7 Cara Menyimpan Obat Dengan Baik dan Aman di Rumah

Tips menyimpan obat dengan baik

Pernah nggak ada kejadian begini di rumah: Lagi sakit, panik, terus nyari-nyari obat kok nggak keliatan sama sekali bungkusnya, apalagi batang idungnya. Giliran lagi nggak sakit, perasaan malah segala bentuk vitamin selalu ada di setiap hela napas dan langkah kita di rumah. Bat bat, ke mana dirimu giliran orang rumah nyari sih? Dateng nggak diundang, pulang tak diantar.

Ini berarti manajemen penyimpanan obat di rumah masih salah nih. Hal yang seharusnya mudah, namun sering terlewat. Agar mudah dipakai atau dikonsumsi, harus ada 1 tempat dimana seluruh anggota keluarga paham bahwa di situlah tempat segala obat-obatan berada. Jangan dikit-dikit “Maaaaaaa obaaaat batuk di manaaaaa?”Mbaaaaaak ambilin obaaaaat!“. Lah, kalo kita lagi sendiri di rumah pegimana?

Infografik tips menyimpan obat 1

Lalu, tempat untuk menyimpannya di mana? Bisa di dalam 1 kotak, tapi yang kece sih kalau diletakkan khusus di dalam kabinet yang tidak mudah terjangkau oleh anak-anak. Sejak jadi ibu-ibu, saya jadi rewel sama hal-hal beginian. Tapi sebelum saya mulai tips cara menyimpan obat yang baik di rumah, saya jabarkan dulu ya apa saja yang sebaiknya ada di dalam tempat P3K.

Daftar Obat Yang Harus Ada di Tempat P3K:

  • Cairan antiseptik – yang bisa dicampur di air untuk kompres luka
  • Kasa steril
  • Plester luka – kalau ada gambar-gambar biasanya anak jadi lebih seneng
  • Alkohol – ada yang tipe sekali buka namanya alcohol swap, lebih praktis
  • Cotton bud – lebih ok yang 2 in 1 alias sudah ada antiseptiknya
  • Parasetamol dan obat batuk – bedakan yang untuk dewasa dan untuk anak
  • Gunting
  • Cream serbaguna – untuk gatal, diaper rash, kebaret, diantup tawon
  • Obat diare – untuk anak biasanya berbentuk bubuk
  • Antiseptic Solution seperti Betadine – bisa bentuk cair atau salep. Dulu guna banget nih untuk memulihkan jahitan lahiran eike!
  • Obat keracunan – standarnya yang active charcoal
  • Obat maag
  • Cairan NACL untuk pelega hidung anak yang pilek
  • Obat kumur – untuk sakit tenggorokan, pilih yang mengandung povidone-iodine
  • Plester kompres demam
  • Termometer – lebih baik yang digital kalau untuk anak
  • Minyak angin atau balsam
  • Obat alergi
  • Obat asma jika ada anggota keluarga yang punya sejarah penyakit ini
Obat yang penting di kotak obat
Peralatan P3K aku di kotak obat

Sudah ada semua obat-obatan di atas? Sekarang saatnya kita tahu cara menyimpannya dengan benar!

  1. Tempatkan drug cabinet di lokasi yang mudah dilihat agar gampang dijangkau ketika darurat
  2. Jangan biarkan kotak atau kabinet tersebut dengan mudah diraih dan dibuka oleh anak-anak
  3. Periksa secara berkala kadaluwarsa setiap obat-obatan yang ada. Untuk yang sudah dibuka seperti sirup, masa layak konsumsinya jadi lebih cepat dibandingkan yang tertera pada kemasan.
  4. Cek kebersihan kabinet atau tempat obat tersebut. Apakah terlalu lembab sehingga menjadi sarang jamur? Atau malah sirup batuk sempat tumpah sehingga membuat banyak semut?
  5. Jika ada anggota keluarga yang asma, simpan 1 inhaler cadangan dalam kabinet
  6. Simpan obat dengan ditutup rapat dan lap bersih.
  7. Jangan meletakkan obat tertentu di dalam kemasa lain karena takut salah minum. Misalnya cairan antiseptik dimasukkan ke dalam botol sirup batuk.

Infografik tips menyimpan obat (2)

Infografik tips menyimpan obat (2)

Di bulan Ramadan ini, tempat obat di rumah saya jadi langganan dibuka tutup. Gak cuma salat tarawih aja yang berjamaah, sakit juga berjamaah! Minggu ini suami batuk pilek, Papa demam, Mama sakit kepala, saya sakit tenggorokan, sampai si undul juga batuk berdahak! Hadeeeeh mamake binguuuung kalo udah begini caranya. Kalo begini yang mikir harus sang wonder woman: Ibu. Kalo Ibu tenang, keluarga pasti bebas panik!

Saya mulai deh bersihin dapur. Ternyata emang ya, obat itu beda yang naro beda yang ngambil, langsung bececeran. Obat sakit tenggorokan deket makanan, obat batuk deket kecap, obat penurun demam anak deket popok. Hadeeeeh, lap-lap dikit deh rak yang tidak terpakai di dapur. Mulai susun dengan rapi.

Oh ya, ketika membersihkan atau bikin tempat baru untuk meletakkan obat-obatan, yang super duper paling penting: Mudah dilihat dan diketahui seisi rumah, namun tidak mudah dijangkau anak-anak.

Tante Titiw mau nanya dong dapet infografik seputar kesehatan ini dari mana?

Karena ini bulan baik, saya dengan baik hati bilang kalo ini dapetnya dari akun Keluarga Bebas Panik, say. Coba like Facebook Page nya, dan follow juga Instagramnya. Enak dilihat informasi-informasi di situ karena berbentuk gambar dan infografik menarik.

Abis baca tulisan ini, mulai dirapikan lagi ya tempat segala yang dibutuhkan untuk kesehatan keluarga. Mulai rutin juga periksa kadaluarsa segala produk di dalamnya. Semoga tulisan kali ini bermanfaat untuk buibuk dan pakbapak sekalian. Semoga juga puasa hari ini lancar dan barokah.

Ada yang punya tips lain seputar menyimpan obat dan kesehatan lain? Please put your comment below ya. Have a great day everyone!

Infografik tips menyimpan obat
Si undul mau ngecek panasnya pake termometer digital. Cetit!

8 thoughts on “7 Cara Menyimpan Obat Dengan Baik dan Aman di Rumah”

  1. Aku selalu satuin obat-obatan dalam satu wadah box sendiri. kalau sakit tinggal cek stok obat, gampil!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top