“Yth Ibu Titi. Salam sejahtera. Sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama ini mengundang Ibu Titi untuk ikut serta dalam “Sahabat KAI Gathering 2019”. Acara ini tidak dipungut biaya, tiket dan akomodasi ditanggung oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Selanjutnya, apabila berkenan ikut serta, mohon Ibu Titi untuk melengkapi data sebagai berikut.”
Isi email yang masuk tersebut membuat saya mengerenyit. Dari mana PT KAI dapat data saya? Kenapa saya yang terpilih? Apa karena beberapa kali saya ke luar kota dengan KAI? Berbagai kemungkinan terbersit di benak ini yang belum yakin bahwa email ini benar adanya. Saya tanya komunitas blogger, tidak ada yang diundang. Saya telpon nomor yang tercantum, katanya nomornya tidak terdaftar. NAHLO.
Sampai saya inget seorang karib blogger bernama mbak Terry yang sering sekali ikut acara PT KAI. Dan betul saja, ketika saya tanya, mbak Terry bilang kalau ia juga diundang ke event Sahabat KAI Gathering. Wah, berarti bukan tipu-tipu nih. Yay! Akhirnya saya balas email tersebut dengan data diri yang diminta.
But wait. Acara ini diadakan di Jogja selama 3 hari. Apa kabar kerja dan anak-anak di rumah? Hamdalah, punya suami yang support keinginan jali-jali sang istri yang kakinya punya tai lalet alias gak betah kalo gak jalan. Cuti sudah di tangan, Ijin suami juga cingcay, semua kebutuhan anak sudah lengkap, saatnya berangkuts!
Di hari keberangkatan, kami berkumpul di Stasiun Gambir. Ternyata tidak blogger atau Instagrammer saja yang diundang. Namun penumpang KAI juga diajak untuk lebih tahu apa saja yang telah dilakukan oleh KAI. Wah, salut! Ternyata, saya juga diundang bukan karena saya blogger. Tapi karena saya simply pengguna KAI saja. :)
Teman-teman seperjalanan sangatlah menyenangkan. Banyak teman-teman baru yang baru saya temu muka di event ini. Seperti Yopi, Beyon, Andrew, Prast, Josh, Yudho, Fahri, Reza, Al, Wangi, Herman, dan masih buanyaaak lagi, dan juga tentunya Aya yang menjadi teman tidur di hotel. #EhGemanaMaksudnya
Sempat transit di Purwokerto, mereka mengadakan photo session lho. Saya cuma bisa ngakak dan foto-foto juga doong, berdua sama kakak Prast. Ahahahaha. Hamdalah hasilnya kece ughaaa. Finally, sampai di Jogja tepat waktu, jam 16.00, dan langsung meluncur ke hotel.
Hotel tempat kami menginap selama 2 malam adalah Hyatt Regency Yogyakarta. Terakhir menginap di sini adalah tahun 2012. Tujuh tahun berlalu, hotel ini masih cukup menyenangkan, dan masih kental dengan kearifan lokalnya. (Saya paling suka sarapannya yang ada jamu dan makanan lokal!)
Di malam pertama, Sharing Session diadakan bersama beberapa petinggi KAI. Bahkan Pak Dirut Edi Sukmoro juga datang dan berbagi dengan kami. Beberapa games dimainkan, tanya jawab, dan tentunya sharing dari kami-kami ini selaku pengguna KAI.
Ada yang menarik dari sharing session ini, yaitu cerita dari mas Alfian, seorang mahasiswa tunanetra yang juga menjadi peserta gathering. Beliau mengemukakan bahwa website KAI interfacenya cukup ramah bagi tunanetra. Mas Alfian juga menambahkan, petugas KAI di stasiun sangat tanggap ketika ia email bahwa akan ada sekumpulan tunanetra yang akan naik KAI.
Mendengar hal itu, saya teringat Skripsi saya tentang blogger Tunanetra dan jadi terharu. :’) Semoga BUMN atau perusahaan lain juga turut serta menjadi perusahaan yang inlusif yaa. Oh tentu saja saya sebagai pribadi yang gercep dan sedikit ambisius, juga mendapatkan hadiah langsung dari Pak Dirut setelah menjawab kuis “Berapa usia KAI di tahun 2019“. Ayo, ada yang tahu jawabannya?
Hari Ke-dua kami mulai di Pantai Sadranan, Gunungkidul. Perjalanan cukup lama hingga 1,5 jam. Namun semua terbayar dengan pemandangan pantai. Pasir putih, air biru, dan langit yang cerah. Di pantai, kami bermain games (halo Tim Kuning!), snorkeling ala-ala, dan makan seafood yang super enak!
Capek main air main pasir dan main cinta (wait, apaan?), kami tiba di hotel sore hari. Lelaaaah, tapi harus tetep ngegas buat bikin yel-yel untuk dilombakan. Cukup niat bikinnya, tapi ternyata grup lain lebih niat, kakaaak. Akhirnya saya main pingpong aja sama Herman, salah satu peserta yang merangkap sebagai Mr Global Indonesia. Apa tuh? Semacam Putri Indonesia, tapi versi cowoknya. Uuwuwuwuwu cucok yaa.
Malamnya, White Party diadakan. Maksudnya white party? Ya tentu saja temanya berpakaian putih. Biar gampang sih pake kafan, tapi kan amit-amit yaaa. Jadilah saya pakai dress putih yang ada aja di rumah (baju menyusui) dan outer batik. Gak disangka dapet nominasi best costume. Tapi tentulah kalah dengan mbak yang finalis Putri Indonesia. *YA MENURUT NGANAAAAA DOSKI PAKE BAJU YANG EKORNYA PANJANG ITU! SEDIH KAN KALO GAK MENANGG* :))
Meskipun yel-yel kami cemen dan tim kuning tidak menang menjadi tim terbaik, kami semua puassss makan enak, nyanyi-nyanyi, dan tentulah joged-joged dengan koreografi matang dari Duo Mikado: Beyon & Yopi.
SERU SERU SERUUUU! Besoknya kami Tour Merapi, yang mana akan saya tulis di postingan terpisah yaa. Terima kasih KAI, terima kasih teman-teman, sudah menorehkan 1 lagi kenangan manis dalam hidup saya. Naik kereta? KAI AJYYYAAAA! :D
1 thought on “Gembira Ria di Jogja Bersama Kereta Api Indonesia”
Pengen tur de Java sama geng dan keluarganya pakai kereta. Yang deket2 aja dulu, Semarang gitu.