Apalah arti sebuah nama, “What’s in a name”, kata Shakespeare. Tapi menurut saya, sebuah nama merupakan wujud sederhana dari mesin waktu. Mesin waktu? Maksudnya kalau memanggil nama seseorang 3x, kita bisa terlempar ke masa lalu atau masa depan seperti di film Lorong Waktu bersama Pak Haji dan Zidane?
Weeeeellll… Bisa jadi. Misalnya kamu pernah pacaran dengan laki-laki bernama Angga di jaman SMA. Pasti tak terhitung sudah berapa kali nama si Angga menghiasi buku agenda kamu yang kumal dan penuh dengan coretan stabilo itu. Setiap hurufnya kamu hias dengan rotring 0.5 dengan berkelok-kelok. A. N. G. G. A. Sambil tersenyum, kamu mengukir namanya pula di pergelangan tangan. Hilangnya sampai 2 hari, sampai dimarahin guru ngaji karena wudhunya jadi kurang sah. I know. Saya juga pernah muda.
Terkadang bukan nama panggilan, bukan pula nama panjangnya yang membuat deg deg serrr. Tapi inisial. Semisal, nama kamu adalah Anti. Si cemceman masih si Angga itu. Pasti kamu akan membuat inisial A & A. Tak hanya itu, kamu pun membayangkan nama anak kalian nanti dengan menggabung-gabungkan nama kamu dan si doi. Lengkap dengan arti nama si anak. Mesin waktu ke masa depan.
Pernah juga kamu memiliki pasangan bernama Ricky. Pacaran 3 tahun. Semua orang kenal kamu dan Ricky. Setiap ada Ricky, ya ada kamu. Setiap Ricky ke mana, ya kamu ikut. Tapi tak dinyana, kamu diputusin begitu saja. Dan dia tiba-tiba pacaran dengan sahabat baik kamu. Setiap ada nama Ricky bersliweran, emosi itu kembali datang.
Marah, kecewa, segala ombak kesedihan menyerang dengan membabi buta. Tanpa logika yang berdasar, kamu membenci si artis bernama Ricky, ataupun si atlet bulutangkis fenomenal, Ricky Subagdja.
Setiap lekuk dari huruf yang membentuk nama sang mantan, sepertinya sangat familiar, namun juga begitu jauh. R. I. C. K. Y. Rindu menyeruak. Namun kebencian juga menyalak. Nama. Sebuah mesin waktu ke masa lalu.
Lepas dari cinta monyet, pemilihan nama menjadi suatu hal yang wajib dan utama untuk dipikirkan saat mau memiliki anak.
“Kita namain Amel?”
“Ah jangan, dulu ada temenku Amel sukanya mabok-mabokan”
“Gemana kalo nanti nama anak kita Syakil?”
“Ih amit-amit di kantor ada orang namanya itu, suka ngelecehin cewek.”
See Shakespeare? Your statement is not valid. Nama adalah hal penting, terutama di tahun 2020 ini. Kalau untuk saya, nama adalah sebuah mesin waktu. Jadi, apa arti sebuah nama untuk kamu?
– Pondok Gede, 17 Oct di hari yang gerimis –
4 thoughts on “Mesin Waktu yang Membawa Ke Masa Lalu dan Masa Depan”
ini sih memori.. eh memori termasuk mesin waktu? 🤔
iya dongg hahahah
Keren blog -nya. Awet dan terawat. Moga bisa punya satu yang seperti ni
Sukses selalu!
ehehe thank you.