Kalo boleh lebay, salah satu hal yang mengubah hidup saya adalah beralihnya saya dari pemakaian pembalut, menjadi Menstrual Cup atau cawan menstruasi.
Saya tahu #MenstrualCup (MensCup) ini dari buku Mia Schmallenbach “101 Ideas to Save Our World” saat SMA. Iya, menscup ternyata bukan benda kekinian karena sudah dipakai sejak lama di luar negeri. Saat baca, Saya langsung cari-cari, tapi jaman SMA (2000-an awal) ya susah kan carinya, sehingga aku pikir Menstrual Cup itu hanya ada di luar negeri.
Sampai beberapa tahun lalu, MensCup mulai masuk ke Indonesia. Ketika aku mau coba tahun 2018, eh dilalahnya hamil anak ke-2, padahal sudah beli. Sehingga aku baru baru benar-benar coba saat selesai nifas, yaitu di awal tahun 2019. Merek yg aku pakai itu Organicup beli di @sustaination, dengan size B.
Takut nggak sih? Jujur aja, takut pertamanya. Karena saya pernah trauma jahitan lahir yang lepas. Tapi setelah dipikir-pikir… Ah, 2 anak aja lewat tu lobang. Ti*it juga pernah. Masa sama menscup takut. LOLLLLL.
Trus ceritanya gemana saat pertama pakai? Cycle haid pertama coba menscup, berasa nggak nyamaaan banget. Inget banget tuh lagi meeting di Grand Indonesia, lagi naik busway, dan coba menstrual cup untuk pertama kalinya. Bolak balik WC untuk nge-benerin, dan pertama kali buang darahnya itu.. KAGET BANGET. Waw… darahnya bener-bener ketampung ya. Tapi duhhh rasanya gak nyamaaaan banget, udah mau nyerah rasanya hari itu.
Tapi mengingat sampah pembalut itu banyak banget dan saya bisa merasa bersalah, saya trus belajar gemana cara pake menscup yang bener. Baca-baca review orang, Tonton youtube cara lipet dan masukin yang bener, menggunting sedikit stem (ekor) si menscup. Daaaan 2 cycle kemudian akhirnya udah bener-bener enaaak. Nggak berasa pakeee dan semua ketidaknyamanan haid seperti lembab, bau, iritasi, gatel, langsung hilang!
Sebagai pengguna MensCup hampir 3 tahun, saya merasa benda ini sebuah life changer. Namun akhir-akhir ini banyak yang DM saya menanyakan apa opini saya terhadap dokter kandungan yang mengatakan MensCup itu tidak disarankan dan membuat Endometriosis.
Saya bukan dokter, dan bukan kapasitas saya untuk bilang yang mana yang baik dan mana yang tidak. Yang jelas, menstrual cup membuat saya lebih happy dan nyaman.
Baca Juga: Cara Mudah Mengubah BPJS Kesehatan Perusahaan Menjadi BPJS Mandiri
Nah, beberapa waktu lalu saya sempat ke RS untuk USG Mamae (Payudara) karena merasa sedikit ada keluhan sakit, sekaligus Pap Smear bareng sobat saya Widya. (Untuk ini nanti saya akan sharing di postingan yang berbeda, ya!)
Saat konsul dengan ObGyn bernama dr Stefani Nindya, saya iseng nanya-nanya pendapat beliau seputar Menstrual Cup. Beliau mengatakan bahwa Menscup memang belum lazim digunakan, sehingga pasti menimbulkan banyak kontroversi.
Silakan dicek opini Dr Stefani di Slide 2 di atas, ya! (Video dibuat berdasarkan consent beliau).
To sum up, dokter mengatakan:
- Untuk orang2 Indonesia, memasukkan sesuatu ke dalam vagina itu adalah sesuatu yang tabu. Sehingga pasti banyak yang mempertanyakan penggunaan menscup.
- Menstrual Cup menimbulkan endometriosis itu debatable. Endometriosis bahasa awamnya adalah darah haid yang tidak dapat keluar. Dan hampir tidak mungkin darah yg sudah keluar dr vagina itu masuk lagi ke dalam rahim.
- Jika ada yang pake menscup dan endometriosis, itu karena memang ada penyakit dari sananya, most likely bukan karena menstrual cupnya.
- Yang dikhawatirkan dari pemakaian menscup adalah jika orang tersebut tidak bersih atau tidak steril. Jadi ya know yourself.
- Menscup bikin vagina longgar? Menurut dokter, beliau tidak melihat ada bedanya. Dia bahkan bilang gatau kalo saya pake menscup kalo gak bertanya.
- Jika menscup membuat nyaman, silakan saja dipakai.
Ini bukan saya yang beropini, namun dari dr Obgyn langsung. Saya pro dengan menscup, tapi tidak memaksa orang2 untuk memakainya jika belum nyaman. Semua tanya jawab sudah saya jawab di stories di highlight “MENSCUP” di Instagram saya, kalo ada yang masih belum jelas setelah baca highlight silakan komen aja yaa. Semoga makin banyak yang beralih ke menstrual cup demi dunia yang lebih baik!
2 thoughts on “Apakah Penggunaan Menstrual Cup Aman?”
100% agreed utk menscup ini kak. Walaupun pengguna baru (4x pemakaian) tapi menscup benar2 life changer. Ngga merasa bersalah lagi karena nambah2 beban sampah. Pakainya nyaman, bebas beraktivitas, anti bocor atau tembus, bisa dipakai berenang pula, dan yang pasti no more gatal, bau, dan kok rasa2nya juga less Pain ya…. Aku pakai G-menstrual cup yang size S (walaupun udah beranak 3) karena takut kegedean. Tapi aman2 aja dan saat menscup penuh, kita juga berasa kok. Jadi seturut dirimu, aku recommend banget. Apalagi buat yang suka travelling ke alam, kita bebas rasa bersalah ya 🥰🥰
Yaaaay ya kaaan hepi banget deeeeh pake menscup itu. Salah satu keputusan yang mengubah hidup ke arah yang lebih baikk!