Berkunjung ke Tempat Sakit Jiwa: Yayasan Galuh

Yayasan Galuh

Pernah liat orang menderita gangguan jiwa, atau orang gila..? Apa yang lo rasakan..? Apa yang kamu pikir..? Apa yang kamu lakukan..? Mungkin sebagian besar dari kamu akan menjawab “peduli amat”, atau ya malah menjauh agar tidak diapa-apakan. Apakah kamu tau apa penyebab orang menjadi gila..? Apa saja yang bisa dilakukan oleh orang gila..? Simak laporan pandangan mata saya dalam mendatangi Yayasan Galuh, sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial untuk membantu orang-orang yang cacat mental.

Datang dengan nyali yang ciut, akhirnya saya memberanikan diri untuk turun di Yayasan yang berlokasi di Bekasi ini. Sore itu saya bertemu dengan Bapak Suhartono selaku ketua Yayasan, sedangkan pendirinya sendiri adalah Bapak Gendu Mulatif yang usianya sudah sepuh. Bapak Gendu yang merupakan jawara Betawi ini merupakan pemenang Kick Andy Heroes 2009 untuk kategori di bidang sosial karena dedikasinya yang tinggi untuk mengurus yayasan dan segenap pasiennya.

Dengan luas tanah 3200 meter, total pasien di sana berjumlah lebih dari 250 orang, dengan 60 pengurus. Pengurus rata-rata merupakan pasien yang sudah sembuh, dan juga anak cucu dari Bapak Gendu. Diceritakan bahwa pasien di sini merupakan kiriman dari berbagai pihak, seperti keluarga sang pasien sendiri, kiriman dari  Polisi, DLLAJ, serta dari beberapa rumah sakit umum di Bekasi. Sebagian lagi merupakan orang-orang yang ditemukan Bapak Suhartono di jalan-jalan, khususnya di Bekasi. Bapak Suhartono menjelaskan “Mbak Titi, kalo di jalan ada wanita cantik, belum tentu saya liat. Tapi kalo ada orang gila, udah pasti saya berenti, tanya2 dan ujung2nya membawa mereka ke sini.”

Pasien Termuda 9 tahun

Beliau berkata bahwa ada beberapa sebab yang membuat seseorang menderita sakit jiwa seperti ini. Karena faktor keturunan (watch out, guys!) karena ada sakit di bagian sarafnya (narkoba, kecelakaan), ataupun karena derita secara psikis (putus cinta, kurang kasih sayang keluarga). Bapak Suhartono menambahkan bahwa rata-rata pasien di sini cukup ganas, namun tetap ia urus dengan kekeluargaan. Biasanya orang-orang seperti itu menjadi sakit karena kurangnya kasih sayang, sehingga mereka harus diurus dengan kasih sayang pula.

Maka daripada itu, jika ada pawai yang diadakan oleh pemerintah kota Bekasi, para pasien ikut berpartisipasi dalam pawai. “Ahahaha.. Saya mah dibawa seneng aja mbak. Tiap acara pawai itu kan rame sekali orang2 di samping jalan, pas kita2 lewat mereka minggir. Saya kira mereka menghormati kita, eh ternyata karena takut, hehehe. Kurang lucu apa coba kalo barisan kita yang harusnya ke depan eh malah jalan mundur?” Sahut Bapak Suhartono dalam mengenang kebersamaannya dengan para pasien.  Di sini juga pernah berlangsung pernikahan antara pengurus dan mantan pasien, yang dihadiri oleh Bapak Walikota Bekasi. “Pernikahan itu sungguh merupakan keajaiban Mbak. Kami yang tidak mempunyai dana untuk biaya pernikahan, tiba2 ada rejeki dari beberapa media untuk melaksanakan hal itu. Pak walikota datang juga dan sempat menangis karena terharu.

Lebih jauh lagi, Bapak Suhartono yang hanya lulusan SMP itu bercerita bahwa cara untuk mengontrol pasien yang baru datang adalah dirantai selama 3-4 hari. Selama itu, kotoran dari pasien dibersihkan oleh pengurus yang rata-rata mendapatkan kurang lebih Rp 100.000 untuk uang lelah. Setelah itu, baru dilihat apa faktor penyebab sakit si pasien, baru sitentukan apakah pasien ini akan diberikan doa-doa, dipijit, dan semacamnya. “Mbak Titi, saya sudah di sini 16 tahun bertaruh nyawa. Gigi saya patah. kelingking saya putus, jidat saya sobek, dagu saya kena besi panas, karena ada2 saja ulah pasien. Namun Alhamdulillah saya masih ada di sini untuk membantu mereka sembuh.

Mess pengurus & barak bagian luar

Ketika kami masuk ke kantornya, terlihat atap kantor masih memakai asbes dan tripleks. Di ujung-ujungnya atap terbuka, dan sekeliling ruangan terlihat kusam dan tidak rapih. Dari situ, kami berjalan melihat rumah Bapak Suhartono yang terdapat di dalam kompleks panti juga. Lanjut melihat barak pasien yang terbagi tiga. Di bagian kanan, merupakan tempat pasien wanita, dan di tengah dan sebelah kiri merupakan tempat untuk pasien pria. “Maaf ya.. di sini agak bau, karena memang rantai mereka tidak dilepas selama beberapa hari. Jadi semua kotoran mereka keluarkan di sini saja. Nanti pengurus yang membersihkannya.” Dan yes indeed, broder. Saya yang biasanya super NGGAK jijikan ini tiba2 mau ngeludah mulu bawaannya. Bau sampah dicampur bau kotoran manusia ples penyakit kulit yang diderita pasien membuat saya agak miris dan kasihan. Tiba2 dari jauh ada cewek telanjang yang marah dan ngedorong bak air.. Waduh.

WC pasien

Sisi yang paling sebelah kiri merupakan mess pengurus. Terlihat kebersihan yang kurang di sini, sampah berceceran di selokannya. Melewati barak, adalah kamar mandi yang terbagi 2. Kamar mandi tertutup untuk para pengurus, sedangkan kamar mandi terbuka untuk pasien. Kamar mandi dan barak yang baru saja dilewati baru saja dibangun, dan merupakan sumbangan seseorang secara pribadi untuk Yayasan Galuh. “Maaf lagi nih kalo agak vulgar ya..” Yak, apa boleh buaaat.. mata saya udah nangkep sekelebat bayangan bugil cowok di bagian tengah. Damn. Mana si mas Arif, orang kantor saya pake moto pula.. “Buset deh Ti, liat deh nih cowok bugil, jembutnya panjang2 bener!” Et dah mas.. gak usah disebut juga kaleee..

Pria Santri. Lihat bagian belakang baik-baik.

Di samping barak, ada sebuah mushalla, dan di sampingnya lagi, ada puing-puing yang nantinya akan dijadikan poliklinik jika dana dari kami  memungkinkan. Selain poliklinik, bagian panti yang ingin direhabilitasi juga adalah mess pengurus yayasan. Sembari jalan2 gitu, adaaaa aja kelakuan dari para pasien. Ada nenek2 yang mondar mandir pake baju menyolok. “Nah, si Ibu ini nih emang doyannya yang berbau harta gitu (apa coba berbau harta..?), jadi kalo nemu gelang, kalung, atau apa gitu langsuung dipake semua.” Lagi asik cerita, ada cewek lewat, eh ini cowok apa cewek ya..? “AGUS!!!!!” si Agus ini diteriakin sama Pak Hartono karena.. MAKE BAJU CEWEK!!! Sontak si Agus ini langsung nangis! Ahahahah!!! “Dah elah elu dah, baru dipanggil udah mewek. Kebiasaan bener!” Saya hanya ternganga nganga melihat pemandangan absurd yang terjadi di depan mata kepala sendiri saya.

Ibu Harta & Agus si pemakai baju cewek

Oh, kalian kira itu sudah cukup..?! Belum, kawan. Ada nih pasien yang ngaku2 kalo dia itu adalah santri dari Ciamis. Pertanyaan dari si “santri” ini ialah “Menurut Anda.. Nabi Muhammad itu punya KTP gak..?” hwaa… Gemana guah gak ikut gokiil!! Belum lagi saya lihat ada 2 pria yang dirantai bareng. Katanya, itu supaya seimbang. Si pasien yg satu maunya jalan2 terus, pasien satu maunya diem aja. Jadi mereka jalan beriringan, dan tanpa sadar saling mengontrol antara diri mereka asing2. “Makanya saya paling kesel sama orang egois. Liat aja, orang gila pun punya cara kok untuk berbagi. Kalo orang waras egois, itu mah lebih gila dari orang gila menurut saya.“, ujar Pak Hartono.

Yin Yang

Dari situ, kami berjalan ke luar kompleks yayasan untuk melihat beberapa ekor kuda, karena penghasilan yayasan ini didapat dari usaha delman dan odong-odong, sebuah permainan anak. Di depan kandang kuda, terdapat pula beberapa rumah pengurus lainnya. Sehingga jika dirangkum, penghasilan yayasan berasal dari uang makan pasien yang didapat dari keluarga pasien, delman dan murni dari donatur-donatur. Ketika saya bertanya kapan para pasien dilepas emua untuk berkumpul. Pak Suhartono berkata “Oh, itu mah biasanya setengah 5 sore, kita semua absen. Paling bentar lagi.” Shit. Udah jam 4 lewat men!!! Akhirnya, daripada terjadi hal2 yang orang gokil itu inginkan, saya dan beberapa teman kantor pun pulang setelah dadah2 dengan para pasien.

Yak, itu dia pengalaman tak terlupakan saya dalam mengunjungi panti sakit jiwa. Kalo ada temen2 yang mau bantu dalam sumbangan baju bekas, bisa langsung datang ke alamat panti di:

Jl. Cut Mutiah Kp. Sepatan Gg. Bambu Kuning IX RT 03/02 Sepanjang jaya Kec. Rawalumbu Bekasi 17114 dan nomor telpon (021 33622559), Suhanda Gendu (ketua yayasan yg baru) 0817184336

Karena Pak Hartono berpesan, kalau ada baju bekas yang mungkin bisa disumbangkan, mereka menerima dengan senang hati. Akh.. jadi inget lagunya Mbah Surip tentang orang gila yang ngaku2 kalo dia udah sembuh..

“Orang-orang.. Belum tahu, kalau aku sudah semboooh..
RT RW, belum tahu kalo aku sudah sembooh..
Carik Lurah, Belum tahu, kalau aku sudah semboooh..”

129 thoughts on “Berkunjung ke Tempat Sakit Jiwa: Yayasan Galuh

  1. gum says:

    jadi keinget jaman kuliah dulu. ada temen yang ngajakin ngeband di rumah sakit tempat bapaknya kerja. udah semangat dan latian siang malem, turned out, itu adalah ulang tahun rumah sakit jiwa porong, lawang, yang ke 100.

    jadi ya bayangin aja, bawain lagu creed, di depan orang2 nggak waras *tepok jidat*

    tapi ada pengalaan lucu. ada pasien yg deketin temen saya buat pinjem api rokoknya. karena temen saya nggak bawa korek, ya rokoknya yang disodorin. setelah disulut, eh rokoknya nggak dibalikin. mana rokok temen saya tinggal satu itu :))

  2. iqs says:

    ANJRIT!!!

    aku ngiri.. sumpah aku ngeri ama orang gila! my biggest fear after bencong. tapi juga pengen tau sebab musabab gilanya mereka.

    ah, andai ngkau mengajakku..

    • titiw says:

      Jadi..? Intinya kamu NGIRI apa NGERI sih bhe..? hem… Katanya kalo apa yg kita takutin tuh harus dihadapin biar sembuh bhe.. yuk kapan2 ke mahakam ketemu bencong sama aku temenin ke yayasan ini, hyehehehe.. btw ada tuh aku fotonya si jatu yg dia lagi mirip2nya ama bencong2 mahakam.. huahaha..

      • iqs says:

        ngiri TAPI ngeri! iyah, harus begitu.. kayak bruce wayne sebelum bisa jadi batman.. hahaha..

        ah bencong mahakam mah kaga ngeri! yang super serem tuh, bencong ciputat vs bencong kemang! bagaikan freddy vs jason! hhahaha…

        eh, aku ada tuh baju bekas.. kirimnya kemana yah?

        • titiw says:

          Nyaaaaaaahahahha.. eh ada baju bekas..? gut2.. kirim ke kantor aku doong.. sebelum hari jumat dooong.. *wink2*

  3. Nona Nieke,, says:

    Gue baru tau kalo sakit jiwa juga bisa dari faktor turunan :|
    Wah, pengalaman menarik, Tiw!
    Gue juga pengen banget kalo dikasih kesempatan bisa “maen2” ke sana :)

    Btw, lo ke sana dalam rangka apa, Tiw?
    Kalo ke sana lagi ajak2 gue ya! :D

    • titiw says:

      Beneeeer nih mau diajak ke sana..? ahahha.. udah.. minta pakean bekas aja deh niek.. buat mereka,, langsung salurin aja ke sana ataw ke diriku dulu.. Aku ke sana dalam rangka survey tempat yg mau dikasi bantuan dari Exxon.. Secara kantorku partneran sama Exxon..

  4. tya says:

    spechless… gak tau mw komen apa tiw
    lebih karena prihatin kali ya, salut juga buat para pengurus yayasan
    tapi klo mw nyumbang pakaian gimana nihh jauuuhh beneuuurrr secara rumah aye di tangerang ga pernah maen2 ke bekasi, ada penampungan sementaranya dulu ga?

    • titiw says:

      Eh tunggu.. bukannya kamu tinggal di BOGOORRR??!?!!! *nuduh* hehe.. ya kalo mau nyumbang ke kantor aku aja.. di sampingnya Planet Holiwut gatot subroto.. tapiii kalo emang niat mah langsung ke sana booo.. I.. DARE.. YOU.. Ahahhahaha!! *evil grin*

  5. aldriana amir says:

    saya suka kasihan kalau melihat orang sakit jiwa tanpa busana yg ada di jln2. pingin bgt kasih mereka pakaian langsung, tp takut, krn ga tau cara berkomunikasi dg mereka. salut kpd pak suhartono, dkk. yg berdedikasi tinggi di dunia kejiwaan spt ini! iya, saya jg kepingin tau sebabmusabab knp akhirnya mereka jd sakit jiwa.. (pingin tauuuu aja, rempong deh eike!). thanks tiw, udah berbagi ceritanya! ;)

    • titiw says:

      Iya.. emang.. kalo di jalan tuh suka ada rasa geli, takut, kesihan, campur aduk.. tapi rasa takut itu mengalahkan segalanya.. Hem.. nah itu sebab musabab sakit gila sudah terdiskripsikan di atas darling.. biar ke depannya kamu gak belok dalam hidup yaa.. ;)

  6. aldriana amir says:

    semoga tidak, amiinnn..:) kayaknya istilahnya salah deh tiw, bukan belok tapi miring, hehehe.. kalo belok itu utk istilah yg lain lg.. ;)

  7. ega says:

    aduh tiw, lo ga serem ya?? di bogor banya ktuh orgil yg kadang lepas.krn ada RSJ di bogor. kadang2 ada aja yg tba2 lgi jalan2 santai di jalanan kota bogor. gw sih pribadi serem, krn kadang2 mrka suka ngejar. apa krn gw cakep y tiw?? wkakaakak

    cuma ga prnah ngebayangin t4 rehab gt, trutama utk orgil, tp dah kebayang klo mrka sangat minim biaya.

    • titiw says:

      Ga, plis deh. SEREM ABIS GUE!! cuma apa boleh bulat, ini kan kerjaan kantor!! CIH! kenapa sih gw gak ngantor ala2 pegawai bank aja yg hanya duduk di ruang berase, dan jelasin kerjaan kita ke ortu juga gampang..??! Coba kalo kayak gw gini kerja di LSM.. SUka bingung kalo orang nanya apa kerjaan gw!! Huahahha.. curhat gilaaaa.. Ng.. nggak ga, lo dikejar karena lo.. mirip ama mereka.. Wahahaha.. Jadi inget lagunya mbah surip “Aku di di dikejar kejar.. Di di dikejar-kejar.. Akuuu.. Dikejar-kejaaar…”

  8. kuy says:

    hkahakhkhaka….bagian “Buset deh Ti, liat deh nih cowok bugil, jembutnya panjang2 bener!” huahauhahahaha….

    mereka mana kepikiran buat potot jembung!!!!! huahahahahaa….

    • titiw says:

      AAAAA!!! Potot jembung!! Kiyahahha.. kocak nih kuy!! Tau tuh emang mas arif orang kantor aku. Mana pas pulang, ternyata ada sodaranya dia! Iya, sodaranya dia!! ASELI. Huahha.. buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya..

    • titiw says:

      Dear masgolek. Coba dibaca lagi di atas.. Penyakit jiwa seperti ini TIDAK menular. Tapi dari saraf, psikis, dan KETURUNAN. Coba dicek ya family treesnya, kakak..

  9. irvan says:

    weq…. kenang-kenangan mei-juli 2007. sama bang yono selaku pengurus saya waktu tinggal di yayasan galuh. yup…hidup itu memang…. ” hmmm…. banyak orang tidak memahami mereka, “semoga harapan demi harapan dalam doa dipanjatkan: bila kita mengenal mereka kita akan tahu siapa sebenarnya manusia itu:p

    • titiw says:

      Wah.. gak ada tuh say.. jadi program ini kan programnya kantor lain.. saya cuma dateng bantuin survey aja.. jadi yg berhubungan langsung bukan saya.. maaf ya.. :)

  10. ari says:

    salut aku sm kamu tiw, punya nomor telp. Yayasan Galih? kira-kira kalau kita mau kirim orang ‘sakit’ kesana bayar nggak ya? ada tetangga yang’sakit’ & keluarganya nggak mampu & nggak mau ngurus, siapa tahu bisa sembuh lagi kalau kita bawa kesana.thanks

    • titiw says:

      Wah.. sayang aku gak punya telponnya. Bayar sih sebenernya nggak dipaksain. Biasanya kalo ada keluarganya yang mau “nitipin”, bayar untuk uang makan sama kebersihannya aja kok tiap bulan. Kalo orang2 yang diangkut dr jalan mah siapa yang mau bayar…? Jadi kalo bisa “pasien” yg ada keluarganya diharapkan menyumbang agak lebih biar subsidi silang. Eh btw ini cuma usulku aja lho ya.. bukan dikasi tau dari yayasan galuhnya.. :D

    • titiw says:

      Saya sudah taro alamatnya di artikel. Dilihat aja lagi. Tapi kalo males saya kasih lagi deh.. hehe.. di Jl. Cut Mutiah Kp. Sepatan Gg. Bambu Kuning IX RT 03/02 Sepanjang jaya Kec. Rawalumbu Bekasi 17114. Sama-sama.

      • wie says:

        O…itu alamat nya yaa….kalo no telpon yayasannya atawa kontak person org2 didalamnya berapa ya….?? n apa mba tau harga perawatan di yayasan ini…?? trims

        • titiw says:

          Saya kurang tahu harga perawatannya. Tapi untuk nomor kontaknya bisa dilihat di postingan ini dan komentarnya ya. :)

          • nina mardiana says:

            ini no kontak kami 02133622559,0817184336,081381422302 datang saja langsung ke yayasan kalau hal perawatan terimakasih

  11. khanayo says:

    sori, mau tanya dong, kalo mau kunjungan ke panti itu ada prosedur khususnya ngga ya? atau kita langsung dateng aja

    • titiw says:

      Tergantung kamu itu mau apa.. kalo ingin “naro orang” kayaknya langsung dateng jg gpp. Tpai kalo mau wawancara, atau lihat2, lebih baik hubungi yang berwenang dulu aja kali ya.. :)

  12. Ndank says:

    Pak tolong dong kirim no telpon. yayasanya saya mau mendaptarkan sodara saya, mohon bantuanya.
    No kontak saya 02191063320.

    Trms Ndank

  13. hety says:

    Pak tolong dong kirim no telpon. yayasanya saya mau mendaptarkan sodara saya, mohon bantuanya.
    No kontak saya 02194191860..

    terima kasih

  14. ima says:

    saya sangat kecewa dan sakit hati kepada orang2 penipu yang mengatas namakan yayasan. saya mendatangi dan mencari info tentang yayasan ini, saya ingin menitipkan anak saya disana, dan mereka tanpa basa basi menyebutkan tentang adanya biaya untuk itu! saya di minta Rp.750rb/bln, saya sangat memohon kepada orang2 yayasan disana… akhirnya mereke setuju dengan biaya Rp.500rb/bln, selang berbulan-bulan anak saya dititipkan di sana, saya agak curiga.. koq anak saya seperti sangat tak terurus!, kemudian saya bertanya kepada warga sekitar yayasan… dengan kaget saya mendengar mereka semua berkata “memang bu, ga pernah orang2 yayasan mengurusi orang2 sakit itu!, tapi klo ada sumbangan dana… langsung cepet orang2 yayasan tanggap, dan mereka juga bilang kendara2annya jg bagus2 bu”. saya jadi berfikir disana tempat ladang korupsi dengan mengatas namakan yayasan orang sakit jiwa, sungguh kejam!. apalagi kebencian saya semakin jadi karena… karena bayaran blnan lewat beberapa bulan saja, anak saya di biarkan, untung tetangga saya menemukannya dijalan lontang lantung, kotor, bau, rambut panjang, baju compang camping selayaknya orang gila pinggir jalan, akhirnya anak saya sekarang berada di rumah dengan keadaan kurus, dekil. sekian ceroita yang saya alami semoga untuk para keluarga yang punya sakit jiwa jangan di bawa ke yayasan itu dan menjadi korban penipuan seperti saya!. terima kasih.

      • suhartono says:

        jangan mengatakan hal yang sebenarnya pun ga jelas..Yayasan Galuh tidak seperti itu,itu hanya segelintir orang yang tdk suka dengan Yayasan Galuh…..apabila pasien jiwa itu sehat sudah pasti tidak di Yayasan Galuh,dan bagaimana sulitnya mengurus orang gila dengan biaya yang sangat relatif dibawah standar,jadi mana ada manusia yang mau mengurus orang gila yang ga di bayar sepenuhnya,sdh dibantu diberi keringanan dan memang gampang urus orang gila…jangan asal ngomong,kalau mau complain ke Yayasan Galuh langsung agar semuanya jelas.

        • khalis says:

          Pak, di dekat rumah saya ada ibu2 sakit jiwa, tepatnya di sekitaran jl.anggrek kel.depok jaya kec. pancoran mas, Depok.. saya sangat kasihan karena dia seperti memiliki kenangan buruk hingga sakit jiwa.. ia sering berkata “Kasminah” “Bapake” dan lainnya kadang dalam bahasa jawa.. warga sekitar yang iba sering memberi makan dan baju, tetapi tidak harus berbuat apa untuk mengurusnya.. Saya sudah ke rumah pak RT dan telah diusahakan ke dinas sosial, tetapi tidak ada tindakan dari dinas sosial.. Saya harap bapak dapat menerima ibu2 ini.. Oiya kalo boleh tau berapa nomor bapak ya ? karena telepon yayasan galuh tidak pernah diangkat.. terimakasih pak..

  15. Titus Cahya Primadian says:

    Wah… inspiratif banget.. Pengen berbuat banyak untuk orang-orang sekitar, tapi masih belum bisa apa-apa… Thanks..

  16. iva sari says:

    two thumbs up buat dedikasi org2 yg mau berjuang lwt yayasan galuh…pasti ga gampang yah ngurusnya.. salut… respect..

  17. arman pamulang says:

    miris juga liatnya.. Pengennya datang ke situ, tapi ga punya nyali..
    tadi sempat liat acara ngulik.. Di teve..
    mudah-mudahan mereka cepat sembuh..

    • titiw says:

      Waktu saya ke sini.. bukan main nyali saya ciuuuut banget.. tapi ini salah satu pengalaman yang patut saya syukuri.. :)

  18. pitz says:

    permisi . aku bole minta no.hp atau no. yg bs dihubungi ga ya??
    insylh aku ingin membuat tugas akhir dan mengambil tema ini :)
    terimakasih

  19. romie.... says:

    eh nanya dunk…..alamat yang di pulau sumatra khususnya di bengkulu ada ga???kalo ada tulung dung kirimin kita……

  20. Mena says:

    ternyata orang sakit itu harus dibantu masalahnya secara pisik dan mental,serta butuh bantuan kita untuk bantu memecahkan masalah mereka dengan penuh kasih,makanya mereka itu bisa kok sembuh asalkan diberi jalan keluar dari masalah yang ada.Kita jangan menghakimi mereka jg,karena sering kita mengakibatkan mereka jadi begitu.

  21. khalis says:

    Dekat rumah saya ada ibu2 sakit jiwa dan lumayan mengganggu, jadi saya butuh nomor ketua dari yayasan galuh, karena nomor telefon yayasan galuh tidak ada yang ngangkat.. trimakasih sebelumnya

  22. tina says:

    salut untuk para pengurus yayasan galuh.. moga2 makin banyak orang2 seperti mereka, dan moga2 orang2 yg melecehkan “orang gila” sadar & diberi ptunjuk olehNya :-)

    • titiw says:

      Amin, mbak Tina.. Mau apapun orang kata.. Tetep aja gak semua orang mau ngurus orang gokil meskipun ada duitnya.. Husnudzon ajalah jadi manusia.. Makasih udah mampir ya.. :)

  23. Escapede says:

    Makasi infonya. Kendalanya bw kesana memang susah karena agresif, terakhr ke bogor mestì di borgol dulu dan juga pake sewa mobil.

  24. Wendell Phillips says:

    Dear Madam, Sir,
    I’m wondering if you can help me…I’m from Vancouver, Canada and am looking for contact email with Nina Mardiana ( secretary for Yayasan Galuh Center in Rawa Lumbu Bakasi.
    Or possibly Director Suhanda Gendu ?

    many thanks for your time
    and kind regards
    Wendell Phillips
    Canada

  25. tuti says:

    Subhanalloh, masih ada orang2 yang baik,sy jg ada anggota keluarga yg sakit jiwa ( sdh belasan thn ) berobat dg biaya sndr, dan sekarang keuangan sdh sekarat,apakah mash ada orang yg mau membantu ?! jawab nya: masih ada yg negur aja udah syukur Alhamdulillah.Biasanya kl yayasan masih bnyk yg nolong, tp kl pribadi/keluarga ? kita mau beli obat aja di persulit ke dr jiwa,untung sy msh punya sahabat yg pnya nasib sama tp dia keuangannya lbh baik jd ya sy bs curhat sm dia sekalian minta obat nya,bagi mereka yg pnya anggota kel skt jw,ini ujian yg amat sangat berat…oleh karena itu kami berharap untuk berempati.tetap semangat dan jangan pernah menyerah !!!

  26. tazki says:

    alhamdulillah,, masih ada orang yang peduli dengan sesama, ,semoga para pendiri dan pengurus yayasan mendapat pahala yg setimpal dari Allah SWT atas jasa-jasa mereka msh mau membantu sesama yg kurang beruntung ….

  27. angga says:

    rasa nya jarang sekali di masa kini ada orang yang msh peduli dengan nasib orang lain,, semoga yayasan ini selalu dapat membantu mereka mereka yang membutuhkan bantuan

    • nina mardiana says:

      terimakasih banyak mas atas dukungan moralnya semoga kami pelaku rawat di yayasan galuh bisa meningkatkan pelayanan agar lebih baik lagi kedepannya,dan kami mendukung semua program kesehatan jiwa yang menjadi prioritas ,saran dan kritik adalah acuan kami untuk lebih maju lagi thanks

  28. muhammad farhan ramadhan says:

    saya sangat simpatik, smg yayasan galuh lebih baik lagi dan lingkungannya lebih sempurna

  29. joko says:

    Yayasan itu sekarang masih aktif gak ya? Soale aku mau bawa saudara yang perlu di rawat di tempat seperti itu. Semoga ada yang baca komen ini dan beri info aku.Tks.

    • titiw says:

      Halo kak Andri, setau saya alamatnya tetap di situ, sedangkan untuk telponnya sudah diganti yang terbaru itu. Kurang tau kalo telponnya sudah diganti. Good luck ya. :)

  30. suardi says:

    assalamualaikum wr, wb.. saya maw tanya, kebetulan kakak saya seorang laki-laki, dia berumur 32 tahun, sejak usianya 24 tahun beliau mengalami depresi berat ketika pada saat itu beliau tidak diterima sebagai anggota TNI,, dan sampai saat sekarang ini, beliau masih seperti itu, awalnya sering memberontak dan memukuli orang, tidak jarang kami pun saudaranya dipukuli,, dan sekarang beliau kami terus konsultasi sama dokter ahli kejiwaan namun sudah beberapa tahun ini, beliau tidak sembuh-sembuh hanya ketenangan saja efek dari obat n suntikannya,,, dan ketika terlambat dsuntik maka kembali sesekali memberontak dan mengurung diri didalam kamar, z memohon jawaban dan petunjuknya,, assalamualakum wr wb

    • titiw says:

      Maaf pak, saya tidak ada hubungannya dengan Yayasan ini, saya hanya pernah bertamu saja. Mohon langsung menelpon telpon yang saya cantumkan di atas. Terima kasih.

  31. ferti irma y.s says:

    Mbk Titiw Saya Sudah Lama Mencari Yayasan seperti ini.. Saya Boleh Ikut Kah Lain Kali Kalau Ada Rencana Kesana Lagi.. Saya Minat Sekali.. Saya Juga Banyak Melihat sepanjang jalan Saat Saya Mau menuju tempat kerja di daerah cileungsi bogor .. bisa kah menitip kan mereka walaw pun bukan keluarga saya
    insyaalah saya sedikit” bisa membantu dana
    pliss Coment ny
    ini kontak saya bu
    085771092778

    • titiw says:

      halo mbak ferti. Silakan saja langsung ke sana mbak, soalnya saya bukan yang punya atau yang kerja di yayasan itu. Saya cuma sempat berkunjung sekali dan berbagi kondisi di sana. Langsung hubungi telpon yang tertera ya mbak. :)

      • Mr. Jo says:

        Dear bu Titiw

        Bu saya mau tanya, kalo menurut ibu kalo mau ngasih bantuan dalam bentuk apa yang paling mereka butuhkan ?

        Ditunggu konfirmasinya bu, thank a lot.

        • titiw says:

          Pakaian bersih pak, dan mungkin semacam mainan-mainan yang dapat mereka mainkan ya daripada mereka bengong.

  32. tricintya says:

    Selamat malam mba titiw, saya tri dan teman saya putri tertarik untuk meneliti tentang pola komunikasi mantan pasien Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) terhadap pasien. Kami tertarik untuk meneliti yayasan Galuh ini karena dalam artikel mba ada disebutkan bahwa “Pengurus rata-rata merupakan pasien yang sudah sembuh”. Apakah hal tersebut benar adanya? Karena jika benar akan sangat menarik untuk diteliti. Dan yang kedua, apakah di sana ada tenaga medis seperti dokter spesialis kesehatan jiwa yang ikut menangani?
    Terima kasih mba :)

      • dery says:

        salam sehat
        @mbak titiw: bisakah minta nomor tlpnya/bbm ?

        Memang sejak dahulu pemerintah sepertinya masih menutup mata akan permasalahan gangguan kejiwaan ini, seakan akan mereka adalah sampah masyarakat. Padahal gangguan jiwa ini bisa sembuh jika ditangani dan diberi ruang perhatian kepada mereka yg mengalami gangguan kejiwaan.
        Alhamdulillah saya dan teman teman juga sudah mendirikan tempat rehabilitasi gangguan kejiwaan yg bekerja sama dengan RSJI Klender juga. Dan semoga bisa membantu mereka menuju kekehidupan normal sediakala.

        kunjungi website nya http://rumahtetapikhalifa.com

        salam kompak selalu

        no kontak:
        081299118446
        55246ECC
        Dery

    • titiw says:

      Ada nomor telpon yang saya taro di atas itu mbak, silakan dihubungi saja. Atau bisa langsung ke sana, alamat yang saya tulis sudah lengkap. Good luck.

  33. Gazela says:

    Ass . wr . wb kakak sayaminta tolong nomor hapenya,saya ingin menanyakan tentang kekurangan kakak saya. trims

    • titiw says:

      Maap ya, saya ini cuma nyeritain pengalaman saya kunjung ke sana. Bukan berarti saya bisa bantu apa2.. Mungkin Gazela bisa langsung aja hubungi nomor telpon di atas? Semoga membantu.

  34. Mustainahputra says:

    Assalamualaikum.sy mau membawa kakak saya kesana,apakah ada target pembayaranya?? Mkash wassalmualaikum.

  35. Kidis says:

    Soal Kaka saya , sudah lama kaya gangguan mental , udah di bawa ke mana mana , dan udah abis biyaya pun , masih belum ada perkembangan , mohon petunjuk nya tri makasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *