Museum Batik Danar Hadi: Objek Wisata Wajib Kunjung di Solo

Museum Batik Danar Hadi Solo (6)

Seperti tajuk username Instagram saya yaitu @travelmom.id, beberapa tahun terakhir ini saya memang acapkali jalan-jalan dengan keluarga. Siapa lagi kalau bukan dengan pak suami dan anak. Beberapa waktu lalu, kami (ketika saya belum hamil anak ke-dua) memutuskan untuk jali-jali bertiga ke Solo. Solo traveling, tapi bertiga. #SoloTravelingTrio, itulah hashtag atau tagar yang saya pakai di social media untuk mendokumentasikan foto-foto kami di sana.

Setelah mencoba Serabi Notosuman yang anyar namanya itu, kami mencoba untuk mendatangi sebuah museum tepatnya Museum Batik Danar Hadi. Karena Mahe yang membuat itinerary, saya manggut-manggut saja ketika mobil Avanza sewaan kami meluncur ke Jalan Brigjend Slamet Riyadi No.261 tersebut. Tidak ada ekspektasi tinggi, karena yang ada di bayangan saya waktu itu, seberapa keren sih yang namanya museum?

Museum Batik Danar Hadi Solo (2)

TETTOOTT! Ternyata fakta di lapangan 180 derajat dengan fiksi yang ada di otak saya. Museum Batik Danar Hadi atau sering juga disebut House of Danar Hadi ini kereeeeeen buangetttt ya Allah! Letaknya tepat di depan jalan raya, dengan penampakan mirip-mirip kalo kita ke Balaikota gitu. Pas masuk, mata ini dimanjakan dengan pepohonan rindang dan arsitektur kolonial nan kental.

Museum Batik Danar Hadi Solo (4) Museum Batik Danar Hadi Solo (4)

Harga tiket masuk per orang sebesar Rp 35,000 dan kita langsung ditemani oleh seorang guide tanpa biaya tambahan. Guide kami waktu itu adalah seorang perempuan muda yang paham sekali dengan isi museum, pintar, dan satset. Saya suka yang kayak begini, gak kelamaan menjelaskan tapi juga tidak meninggalkan point-point penting dari histori batik-batik di sini.

Museum Batik Danar Hadi Solo (4)

Sayangnya, kamera dan alat-alat untuk merekam gambar tidak diperbolehkan masuk sehingga tas kami harus dititipkan. Saya menghargai peraturan ini sehingga dokumentasi kami hanyalah foto-foto di ruang workshop dan di luar museum. Lalu, apa yang menarik dari tempat ini?

Berdiri sejak tahun 1967, Danar Hadi juga membuat Museum Batik Danar Hadi yang memiliki 10.000 lembar kain, yang diresmikan di tahun 2002 oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Batik-batik yang berada di dalamnya kebanyakan merupakan koleksi pribadi dari H. Santosa Doellah, ada batik-batik yang dibeli dari lelang, pemberian dari beberapa publik figur tenar, dan ada pula batik yang dibuat di workshop Danar Hadi. Karena kuantitasnya yang buanyak itu, museum ini juga masuk MURI lho!

Saya cukup happy dengan penjelasan mbak pemandu yang menceritakan sejarah di balik sebuah batik. Mengapa batik pesisir cenderung cerah, mengapa beberapa motif batik hanya boleh dipakai raja-raja, bahkan saya baru tahu kalau batik Solo dan Yogya itu berbeda. Ada satu ruangan yang saya suka betul, yaitu batik-batik yang didapatkan dari Eropa. Gambar batik di kain tersebut adalah implementasi pembatik dengan beberapa cerita dunia seperti Si Kerudung Merah, ataupun Hansel & Gretel. Menyenangkan betul membayangkan cerita-cerita batik ini.

Museum Batik Danar Hadi Solo (4)

Ruangan terakhir sebelum masuk toko adalah workshopnya. Pengunjung bisa banyak-banyak foto saat di workshop, jadi manfaatkan kesempatan ini untuk mengabadikan gambar. Selain itu, bisa juga mencoba-coba untuk membatik. Bisa yang batik cap ataupun sebetul-betulnya membatik. Yang niup-niup lilin malamnya itu lho! Sebelum pulang, kami pun membeli beberapa souvenir batik Danar Hadi seperti boneka kain yang dilapisi batik.

Museum Batik Danar Hadi Solo (4) Museum Batik Danar Hadi Solo (4)

Overall, kami sungguh happy karena nyempetin ke Museum Danar Hadi. Untuk temen-temen yang lagi jalan-jalan ke Solo, recommended banget deh dateng ke sini. Untuk yang sudah pernah dateng ke sini? Puas nggak? Komen di sini yuk. Happy traveling!

Pic inside museum: IndonesiaKaya

House of Danar Hadi
Jam operasional: 09.00 – 16.00 WIB
Jl. Brigjen Slamet Riyadi 261, Sriwedari, Surakarta – Jawa Tengah
Telp: (0271) 714 326
Harga tiket umum: Rp. 35.000.
Harga tiket pelajar Rp. 15.000.

20 thoughts on “Museum Batik Danar Hadi: Objek Wisata Wajib Kunjung di Solo”

  1. Sekarang sudah boleh motret di dalam Museum Danar Hadi, ini ya Mbak Tiw?
    Waktu ke sana tahun lalu, enggak boleh. Jadi kain-kain cantik itu cukup dikenang saja dalam ingatan, begitu keluar sudah lupa semua :)

  2. Yahh sayang banget nggak bisa foto2 di dalamnya.
    Tapi interiornya sih keliatan bagus, mungkin koleksinya juga kalo liat langsung haha

    1. Iya kak, gak boleh foto2 di dalemnya. Makanya ini aku ambil foto dari yang berwenang. Isinya baguusss dan bersihh. Gak debuan kayak museum2 terbengkalai. hehehe..

  3. Firsta | Discover Your Indonesia

    Nampaknya menarik Kak Tiw. *catet dan masukin itinerary kalau kapan-kapan ke Solo lagi*

    1. Wah, kukira kamu udah ke semua tempat wisata di Indonesia kak. Iya ini menurutku menarik dan mendorong. Guidenya juga profesional. :D

  4. D Sukmana Adi

    Setiap hari lewat sini sih, cuma mampir di resto soganya yang pernah..
    kalau masuk museumnya belum pernah mak hehe
    orang solo malah jarang2 jalan2 ke kotaSolo

  5. Selamat pagi.nama saya Fusami Ito. Sy pernah bertemu di okaka waktu pameran batik pak Yoshimoto(meeting juga). Dan 2018 Juli ,bersama org musieun national Tokyo dr Danarhadi M. Sewaktu itu terima kasih.
    Kali ini sy antar wartawan uk kenalkan collection dararhadi musium, maka mohon izin ambil foto2. Rencana ke situ tgl 21 September 2019. Terima kasih

  6. Wah Keren nih, bisa mampir kesini habis dari wisata solo heritage lumayan buat anak2 sekolah untuk ilmu baru

  7. Wah sempat ragu2 antara mau mampir apa tidak, liburan ke solo esok lusa. Pas banget nemu tulisan ini. Kayaknya boleh nih masuk list, tempat yg bakal dikunjungi..

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top