Trend Bermain Hashtag di Social Media

hashtag

Hashtag atau tagar yang berbentuk tanda pagar (#) makin marak digunakan di media sosial seperti Twitter maupun Instagram. Namun sebetulnya, ada nggak sih kegunaannya? Sekadar lucu-lucuan saja atau hanya demi “trending topic“? Beberapa waktu lalu, saya diinterview untuk menjadi narasumber majalah Cita Cinta yang membahas mengenai hal ini. Di majalah yang sudah beredar, beberapa omongan saya dikutip namun tidak keseluruhan transkrip wawancara dimasukkan. Karena semangat berbagi blog ini, maka berikut wawancara saya via email dengan wartawan Cita Cinta yang sudah diedit agar lebih mumpuni dan rapih.


1. Sebenarnya hashtag itu sejak kapan digunakan? Lalu kapan akhirnya mulai menjadi tren?

» Hashtag di twitter mulai digunakan itu di awal-awal kemunculan twitter, yaitu sekitar tahun 2007. Menjadi tren, ketika twitter mulai menjadi ajang untuk memburu trending topic atau topic yang paling banyak dibicarakan di dunia pertwitteran.

2. Apakah benar trennya dimulai di Twitter?

» Sebenarnya hashtag sudah dipakai sejak dahulu kala sebagai bahasa pemrograman software, juga dipakai di MIRC untuk mengelompokkan topic yang sama. Sedangkan untuk blog, “tag” sudah dikenal dari dulu. Namun ya yang benar-benar membuat hits sehingga bahasa Indonesia pun membuat padanan katanya menjadi “tagar” ya ketika di twitter.

3. Apakah sebenarnya tujuan awal membuat hashtag hanya untuk mengumpulkan tweet atau foto di instagram dengan tema sejenis? Atau ada tujuan lain?

» Tujuan awal pembuatan tagar ini kalau bercermin dengan penggunaan tag di blog memang untuk mengelompokkan sebuah topic ataupun memberikan sebuah kategori tertentu. Namun makin berkembangnya percakapan para tweep, hashtag juga dapat menjelaskan suatu tweet, menggabungkan beberapa tweet agar selaras (dalam kultwit), menghitung kadar suksesnya suatu campaign, ataupun hanya sekadar memberi kesan humor pada tweet tersebut.

4. Lalu apa tujuan orang-orang yang menggunakan hashtag kurang jelas seperti #eeaaa, #kode, #curcol, atau #akurapopo? Apa hanya sekadar mengikuti tren atau ada maksud lain?

» Nah berkaitan dengan point 3, tagar semacam #eaaa atau #kode itu adalah bumbu agar tweet seseorang tersebut lebih lucu. Selain itu, hashtag yang memiliki unsur novelty (kebaruan dan tren) selalu lebih menarik dan mengundang perhatian orang. Misalnya saja ya hashtag #akurapopo yang masih segar dipakai di beberapa channel bahkan menjadi judul lagu dangdut.

5. Menurut Anda, hashtag apa yang paling populer dan masih sering digunakan saat ini, baik untuk Twitter atau Instagram?

» Ini tergantung di mana kita berada. Percakapan di Amerika beda dengan di Indonesia. Dan Indonesia, bukan hanya Jakarta. Inilah yang membuat twitter menarik karena ia memiliki fitur trending topic berdasarkan kota, bukan hanya negara. Jika ditelaah lebih lanjut (eh bahasanya orba banget ya.. hahaha), tagar  yang general seperti #traveling, #android, #iphone, #nowplaying, dan hal-hal tersebut masih jamak digunakan di twitter. Sedangkan hashtag yang trending topic, bisa jadi hanya sekadar 2 hari jadi tren, namun kemudian dilupakan orang. Di masa kampanye pemilu ini, tagar tertentu juga digunakan. Misal: #salam2jari #indonesiabangkit, dll.

Sedangkan untuk Instagram, saya lihat di Indonesia hashtag yang masih sering digunakan adalah yang semacam: #iphonesia (foto yang menggunakan iphone), #vscocam (aplikasi edit foto), ataupun #tbt (throwback Thursday, foto lama yang dipublikasikan hari Kamis) dan #100happydays (tantangan setiap hari posting foto yang membuat bahagia). Namun jangan salah, ada juga akun-akun dengan ribuan followers yang memakai hashtag panjang dan lucu.

6. Lalu, hashtag apa yang termasuk kontroversial?

» Kontroversial ini termasuk lucu dan “berbeda” kan? Kalau iya, coba tilik Instagramnya Syahrini di @princessyahrini. Luar biasa kreatif dan kocak hashtag yang digunakannya. Fungsional? Tidak. Namun menimbulkan rasa ingin tahu orang apa sih #binjulid, apa sih #cetarmembahana_bukanbuaian sampai #smua_utk_pemirsaahh yang ia maksud?

hashtags-guide

7. Setuju nggak sih kalau munculnya hashtag tertentu bikin orang yang melihat jadi meniru demi mengikuti tren?

» Di sini bukan setuju nggak setuju, melainkan betul/bisa jadi/tidak betul. Dan di sini saya memilih “bisa jadi”. Karena kemunculan hashtag terbaru, kalau berasal dari orang yang “bukan siapa-siapa” di dunia maya hampir tidak mungkin bisa jadi tren, apalagi ditiru. Tapi, jika orang yang membuat tagar itu adalah Justin Bieber atau personel JKT 48, tidak usah menunggu lama, tagar itu akan ditiru banyak orang. Dan karena hashtag tersebut jadi trending topic, banyaklah orang-orang yang ingin “numpang ngetop” dengan nyemplung pula di hashtag tersebut. Misalnya saja pernah kalau tidak salah ada tagar #GarudadiDadaku ketika berlangsung permainan sepak bola, ketika saya klik, ada online shop yang jualan dengan menyisipkan hashtag tersebut. Aji mumpung. :)

8. Apakah ada aplikasi tertentu yang berhubungan dengan hashtag? Apa fungsinya?

» Untuk twitter, banyak sekali. Misalnya saja hashtracking ataupun twitter archivist. Fungsinya adalah menghitung kuantitas hashtag (berapa banyak tagar tersebut muncul dalam kurun waktu tertentu), menghitung berapa besar impression yang dihasilkan, ataupun siapa saja orang yang berpengaruh dalam memakai hashtag tersebut.

9. Menurut Anda, hashtag seperti apa yang bisa bertahan lama dan terus digunakan oleh banyak orang?

» Tentunya tagar yang general seperti #kuliner, #socialmedia, #traveling, sampai yang singkat dan mengena seperti #kode, #barutahu, atau #BahagiaItuSederhana

10. Bagaimana cara atau tip agar kita bisa membuat sebuah hashtag yang digunakan banyak orang, misalnya seperti #BahagiaItuSederhana yang sampai sekarang masih sering muncul?

» Tipsnya? Menggunakan kata yang tidak ribet, dan bermain di perasaan yang semua orang bisa mengalaminya. Seperti #BahagiaItuSederhana, itu bagaikan self note untuk orang-orang agar berhenti sebentar dan mensyukuri keadaan yang tidak seberapa namun bisa membahagia. Seperti juga #selfnote yang seperti self reminder diri kita sendiri yang biasa ditulis oleh orang-orang ketika tahu atau mengalami sesuatu yang bisa menjadi masukan untuk dirinya di kemudian hari. Pernah juga saya lihat tagar #horangkayah yang maksudnya menunjukkan bahwa konten twit sok nyombong namun dalam konteks yang lucu. Dan tagartersebut masih banyak yang memakainya hingga sekarang. Hashtag kesukaan saya di twitter yang bahkan saya bikin kolom sendiri? #barutau atau #barutahu. Di situ saya tahu fakta-fakta suatu kejadian, hingga daily trivia yang oke juga untuk menambah pengetahuan. :)

11. Salahkah konsep menggunakan hashtag dengan kalimat panjang?

» Tidak kalau hanya ingin melucu dan sekali-kali saja. Twitter itu bebas, namun ingat, ada batasan karakter dan tidak semua orang menangkap apa maksud dari hashtag panjang kamu. Apalagi jika terlalu sering dilakukan. Dan jikapun harus melakukannya, “pecah” kalimat itu dengan menggunakan huruf capital, misalnya #12HalYangSayaSukaTentangJustinBieber akan lebih mudah dibaca dari #12halyangsayasukatentangjustinbieber. Survey membuktikan, sebuah tweet akan lebih banyak diRT jika memakai 1-2 tagar pendek saja. Dan tweet yang terlalu banyak hashtag mengalami penurunan dalam sebuah engagement.

12. Apakah penggunaan hashtag bisa dimanfaatkan untuk menambah follower atau like di media sosial? Bagaimana caranya?

» Ya. Misalnya saja di Instagram saya suka kucing dan mencari foto-foto kucing yang lucu-lucu. Saya akan search #catlovers dan ribuan foto akan muncul. Dari situ saya mencari gambar-gambar yang saya suka, saya like, dan mulai follow orang yang sharing gambar kucing yang lucu. Di Instagram malah bukan hanya menambah like atau followers, tapi juga uang. Bagaimana caranya? Dengan berjualan via instagram (online shop) menggunakan hashtag tertentu seperti #jualkaosmurah, #celanaikat, dsb.

Di Twitter? Banyak brand yang memakai tagar untuk campaignnya. Misalnya saja ia melakukan kuis dengan #keripikenak. Yang mau ikutan kuisnya harus follow brand tersebut dan menyisipkan hashtag #keripikenak dalam tweet tersebut. Maka orang-orang yang ikutan kuis, wajib follow brand dan menuliskan hashtag yang disarankan.


Sekian wawancara saya mengenai penggunaan hashtag di social media. Semoga membantu jiwa-jiwa di luar sana yang masih bimbang. ~ @TitiwAkmar untuk #citacinta :)

Read Also:

8 thoughts on “Trend Bermain Hashtag di Social Media”

  1. Aku baca tuh di Cita Cinta. Bangga deh sama Katiw masuk majalah!

    Btw aku ada pertanyaan, hashtag kan tujuannya utk mengelompokkan suatu topik sehingga searchable hanya dgn satu kata sebagai identitas topik tsb.

    Sementara saya selama ini search dgn menggunakan kata ‘juventus’ tanpa menggunakan ‘#juventus’ juga bisa. Malah yang keluar banyak. Krn kan setiap tweep yg ngetweet ada unsur kata ‘juventus’ nya pasti muncul di pencarian saya.

    So the question is, seberapa jauh pentingnya penggunaan hashtag kalo toh gak pake hashtag jg tetep searchable?

    Thanks in advance.

    1. Gini. Kalo cuma mau nyair kata2 yang umum sih ya bisa aja tanpa hashtag. Sedangkan biasanya yang pake hashtag itu yang lebih customized. Misalnya #SEAgames2014. Karena kalo nyari “Sea Games 2014”, akan terlalu luas dan kata2 tersebut bisa terpisah. Sea sendiri. Games sendiri. Dan 2014 sendiri. Gituh. Semoga membantu. :)

  2. Terima kasih pencerahannya Ka’Tiw soal HashTag. Aku kadang suka bingung sm org2 di Instagram bisa banyak banget hashtag nya sedangkan aku sendiri kebingungan mau pakai hashtag apa ya ketika upload foto di ig?! Jadinya ya itu-itu aja deh.. hihihihi

  3. info yang sangat menarik dan bisa membantu kami tentang hashtag, singkat dan dirasakan oleh banyak orang, vy nice

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top