Tidaklah afdol rasanya jika kamu melakukan perjalanan ke Wakatobi – Sulawesi Tenggara, namun tidak bermalam di penginapan Pulau Hoga. Mengapa? Karena Hoga memiliki pasir putih, langit biru, pantai keren, komunitas yang asik dan sunset yang menakjubkan! Sekadar share, Wakatobi ini adalah kepulauan yang dulu dikenal sebagai kepulauan Tukang Besi, terdiri dari empat pulau utama yang membentuk singkatan Wakatobi: Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.
Hoga dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1,5 jam jika naik kapal cepat yang bertolak ke Kaledupa dari Wanci seharga Rp 10.000. Oh ya, perjalanan saya ke Pulau Hoga ini adalah akhir tahun 2011, jadi bisa saja harganya sudah menyesuaikan ya. Di tengah-tengah perjalanan, kamu bisa melayangkan pandangan kepada suku Bajo yang tersebar di sana. Ketika hampir sampai di Kaledupa, penumpang kapal yang punya destinasi ke Pulau Hoga akan dijemput di tengah laut oleh sebuah kapal kecil yang menjemput tamu penginapan untuk ke Hoga. Perasaan bahagia membuncah ketika kapal mendekati pulau yang memiliki pasir putih dan air yang betul-betul jernih. Inilah Hoga, salah satu kekayaan negeri kita tercinta, Indonesia.
Ternyata, pulau Hoga sudah hampir 20 tahun dikelola oleh Operation Wallacea dari Inggris yang concern dengan konservasi terumbu, habitat, dan segala ekosistem dan kekayaan laut. Hal ini terlihat dari banyaknya papan pengumuman dan fasilitas yang difokuskan untuk turis ataupun pelajar asing. Namun sudah beberapa tahun terakhir penginapan dan segala fasilitasnya dikelola oleh masyarakat setempat, bukan dari pihak Inggris lagi.
Pulau Hoga di Wakatobi memang bukanlah pulau yang besar. Penginapannya juga bukanlah salah satu yang mewah. Namun sarana di dalamnya tidak kalah dengan penginapan pada umumnya. Diving center, tempat makan yang mumpuni, bahkan ruangan untuk seminar. Orang asing juga tidak akan menemui kesulitan, karena banyak petunjuk-petunjuknya yang berbahasa Inggris.
Penginapan di sini adalah milik masyarakat setempat yang dikelola Wallacea. Sangat menarik, karena hal ini berarti pemberdayaan bagi masyarakat sekitar. Penginapan berupa rumah panggung, dengan air tawar dan listrik yang terbatas. Fasilitas lain antara lain adalah ranjang berkelambu, dan toilet yang “minimalis”. Saat kami ke sana, Pulau Hoga menjadi tempat penyuluhan WWF untuk para nelayan. Leyeh-leyeh? Juara banget dilakukan di sini. Saya aja sampe terlena untuk bobok siang di bale-bale beralas bambu di bawah pohon rindang setelah makan siang. Ah.. Nikmatnya traveling tanpa visi misi. Hihi..
Tidak hanya menawarkan penginapan, pulau Hoga juga terlihat sangat siap dengan penyediaan alat-alat selam. Saatnya kak Nunuk dan Oke yang jadi partner ngetrip saya beraksi dengan alat-alat tersebut. Bagaimana nasib saya? Yaaah.. Sebagai anak yang baru bisanya snorkeling doang kala itu ya saya di permukaan aja deh snorkel-snorkel sendiri.
Tapi you know what? Di permukaan aja koralnya cakep-cakep dan sehat! Gemana pemandangan yang kak Nunuk dan Oke lihat di bawah sana ya? Selesai olahraga air di kala matahari nyolot, hari indah itu saya tutup dengan melewatkan saat-saat matahari terbenam di dermaga Hoga. Hati-hati dada sesek, karena pemandangannya dapat membuat napas kamu tertahan sangking indahnya.
Notes:
- Jika ingin menginap dan diving di sini, hubungi Pak Jufri di 0853 9530 3393. Telpon minimal sehari sebelum kedatangan agar penginapan dan kapal jemputan dapat dipersiapkan.
- Harga penginapan Rp 175.000/orang/malam, sudah termasuk makan 3x (harga tahun 2011)
- Persiapkan anti nyamuk yang cukup meskipun ranjang sudah diberi kelambu
10 thoughts on “Terlena Pesona Pulau Hoga”
Berat nggak waktu mau meninggalkan pulau Hoga? Cakep kayak gitu pemandangannyaaa
Berat kaaaak.. Tapi mau ke sini lagi berat di ongkos.. :’))
Keren mba pantainya, tapi bingung juga liburan pas cuti udah abis :D
Sedih kaaaak :’)
cakep pulaunya, jadi pingin kesana….semoga tahun ini bisa kesana, amin
amin maaasss
keren bgt lautnya,,,
karangnya sampai keliatan gitu dari atas
pasti tenang bgt otak klo tinggal disini
Banget kakaaak, adeeeem
Wah mantap jiwa nih pulau hoga. Kerennya selevel ama Pulau Labengki. Boleh banget nih kesini pas lagi liburan
Sayangnya saya belum pernah ke Labengki nih. Jadi gak bisa bandingkan. Hehehe semoga bisa ke sana. :)