Pulau Lihaga Manado, Tempat Muda Mudi Bersalto

Pulau Lihaga (1)

Yo man! Apa kabar man? Terakhir jalan-jalan ke mana man? Sebagai anak pantai, tentunya tiap berkunjung ke daerah baru, kita harus ngukur pantainya, man! BLEPOOOKK! *ditabog Maman anak pak Haji sebelah rumah karena dikira ngata-ngatain dia*

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak sekali pulau kosong yang berhiaskan pantai-pantai cantik dengan pasir putih serta pohon-pohon rindang di sekeliling yang dedaunannya melambai-lambai seakan merayu-rayu kita untuk bermain di sana. *merenung sambil usap-usap pipi yang digaplok Maman* Buktinya saja waktu saya ke Manado, pulau yang memiliki pantai kece merupakan salah satu dari objek utama yang wajib kita datangi. Dan pulau yang menjadi target operasi itu adddaaalaaahh: Pulau Lihaga. *pake kacamata cengdem* *nyalain korek ala Mission Impossible* *gak bisa-bisa* *soalnya cuman korek cap duren tiga*

Kapal Pulau Lihaga
Menuju Lihaga!

Jika ingin menuju Pulau Lihaga, bergegaslah menuju Pelabuhan Likupang, Minahasa Utara, yang dapat ditempuh dengan mobil sekitar 1 jam 15 menit dari Kota Manado. Dari pelabuhan ini, bisa tanya-tanya mana kapal kayu yang dapat dicarter. Waktu kami ke sana berempat, kapal memberi harga Rp 600.000 untuk bolak balik Lihaga – Likupang, namun berhasil kami tawar menjadi Rp 400.000.

Kalau dilihat-lihat sih sebenarnya kapal tersebut bisa dipepet-pepetin untuk memuat 8-10 orang, jadi akan lebih murah dan berpahala kalo kamu rame-rame ke sana. Wacana awal kami sebetulnya mau naik kapal yang katanya cuma Rp 150.000 dari Pelabuhan Serei, tapi karena jaraknya yang lebih jauh dari kota maka kami memutuskan untuk naik kapal dari Pelabuhan Likupang sahaja. Maklum, kami berempat tidak ambisius, jadi ambil yang mudah sajalah.

Dari Likupang pukul 14.30, kami sampai di pulau sekitar pukul 15.00 disambut dengan pasir yang putih, bersih, dan cukup banyak pengunjung yang sudah memenuhi pinggiran pantai Sebelum masuk, ternyata ada HTM pulau sebesar Rp 25.000/orang. Pertamanya sih keki juga, kenapa pulau kayak gini pake ada retribusi sih. Tapi setelah menilik sekitar, emang pantes deh itu pulau ditarikin uang. Selain untuk menyunting orang yang masuk ke sini, juga sebagai uang kebersihan.

Menyunting di sini maksudnya memfilter ya, bukan melamar. Kalo 25.000 udah dapet jodoh mah udah dari dulu saya ke sana! *eh* Buktinya, pulau yang lumayan ramai dikunjungi ini relatif bersih dan minim sampah. Jika belum mau mandi-mandi (kalo kata orang daerah mah berenang = mandi-mandi), silakan duduk-duduk santai di atas dipan bambu di bawah pohon rindang. Dalam kasus kami, duduk di dipan diperlukan saat mau makan bekal nasi kuning yang dibungkus dengan daun woka dan diakhiri dengan sruputan puas dari sebotol teh pucuk dingin. SRRRUUUPP! AAAAHHH.. *banting botol teh pucuk biar macho*

Pulau Lihaga (2)
Cewek Manado eh Nasi Kuning Manado memang mantabh!
Pulau Lihaga (3)
Pengennya macho, tapi..

Pasir pulau Lihaga tidak hanya enak dilihat tapi juga enak dijadikan alas untuk berlari-lari karena teksturnya yang lembut. Belum lagi ngomongin airnya yang jernih, tenang, dan dangkal. Di situ, sisi-sisi akrobatis saya Odre Mahe dan Regy mulai berkobar. Dari loncat-loncat kayak pendekar gigi tongkat emas, kayang, salto, dan meroda, semuanya dijabani. Saat berenang, saya belajar mask clearing (membersihkan masker) sebagai bekal ilmu karena keesokan hari mau diving di Bunaken, dan Odre melakukan renang gaya kupu-kupu sampe dilihatin orang-orang. Luar biasa para perempuan ini.

Pulau Lihaga (5)

pulau lihaga mahe
Love being my husb wife. :)

Eits, jangan seneng dulu. Klaar berenang, tenaga kita masih meluap-luap sehingga diwajibkan bagi umat untuk headstand berjamaah. Dari yang semuanya nggak bisa headstand, langsung pada jagoan neon saat itu juga demi punya foto kece untuk dishare di Instagram. Bahkan suami saya yang agak-agak offside perutnya juga sukses melakukan headstand beberapa detik sebelum jatuh berdebam menghantem Regy. Bukan main, bukan?! Itu semua adalah hasil ajaran tante Titiw yang berlatih headstand hanya dari Youtube. *dada kembang kempis*

Headstand Pulau Lihaga

Pulau Lihaga (9)

Sang surya mulai perlahan turun ke peraduan, saatnya kita juga berpulang. Namun rasanya tak puas foto-foto di pantai jika tidak foto-foto dengan sunset sebagai pelengkapnya. Jadilah foto-foto memakai timer diperbantukan meski tidak ada yang sukses. Meski demikian, kami tetap tertawa-tawa dengan sukses selama sesi foto tersebut. Terbukti, bukan hasil yang kadang-kadang bikin hepi, tapi proses. *tseeer* Pukul 17.00 kami pun berlayar menuju Lihaga dengan tubuh yang basah dan juga hati yang riang. Jadi untuk kamu yang di Manado, jangan lewatkan kesempatan untuk melompat-lompat bahagia di pulau Lihaga ya. Happy traveling! :)

Pulau Lihaga (11)

Notes:

  1. Bawa makanan dan minuman sendiri sebelum menyeberang ke Lihaga biar lebih puas, soalnya di sini nggak ada Indomaret *menurut nganaa*
  2. Tidak ada tempat ganti baju atau bilas di sini, jadi jaga-jaga bawa sarung kering supaya gak masuk angin pas di kapal
  3. Coba puterin pulau, nanti bakal ada batu karang bernama Batu Dotu yang berbentuk kepala manusia
  4. Sedang ingin jatuh cinta? Pulau Lihaga adalah tempat yang tepat karena katanya sih pantai ini bayak dipakai prewedding dan banyak juga yang sukses pacaran di tempat ini. Hajiyeeeeh..
  5. Jangan pulang terlalu malam meniingat perjalanan menuju Likupang bisa 30 menit sendiri

29 thoughts on “Pulau Lihaga Manado, Tempat Muda Mudi Bersalto”

  1. Setauku ada deh kak tempat buat bilas dan sekedar ganti baju. Terus waktu ke sana, pas kebetulan ada Indomaret berjalan loh. Ada yg mau nitip? *joke lokal*

    1. Oiya ya? Aku kok ngehnya nggak ada tempat ganti baju ya? Hahaha.. gak ngeh. INDOMARET BERJALAAAAAAN! :))))

  2. pengen ikut-ikutan rahesaM, namanya dibalik..tp kalo namaku, kayaknya bakal rancu ya,, :p

    kak, kalo menurut aku..mungkin ga sih..ga da indomaret karena udah ada kerfur? takut ga laku,,
    kalo alfamart mah udah pasti samping-sampingan..mereka kan udah jodoh.. #fokusduniabisnis

    1. Bisa jadi kak Haid.. Karfur kayaknya udah meraja lela gitu di pulau ini. Sehingga mereka ragu untuk buka indomaret.. x))

    1. NGAHAHAH! WIDYY! Harus banget pake username “biasa”? Yoeh hamdallah di usaia yang sudah paruh baya ini masih bisa meroda :D

  3. Indah pantainya…. Kalo gue sih, walopun gak ada tempat ganti baju, bisa ganti di mana aja hehehe

  4. wah….indahnya.
    sama kayak pas di pulau karimun jawa.jadi pengen kesana nih….
    tp kpan ya?hehe

  5. putri normalita

    Huahaha selalu ngakak baca postingannya, mau ah belajar headstand. Moga-moga nggak keseleo. wkwkwk

    Potonya cakeeeeeep kak!

  6. Ada no tlp orang yg bawa perahu….munta info na donk…klo ada sms k aku y….085241885611 makas8h sebelum na

    1. Wah kalo prewed kurang tahu mbak. Kalo buat foto2 santai mah gak bayar, cuma emang semua pengunjung wajib bayar htm :)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top