4 Pilihan Wisata Religi Semarang

Masjid Agung Semarang

Hari pertama di bulan Ramadhan, saya bekerja di depan laptop sambil mendengarkan playlist lagu-lagu kesayangan. Lalu di udara melantunlah sebuah lagu dari Daniel Sahuleka berjudul Semarang. Aahh.. Semarang selalu menjadi kota yang mempunyai banyak memori untuk saya.

Dari memori kocak, sampai memori bahagia. Dari yang ditinggalkan pesawat ketika mau ke Semarang, memori menyambangi sebuah klub bulutangkis favorit di Kudus yang juga harus bertandang dulu ke Semarang, hingga tour Jawa Tengah bersama keluarga dekat beberapa waktu lalu. Tidak terlupakan juga ketika saya disenyumin sama Giring Nidji di suatu acara di Semarang. Hahahaha, manis bener deh masnya udah kayak gula biang.

Dari kesemua memori tersebut, ada satu yang membentuk kesan positif tentang Semarang. Yaitu.. Kerukunan beragamanya yang tersirat dari beberapa objek wisatanya yang merupakan tempat beribadah. Itulah yang mengundang saya untuk membuat tulisan seperti di judul blogpost kali ini. Itung-itung masih nyambung ngomongin beginian di bulan puasa kan? Yuk kita kupas satu-satu objek wisata religi Semarang yang sudah pernah saya kunjungi!

1. Masjid Agung Semarang

Masjid berkapasitas 15.000 orang ini merupakan Masjid terbesar se-Asia Tenggara, yang diresmikan oleh (mantan) Presiden SBY pada tahun 2006, namun peletakan batu pertamanya adalah pada tahun 2004. Ketika saya dan keluarga mau solat di sana, bawaannya kayak olahraga ya, secara luaaas.. Ada 10 hektar deh.

Setelah selesai menunaikan solat, kami naik lift ke Menara Masjid di lantai 19 yang tingginya 99 meter (That’s why dinamakan Menara Asmaul Husna) dan dicharge sebesar Rp 5.000. Dari sini kita bisa melihat Semarang yang sebetul-betulnya. Dari lautnya, dari gunungnya, dari kotanya. Bisa juga menyaksikannya via teropong dengan tambahan bayaran Rp 10.000 yang dihitung permenit.

Tampak dari atas Masjid, payung-payung elektrik yang akan membuka jika shalat Jumat diadakan. Iya, payung-payung besar seperti di Masjid Nabawi! Cool. Eits, jangan langsung udahan setelah dari menara. Mampirlah sejenak ke lantai 2 dan lantai 3, dimana terdapat museum mini.

Ada bagian yang menceritakan perjalanan Islam di Jawa, ada juga bagian yang menerangkan proses pembangunan Masjid Agung ini. Di sini nanti akan kamu temukan Quran raksasa, bedug raksasa, dan raksasa beneran. Tapi boong. Adanya benda-benda pusaka peninggalan Semarang. Kalo laper, bisa singgah di lantai 18, karena ada restoran yang bisa berputar 180 derajat. Awesome.

Masjid Agung Semarang
Penampakan masjid dari atas
Masjid Agung Semarang
Quran raksasa di dalam museum masjid

2. Klenteng Sam Poo Kong

Warna merah ngejreng khas klenteng menarik saya untuk mendatangi Sam Poo Kong (Sam Po Kong), kuil Tionghoa yang berada di daerah Simongan, Semarang. Tambah penasaran lagi karena Sam Po Kong menjadi judul novel salah satu penulis favorit saya, Remy Sylado. Lokasi ini konon dulunya adalah tempat persinggahan Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah asal Tiongkok yang beragama Islam.

Sam Poo Kong Semarang
Sam Poo Kong Semarang

Sam Poo Kong yang dikenal dengan nama Klenteng Gedong Batu juga cukup siap untuk menjadi sebuah objek wisata religi. Buktinya, saat saya ke sana para penjaga klenteng ramah-ramah dan juga tersedia penyewaan kostum untuk foto-foto. Mengapa disebut Gedong Batu? Karena bentuknya menyerupai sebuah gua batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu.

Dengan bangunan khas sentuhan Cina dan beraneka warna yang cerah ceria, Sam Po Kong memang cocok untuk menjadi zona berfoto para pejalan. Tapi ingat, ini tetap tempat beribadah. Jadi jangan sampai mengganggu aktivitas mereka yang sedang beribadah yaa.

3. Vihara Buddhagaya

Perjalanan saya ke vihara yang berada di Watu Gong ini cukup kocak. Di mobil.. Kami sekeluarga ngobrol kan, tiba-tiba tulisan “Vihara Buddhagaya” berwarna kuning lewat sekilas di depan mata saya ketika kami berada di Jalan Perintis Kemerdekaan. Saya langsung teriak: “BERENTIII! MAU MASUK BUDDHA! EH VIHARAAA!” :)) Om saya yang menyetir kaget, langsung puter balik masuk ke Vihara. Kenapa daerah ini dinamakan Watu Gong? Coba diliat foto yang berikut.

Vihara Buddhagaya Watugong Semarang

Betul, karena ada batu berbentuk gong. Literally. Untuk masuk ke dalam vihara tiada keharusan membayar, cukup senyumin para monk ganteng aja yang punya senyum malu-malu. Eaaa. Udah gitu di sini ada patung Buddha sekaligus Pohon Bodhi! Saya yang sudah khatam membaca komik Budha-nya Osamu Tezuka langsung excited berattt.

Vihara Buddhagaya Watugong Semarang
Si Watugong

Yes, Pohon Bodhi adalah pohon yang menaungi Sang Buddha ketika ia mendapatkan pencerahan untuk pertama kalinya. Di dalam komplek tempat peribadatan umat Buddha ini juga terdapat sebuah Pagoda Avalokitesvara yang menjulang tinggi. Malahan, pagoda ini sudah masuk MURI sebagai Pagoda tertinggi di Indonesia dengan tingginya yang mencapai 45 meter dan bertingkat 7.

Vihara Buddhagaya Watugong Semarang
Pagoda yang menggoda

4. Gereja Blenduk (Gereja GPIB Immanuel)

Seringkali disebut Gereja Blenduk, tempat peribadatan umat Kristiani ini merupakan gereja Kristen tertua di Jawa Tengah. Dibangun oleh orang-orang Belanda pada saat penjajahan (tahun 1700an), gereja berbentuk heksagonal tersebut sempat direnovasi di tahun 1894 dan masih aktif digunakan setiap hari Minggu. Karena memiliki kubah yang besar, maka gereja ini dinamakan Blenduk, yang berarti kubah.

Jika berjalan-jalan ke kota lama Semarang, sempatkan untuk berfoto di Gereja yang berada di Jl. Letjen Suprapto ini deh. Sekadar tips dari saya, karena arsitekturnya yang sangat cantik, kalau kamu mau foto-foto di malam hari juga tidak kalah kece lho. Selamat hunting foto!

Gereja Blenduk Semarang


Itulah 4 alternatif objek wisata religi yang bisa kamu singgahi jika ada rejeki waktu untuk ke Semarang. Gak usah banyak pertimbangan deh, secara ke Semarang juga cuma 1 jam perjalanan pesawat dari Jakarta, dan hotel di sana cukup decent. Tips dari saya, cek harga tiket pesawat di Wego aja biar dapet harga yang bersaing. Di Wego  juga gancil kalo mau booking hotel dengan harga yang aman di kantong.

Akhirul kata, semoga toleransi antarumat beragama di Indonesia yang dicontohkan Semarang, makin kokoh adanya di seantero negeri. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi saudara-saudara kita yang muslim, Happy Traveling!

16 thoughts on “4 Pilihan Wisata Religi Semarang”

  1. Ntah knp pas baca deskripsi Kak Tiw ketika lagi lihat Kota Semarang dari ketinggian menaranya, mata ini berkaca2 ikut membayangkan keindahannya. Moga suatu saat bisa ke sana.

    1. Loh, kakak belum pernah ke Semarang kak? Padahal orang Jawa ya. Iya, seru nyobain solat di Masjid Agung ini lho. :D

  2. Waaaaah alqurannya gede banget kaaak. itu di mesjidnya juga? Wego itu tempat nyari tiket sama hotel ya? Bisa lebih murah dari harga biasa?

    1. Iyaa.. Itu di area masjidnya juga, tapi adanya di lantai 2. Wego itu aplikasi yang mempermudah kamu nyari tiket dan hotel. Nanti kalo masukin misalnya mau ke Semarang, masukin tanggal yg dimau.. Pas search.. dia akan ngurutin airlines dari yang paling murah ke mahal. Gitu. :)

  3. seminggu dua kali lewat vihara watugong, tapi selama 3 tahun disini belum pernah mampir. padahal sebenarnya tinggal melipir aja gitu, tapi kok rasa penasaran ini selalu tertutupi rasa terburu-buru ingin segera pulang sampai rumah ketemu si cimil haha.

  4. Bener kak, Semarang seru abis kalau untuk wisata religi semua agama ada ya :). Coba saya check di wego harga hotelnya selisih banyak tidak…

    1. Yoeh. Dari klenteng sampe mesjid, dari gereja katolik sampe gereja nasrani. Coba cek di Wego, aku pernah dpt harga hotel murah banget sih dari situ :D

  5. masjid agung semarang gede banget, alqurannya juga gede, jadi pengen kesana deh, kebetulan saya juga lg di daerah jawa

    btw parkir di masjid agung bayarnya berapa yakk??

  6. Agung Ristiana

    ini sponspored post dari wego ya kak? heuheuheu
    Btw, keren tulisannya, bisa jadi referensi kalo kebetulan berkunjung ke semarang,

  7. MAJT,Sam Poo Kong,Gereja Blenduk udah pernah ke sana semua. Tapi yang belum ke Vihara nya. Padahal udah pernah lihat Viharanya saat ke Semarang tapi belum mampir. Salam kenal dari Kendal kakak :D

    1. Halo Kendal! Wah padahal seru loh ke Vihara ini, warna warni dan ada pohn Bodhi yang unik. Semoga kapan2 bisa mampir ke sini yaa

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top