Sudah satu jam 15 menit layar komputer tua ini saya pantengi. Tapi tidak setetes pun aksara yang tertumpahkan di layar kosongnya. Apa ini yang namanya writer’s block? Kebuntuan untuk menulis? Apa benar yang namanya produktifitas itu linier dengan gejolak yang seseorang rasakan di dalam jiwa maupun pikirannya?
Saya bisa memberi contoh masterpiece yang orang-orang buat karena suatu keadaan yang mereka derita. David Foster mencipta lagu “After The Love Has Gone” setelah bercerai dengan istrinya. Glenn Fredly menciptakan satu album yang sangat sensasional yang mana lagu Januari berada di dalamnya. Konon, itu karena hubungan dia yang kandas dengan salah seorang personel 3 udang kering.
Eric Clapton ketika anaknya meninggal menciptakan Tears In Heaven yang tenar banget ituh. Siapa lagi ya? Alanis Morisette? Kurang mantab apa itu album Jagged Little Pill? Dan itu semua merupakan karya yang didiciptakan ketika ia memiliki masalah dengan pacarnya di kala itu.
Contoh paling dekat ya saya sendiri. Dulu, pasca putus sama pacar, jam 2 malem bisa kebangun karena ada ilham buat nulis, tiap 2 jam sekali pengen ke warnet untuk posting tulisan baru di blog. Temen-temen saya sampe complain karena selalu dapet notifikasi “Titiw has updated her FS blog” di setiap email-email yang masuk.
Apakah ini berarti saya sudah nyaman dengan situasi dan kondisi yang ada? Apa itu artinya saya sudah betul-betul settled dengan keadaan sekarang? Apakah betul sebuah negara akan stagnan dan tidak mencipta dobrakan-dobrakan baru jika keadaan telah stabil di semua bidang?
Apakah dunia harus selalu mengajak kita bertengkar baru kita dapat melawannya dengan karya-karya agung? Apakah itu artinya saya harus sekali lagi merasakan break down and cry yang amat sangat ketika teman2 saya berucap “Tiw, nulis kayak dulu lagi dong, kayak tulisan-tulisan lo di blog Friendster dulu? Apakah itu berarti saya harus mengumpat dan meraung dan menggarang demi tulisa-tulisan yang dianggap bagus oleh sekitar?
“EH ANJIIIIIIIIIIIIIIIIINNNNNNNGGGGGGGG YA LO SEMUAAAAAAAAAAAA!!!!”
Gimana? Sudah oke tulisan saya sekarang?
9 thoughts on “Writer’s Block”
Judulnya aja writer’s block.. Isinya curcol ternyata.. Nyahahaha… xD
MAKSUT LOOO??!! *menoleh sewot sambil ngirim silet sama paku ke dengkul ratie* (klenik bener..)
Gw yakin maksudnya baik ko tiw…. hehehe..
Wah… berarti ini adalah momen yang cocok buat saiya menulis… ha ha ha… *cling….
dulu paling malas kalau buka email account FS..nga ada messej ini “Titiw has updated her FS blog” kawan…ini juga yang membuat kita kenal..ayoohhh jangan pernah berakhir tulisanmu…
@mg: Akh, kau sangat husnudzon kakak,, itu yg membuatku senang berteman denganmu, hiks..
@didien: Waw.. betul sekali nak.. bikin, jual, kaya!!
@ thalique: Hm.. ya ya ya .. *flesbek setahun yang lalu* Thx bro..
nyahahhahahhahhahhaha…
* pengen ketawa aja *
Tu kan beneran curcol! Abisan sewot gtu sih ampe muka lo berubah jadi kaya tukul,tiw! Ahahaha… Udah ah, tar ditambahin lagi paku ama siletnya… Ampun, buuuu.. *ngacir ke blok m*
terus menulis -dikutip dari tulisan sebuah notes kuning :)