Itik Modern dan Celana Blue Jeans Berwarna Merah

Itik modern sedang gembira2nya. Hari ini dia baru membeli sepasang celana blue jeans baru berwarna merah yang rencananya akan dia gunakan untuk menonton konser ben gelombang baru yang dulunya indie tapi sekarang major yang vokalisnya seekor kakatua jambul. Bukan apa2 celana itu dibeli dengan hasil jerih payahnya selama ini bekerja sebagai penjaga distro sebuah clothing bermerk yang kini sedang naik daun (dan ketemu ulat bulu pastinya karena sedang naik daun) karena sering muncul di tv karena sering dipakai oleh artis2 kelas unggas. Blum lagi perjuangannya untuk membeli celana itu di pasar ular, dimana ia harus menghindar dari gigitan ular2 yang berkeliaran di pasar tersebut. Belum lagi saat tawar menawar dengan bibi blibis bengis sang penjual jeans yang tak rela barang dagangnya ditawar lebih dari setengah harga. Tapi akhirnya setelah semua jerih payah itu dia berhasil membeli celana impiannya untuk digunakan untuk menonton konser ben impiannya.

Setelah puas bercermin dengan celana baru terpasang di kakinya, itik modern memutuskan untuk berjalan2 keliling kampung untuk memamerkan celana cutting edge-nya ke penduduk kampung yang sangat mainstream. Dengan kemeja polkadot, celana blue jean merah baru, tak lupa kacamata hitam merk rb space, sang itik melenggak keluar rumahnya dengan menari disko khas ala goyangan ben lantaiatas kesukaannya itu. Darurat deh pokonya! Sudah mirip itik gangster sang itik melenggak disko siap berkeliling kampung.

Namun belum jauh itik berjalan dia sekonyong konyong tapi tidak keder berpapasan dengan belibis imo penggemar ben romansa kimia ku yang sedang tampil gaya dengan rambut polem hair ekstension nempel rapat di jidat, kaos denan asblon anak ben metal hitam, celana jeans skinny super ketat seketat celana aerobik beti tilarso, sepatu maribeth dan tak lupa boxer yang jelas2 pakian dalam menyembul asoy keluar dari dalam pinggang. Sama-sama merasa dari dua aliran anak gaul masa kini yang berbeda dan bersebrangan aliran, dari dalam hati keduanya muncul perasaan persaingan gengsi persis seperti persaingan pernikahan aji pangestu dan mantan istrinya anisa banowati eh tri hapsari eh pangestu eh djorghi…argh whatever nama belakang perempuan jalang itu…pokonya dua2nya berasa panas.

Itik modern mengambil langkah awal peperangan “Eh, kolor lo kliatan tuh. Ga malu apa? Mending klo mahal. Gw tau tuh, lo beli di emper kan? Yang 10rb dpt 3 itu kan?”

“Eh lo jadul ngaku modern, daripada lo taplak meja apa kemeja tuh?! Bukan KE meja kli tuh…DARI meja” (adegan menggunakan zoom in close up pindah2…persis dgn efek yg digunakan di sinetron2 indonesia ketika ada adegan antara dua pemain yg sedang bersitegang dengan media mimik muka yang seringkali dianggap sebagai adegan yang menegangkan padahal tidak)

Dan setelah selagi serang secara lisan layaknya seleb indo yang sedang dalam kasus perceraian dan saling serang di infotainment via konfrensi pers, perkelahian fisik pun tak dapat dihindarkan lagi. Untung saja saat itu angsa monika sang artis kampung yang sedang berusaha go kecamatan lewat dan melerai perkelahian. Sambil menari kejang dengan dandanan crazy harajuku style yang sebenarnya lebih mirip outfit peran orang gila di sinetron2 komedi kacangan, angsa monika melerai keduanya sambil mnyanyi eh teriak eh menyanyi tapi kok teriak2. “Cihinta hini…khadang2 tak hada lohika!!!”

Mendengar nyanyian angsa yang sangat mengganggu telinga dan kewarasan, itik dan belibis langsung berhenti berkelahi. Keduanya menatap angsa…lalu keduanya bertatapan penuh makna dengan satu pikiran yang sama…lalu menatap angsa lagi. Dengan kompaknya itik dan belibis bertriak “ORANG GILAAA!!! Sambil berlari tunggang langgang karena ketakutan mnuju rumah mereka masing2. Tinggalah angsa sendiri kebingungan kenapa itik dan belibis mengatai dirinya gila. Namun karena ‘pintar’, angsa langsung bisa menemukan jawabannya “Ah maybe they just menggilai my style and my voice kali ” gumamnya dalam hati menggunakan bahasa inggris yang dicampur campur bahasa indonesia karena english is her second language…katanya. Angsa pun terus berlalu tak tahu malu sambil bernyanyi “Bihilang sahaja bihila kau mahu…u”

Di lain tempat tak jauh dari situ itik modern sedang menangisi celana blue jean merah barunya yang sobek karena berkelahi dengan belibis imo. Di dalam hatinya terekam dendam yang takkan mati terhadap belibis yang telah menggagalkan rencana sempurnanya untuk pamer dan menonton konser ben lantai atas kesukaannya “semua terekam tak pernah mati…semua terekam tak pernah mati”

Ah harusnya hapuskan saja pengkotak2an musik itu, menimbulkan permusuhan soalnya. Toh musik adalah bahasa universal, musica studio, sony bmg, emi, warner music, dll. Harusnya penikmat musik bisa hidup rukun sesuai sila ketiga pancasila. Lagipula daripada mengkotak2an dan bermusuhan lebih enak makan otak2 dan hidup rukun, damai, dan tentram. Sekian.

8 thoughts on “Itik Modern dan Celana Blue Jeans Berwarna Merah”

  1. anjiiinggg two thumbs up buat Jaaayyy, kocak abis ceritanya. sarkas tapi mengena sasaran. gyahahaha. bikin lagi yg kayak gini doonk…

  2. Kalo mas ang bilang anjing, saya bilang BABIIII!!!!!!!!!!!!!
    Mo nangis gini guah bacanya. Terharu sekaligus mengakak. Metafor ben2 dan artis2 ibukota itu sangat mengena di hati dan menghujam di jiwa. Wakakakakak.. nice banget lah pren..

  3. anggit bilang anjinggg, titi bilang babiii, gua bilang lo jeniussss…!!!
    bikin yang lebih sarkas lagi dunks…!!
    btw baxlahhhh….!!!

  4. Mbok itu orang berdua kalau mengumpat yang bagus kata katanya..contoh tuch mas matmarley..(mana ada mengumpat kata katanya bagus) !!

    Tapi mank benar personifikasinya bagus..Two Thumbs Up lah !! pakai tambah jempol kaki malah..

  5. siap!!!msh ada stock lama kok….tp saya ga tau apa msh layak muat.gimana nih tiw???yg cacing disko itu loh…

  6. Gpp, hajar aja jay!! kayaknya semua tulisan di blogmu itu layak masuk sini kok, Site nyampah kan seneng tulisan nyampah juga.. huehehehe..
    Silakaaannn…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top