang kita peroleh. Karena pencapaian dari kebahagiaan tertinggi itu adalah merasa puas.
ikutan meramaikan ya, mbak
“Happily Ever After” menurut saya adalah ketika saya berhasil mewujudkan sebuah keinginan yang sudah lama terpendam dan untuk mewujudkannya saya sudah mengalami beberapa kali kegagalan serta jatu bangun yang hampir menbuat saya putus asa. karena sebuah usaha besar dan perjuangan berat telah saya lakukan, maka ketika keinginan tersebut terwujud, rasanya luar biasa bahagia, sukar untuk dilukiskan dengan kata-kata. selanjutnya, keberhasilan tersebut menjadi pemicu dan penyemangat bagi saya untuk mewujudkan segala keinginan atau impian-impian saya berikutnya. keberhasilan yang memiliki efek domino.
terima kasih.
Daridulu nggak percaya yang namanya happily ever after.
Maksudku ya, kalau bahagia selama-lamanya, apa nggak bikin bosan tuh hidupnya?
Hidup dibikin susah kan supaya tau bahagianya gimana. tapi kalau bahagia selamanya, bukan hidup lagi. Tapi sudah meninggal dan masuk surga.
Tapi, buku/film fiksi tanpa happily ever after nggak pas rasanya. Ah sudahlah, intinya aku mau novel ini, yang ngajarin tentang happily ever after. Kak Winna sudah pasti mengemas tema itu dengan amat sangat baik sekali.
Happily ever after menurutku, gak harus happy. Karena bahagia menurut pandangan orang berbeda. Hanya saja, aku meyakini, kalau ‘semua akan baik pada akhirnya, jika tidak, itu artinya belum berakhir’.
Happily Ever After menurut saya adalah hasil perjuangan yang kita dapatkan setelah berhasil melewati rintangan atau masalah yang begitu berat, dan tentunya kita terus berjuang untuk melewatinya dengan perjuangan yang mengorbankan apapun yang kita punya, hasil yang kita dapatkan merupakan hasil jeripayah kita setelah kita berhasil melewatinya.
Setiap masalah pasti mempunyai solusi tersendiri, jadi happilly ever after disini bisa berarti solusi yang kita dapatkan dari masalah kita.
Happily Ever After kalo menurutku, cuman diperuntukkan bagi orang-orang yang percaya. Bukannya menghakimi, tapi happily ever after itu biasanya dirasain sama orang-orang yang percaya. karena orang yang percaya punya caranya sendiri untuk melihat seisi dunia dari segi baiknya saja, tanpa mau repot memikirkan sisi buruk yang tidak ada untungnya sama sekali. dengan melihat sisi baik dari dunia, tentu segala cobaan yang mereka dapat bakal mereka anggap sebagai hal positif..
jadi, menurutku Happily Ever After itu ADA jika kita PERCAYA,..
hapilly ever after menurutku adalah suatu titik dimana aku udah nemuin kebahagiaan yang sempurna, yang ngebuat aku ga mau lagi kemana-mana, cukup di titik itu, sama semua orang yang sayang sama aku.
dan aku rasa, untuk sampe ke titik “hapilly ever after” memang dibutuhin pengorbanan, dan juga akan ada orangorang yang datang ke hidup kita silih berganti, karena ketika kita sampai ke titik hapilly ever after, ga akan ada lagi yang bisa mengalahkan kebahagiaan kita bersama orangorang terbaik yang terus di sisi kita kapan pun dan dalam kondisi apa pun
“happily ever after” menurutku adalah suatu titik dimana aku udah nemuin kebahagiaan yang sempurna, yang ngebuat aku ga mau lagi kemana-mana, cukup di titik itu, sama semua orang yang sayang sama aku.
dan aku rasa, untuk sampe ke titik “happily ever after” memang dibutuhin pengorbanan, dan juga akan ada orangorang yang datang ke hidup kita silih berganti, karena ketika kita sampai ke titik “happily ever after”, ga akan ada lagi yang bisa mengalahkan kebahagiaan kita bersama orangorang terbaik yang terus di sisi kita kapan pun dan dalam kondisi apa pun
Satu hal yang selalu terlintas ketika mendengar “Happily Ever After” : adakah?
Yang jelas, ini harapan setiap orang. Siapapun ia, pasti ingin hidup dengan sempurna. Tapi, unfortunately didalam hidup ini semuanya berpasangan. Senang tentulah berpasangan dengan sedih. Pasti.
Menurut pandangan saya, “Happily Ever After” bukanlah tentang hidup dengan bahagia selama-lamanya. Tapi, hidup dengan orang yang tepat dan menghadapi kesedihan dan kesenangan bersama. Menghadapi gelap dan terang bersama. Selama-lamanya. Memang, menemukan seseorang yang tepat amat sangat tidak gampang. Kita harus jatuh dan terhempas berkali-kali. Namun, orang yang tepat tak akan menjatuhkan dan menghempaskanmu. Dan kalaupun ia melakukan itu, ia akan ikut jatuh dan terhempas bersamamu. Berkali-kali. Happily Efer After bukan tentang selamanya bahagia, namun tentang menemukan yang tepat.
Jadi, Happily Ever After itu pasti ada. Pasti.
Happily Ever After ialah kebahagiaan sejati dan abadi, kebahagiaan ketika kita bisa membahagiakan orang yang kita sayangi ^.^ Karena kebahagiaan itu tersegel abadi di hati kita, maupun hati orang yang kita bahagiakan tersebut =) Selain itu, Happily Ever After dapat merupakan kebahagiaan ketika kita telah mengalami penderitaan. Karena setelah hati mengalami kesusahan/perjuangan hati yang luar biasa, tentu setelah berhasil melewatinya kita akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa (kita akan lebih menghargai arti kebahagiaan dan hidup) Kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya, tapi harus kita lukis sendiri di hati kita dan orang-orang tersayang dengan warna-warna yang indah =)
Hemm happily ever after… seneng bgt baca novel kalau akhirannya happily ever after atau bahagia selama-lamanya rasanya tuh semacam ada semangat hidup atau motivasi buat tetep semangat di dalam hidup ini
Happily ever after menurut ku itu adalah keadaan dimana kita bisa bersama orang-orang yg kita kasihi dan yang menyayangi kita dimana mereka bisa selalu menjadi motivasi dan acuan hidup kita untuk dapat melewati setiap tantangan atau cobaan yang pasti bakalan ada di kehidupan ini :))
aku sendiri ga percaya dan ga tertarik untuk hidup bahagia selama-lamanya dalam artian gaada masalah sama sekali.. kayaknya kalo hidup kalian gaada masalah berarti udah gaada di bumi kan ya(?)
Hai kak, salam kenal yah ^^
Happily ever after bagiku adalah sebuah “pilihan”. Ya, sebuah pilihan bebas. Pilihan yang bisa membawa kita menjadi diri kita sendiri, menyadari ketidaksempurnaan tetapi masih tetap mencintai diri sendiri. Pilihan untuk bersyukur. Pilihan untuk memaafkan dan berdamai dengan segala andai. Pilihan untuk berhenti menoleh kebelakang dan mulai melangkah ke depan. Pilihan untuk bahagia, because happiness is a direction, not a destination. Mungkin kita sering mengabaikan orang2 disekitar kita. Padahal, orangtua, keluarga, pacar, sahabat, orang yang mencintai kita ( walaupun tidak bisa kita balas) dan apapun yang kita miliki adalah sebuah happily ever after bagi kita jika kita menyadarinya. Karena happily ever after hanya sebutan untuk memastikan apakah kita berani memilih untuk bahagia atau tidak. :)
Salam^^ @milajelly
Happily Ever After?? Kalau artian dari Englishnya ya Bahagia Selama-lamanya *yaiyalah* >_<
Menurutku, Happily Ever After adalah proses menjalani kehidupan didunia apapun risikonya, hambatannya, dan cobaannya dengan perasaan senang, gembira, dan bahagia. Happily Ever After bukanlah sebuah akhir yang harus disyukuri, tapi kita harus tetap menjaga kebahagiaan itu agar tetap abadi menemani hidup kita. Sama seperti yang telah ditulis di atas, "… pasangan hidup itu bisa banyak. Suami. Sahabat. Pacar. Pokoknya orang yang paling cocok sama kita dalam hidup ini". Begitu pula dengan Happily Ever After, tidak hanya dapat dirasakan bersama Suami atau Istri, tapi dapat dirasakan saat kita beraktivitas. Apakah hal ini sesuai dengan keinginan kita atau tidak? Apakah hal ini membawa kebahagian pada diri kita ata tidak? Menurutku, itulah Happily Ever After yang nyata ^^v
“Happily Ever After” 3 kata yang maknanya begitu mudah dimengerti bukan?
ya. karena menurut saya siapa pun yang membaca 3 kata ini otomatis secara sensorik telah membawa alam pikirnya menuju sesuatu yang “Bahagia” dan dalam jangka waktu yang begitu lama “selamanya”.
dan bohong besar jika tidak ada seorang pun yang tidak menginginkan 3 kata ini melekat dalam hidupnya.
lantas bagaimana caranya? mengucapkan kata “Happily Ever After” tidak semudah mewujudkannya, karena tidak ada yang sempurna. yang ada hanyalah bagaimana kita berusaha menghadirkan sebanyak mungkin kebahagiaan dalam hidup kita tanpa bisa memungkiri hadirnya kesedihan yang tak terduga.
kebahagiaan-kebahagiaan dalam hidup kita setidaknya 50% jumlahnya dalam campur tangan orang lain. artinya? kita membutuhkan orang lain dalam mewujudkan kebahagiaan kita satu persatu.Orang yang siap ada sisi kita yang telah menandatangani kontrak bahwa apapun yang terjadi bagaimanapun ke depannya ia akan terus bersama dengan kita.
mendapatkan peringkat bagus di sekolah, lulus dengan predikat cum laude di kampus, mendapat pekerjaan yang bonafit, punya banyak kerabat dari berbagai kelas, tertawa setiap saat, tidak pernah mendapat masalah, dan berjodoh dengan laki-laki kaya raya atau wanita cantik nan pintar. fiuhh kedengarannya mustahil bukan? :D
karena hidup bukan seperti air dalam samudera, yang tidak akan pernah hilang unsurnya satu cc pun. sayangnya hidup yang kita jalani seperti kincir angin, kelihatannya indah dan menakjubkan tetapi apakah sama keadaanya saat kincir tersebut masih berada dibawah dengan kincir tersebut berada tepat di puncaknya?
jadi menurut saya boleh-boleh saja kita berupaya mendapatkan “Happily Ever After” dalam hidup kita. namun, jangan pernah memungkiri bahwa hal itu tidak akan kita dapat selamanya. karena ada Tuhan yang adil, tahu apa yang terbaik :))
Happily Efer After, sebuah ending kebanyakan dongeng yang tanpa disadari menjadi harapan siapapun dalam hidupnya. Tentunya tak semudah yang dilakukan para tokoh dongeng karena mereka mendapat bantuan (terkadang malah si penolong yang lebih gigih berjuang). Tapi dalam kehidupan nyata, kitalah yang jadi pejuang sepenuhnya. Hasilnya tak melulu apa maunya kita. Jadi, happily ever after itu bonus perjuangan hidup.
Menurut gue “happily ever after” itu ga ada, ga akan ada yg bener2 bahagia selamanya. Hidup itu seimbang, saat kita merasakan pahitnya kehidupan disana pula lah terdapat manisnya kehidupan. “Happily ever after” itu cuma ada di dongeng aja yang isinya semua khayalan yang diciptakan oleh manusia. Semua orang ingin atau pasti mau hidupnya itu happily ever after, tapi ingat disamping kita menerima kebahagiaan pasti ada kesedihan di samping nya.
Selamat kepada Titi Iskandar, pemenang buku Happily Ever After karya Winna Efendi! Kirim data diri kamu seeeeelengkap-lengkapnya ke titi.akmar(at)gmail.com memakai email yang kamu pakai saat komen di blog ini ya. Ditunggu secepatnya! :)
baru buka eh udah tutup aja giveaway nya (:
untuk bucket list nya saya ngikut nomer 2 kak
hehehehe
Hehe cakep kaaaak ikut doong.. *eh*
Awwww. Semoga beruntung lain kali yaaa
wah banyak juga ya mbk yang mau dilaksanakan dan bagus2. Semoga dapat terwujud ya. Amin
ijin masuk sini :)
Aamiin, terima kasih kakak :)
Nah, yang nomor 5 ini semoga segera terwujud yaa ^_^ Tante Titiw udah sering ke Lombok tapi kita gak pernah kopdaran euy :((