“GRIEF: You will never get over it but you will get through it”
Orang tua saya meninggal dua tahun lalu, tepatnya di bulan Agustus 2023. Tidak hanya satu, tapi dua sekaligus. Ya, Papa meninggal tanggal 11 Agustus, dan Mama meninggal tanggal 23 Agustus. Di bulan yang sama. JEGER JEGER JEGER.
Saat itu, saya bingung apa saja yang harus diurus. Kirain saat orangtua meninggal itu, kita boleh tiduran, rebahan, berduka, dan nangis aja pokoknya. Ternyata eh ternyata tidak semudah itu Ferguso. Ada segala tetek bengek administrasi yang harus diurus! Sehingga saya tarik napas panjang, ngeteh dulu, dan pelajari serta jalani satu-satu. Saya catat dan ingat-ingat agar bisa membantu teman-teman jika ada kejadian seperti ini. Simak apa yang harus dilakukan, ya!
1. SURAT KEMATIAN
- Jika orangtua meninggal di RS, RS akan mengeluarkan surat kematian, jika memungkinan sekalian minta SURAT VISUM. Surat visum ini ternyata bisa diminta tanpa harus ada kematian yang gimana-gimana kok.
- Jika meninggal di rumah, bisa panggil dokter untuk memastikan kematiannya, dan dokter tersebut yang akan kasih surat kematian. Menurutku lebih mudah panggil dokter daripada tidak ada sama sekali. Karena kalau tidak, harus minta surat keterangan RT bahwa ada yang meninggal, bawa ke Kelurahan untuk dibuatkan surat, dan dilegalisir di kecamatan. Too much step lah pokoknya.
- Bila sudah ada surat kematian, fotocopy yang banyak, scan, dan taro di tempat aman. Ini akan sangat dibutuhkan nantinya untuk urus-urus segala rupa.
2. MEMANDIKAN JENAZAH
- Lebih baik jenazah dimandikan di RS jika orangtua meninggal di RS pula. Lebih gak repot dan sudah jelas tata caranya. Nantinya pembayaran akan terpisah dari biaya admin-admin RS. Waktu memandikan jenazah Mama di RS Dharmais, saya bayar sekitar 1,5 juta via QRIS, tapi bukan ke RS melainkan langsung ke yang memandikan (pihak yang kerjasama dengan RS).
- Bawa sabun/sampo yang proper jika memungkinkan, karena pihak yang mandikan jenazah hanya memakai sabun sekenanya. Saya gak nangis saat Mama meninggal, tapi nangis pas Mama “hanya” dipakaikan sabun batangan yang bisa dibeli di warung. Saya sedih karena Mama tipikal ibu-ibu bersih resik dan suka pakai sabun wangi di botol yang cantik.
- Jika dimandikan di rumah, pastikan untuk memanggil orang yang biasa bantu mandikan jenazah, dan sudah ada kain atau jarik untuk menutup jenazah. Perhatikan tata cara memandikan jenazah, dari menutup ruang pemandian, step by step mandikan, serta cara menutup aurat jenazah.
- Apabila jenazah sudah suci dan sudah diwudukan (agama Islam), pastikan tidak ada non muhrim yang menyentuh lagi.
3. AMBULANS
- Tentukan lebih dahulu, kamu mau pakai ambulans dari rumah sakit atau dari mana? Jika kamu punya KTP Jakarta, bisa gratis hubungi 112. Waktu Papa drop dan mau pindah RS, berbayar karena RSnya dari Jakarta ke RS Bekasi. Biayanya ambulans yang ada ventilatonya saat itu 1,1 juta.
- Saat Papa Mama meninggal, saya pakai ambulans dari Yayasan Masjid di komplek rumah. Tanya berapa biaya dll di depan, sejak bawa dr RS, ke rumah, dan ke kuburan.
- Bila meninggal sore hari seperti Mama saya, saya bilang ke ambulans untuk antar ke makam besok pagi setelah disolatkan.
4. PEMAKAMAN
- Mau dimakamkan di mana? Dekat rumah? Di kampung? Ini semua berkaitan dengan budget dan waktu yang dimiliki oleh orang yang mengurus jenazah. Saat itu saya memutuskan agar ortu dimakamkan di Jakarta agar lebih mudah.
- Untuk pemakaman di DKI Jakarta, biayanya bervariasi, dari 0 rupiah hingga ratusan ribu rupiah untuk biaya sewa lahan selama 3 tahun, dan bisa diperpanjanga. Jika mencapai jutaan, itu biasanya tidak resmi dan tidak mengikuti Perda DKI. Ada beberapa pilihan, bikin lubang baru, atau ditumpang ke kuburan lama.
- Yang dibutuhkan untuk mengurus makam biasanya surat keterangan kematian, KK & KTP almarhum, surat pengantar dari RT/RW.
- Ada beberapa pihak yang mengurus hal ini seperti Yayasan Bunga Kemboja, di mana kamu sebagai anggota membayar biaya tertentu selama beberapa waktu, dan ketika waktunya tiba, Yayasan akan mengurus semuanya. Tapi ada juga pilihan non-anggota yang ketika ada yang meninggal akan diurus semuanya juga dengan biaya 6-9 juta (sudah all in)
- Bila meninggal pagi hari, sebisa mungkin kejar untuk disolatkan saat Dzuhur. Hubungi pihak masjid agar menyiapkan segala sesuatu untuk penyolatan jenazah.
5. AKTA KEMATIAN
- Akta kematian ini berbeda dengan surat kematian ya. Diurusnya di DISDUKCAPIL. Ini adalah dokumen maha penting yang orang-orang suka skip, tapi akan jadi masalah jika tidak ada ketika berhubungan dengan waris, dll.
- Yang diperlukan: KTP & KK asli almarhum, KTP pasangan (jika ada), surat kematian, KTP & KK Pelapor (Pelapor harus ahli waris, misalnya anak, minimal harus 21th)
- Jangan lupa copy akta kematian dan scan juga untuk jaga-jaga.
- Setelah akta kematian ada, ini akan jadi dokumen untuk mengupdate status KTP pasangan, update KK, dan menghapus nama anggota keluarga yg meninggal.
6. SURAT KETERANGAN AHLI WARIS
- Surat ini penting untuk urus segala printilan, apalagi yang berhubungan dengan harta waris.
- Bikinnya di Kelurahan, nanti kelurahan yang akan menaikkan & melaporkan ke kecamatan.
- Syaratnya: bikin surat keterangan ahli waris yang ditandatangani 2 saksi (bermaterai), akta kematian, buku nikah, akta kelahiran semua anaknya, fotocopy semua KTP anak dan saksi, bukti pelunasan PBB tahun tersebut.
- Saksi = bisa tetangga, yang tidak 1 KK dengan almarhum
Baca Juga: Because Little Things Matter
7. DOKUMEN FINANSIAL
- Sebisa mungkin tahu nomor ATM, bank apa saja yang dimiliki ortu, asuransi, BPJS, taspen, dll. Diskusikan dan catat sebelum mereka berpulang, jangan baper-baperan, ini demi kelancaran semuanya.
- Cara cairkan rekening: bawa akta kematian, KK, buku nikah, KTP asli alm & semua ahli waris, & surat kuasa ahli waris.
- Jika almarhum punya asuransi jiwa, langsung cek, karena biasanya windownya untuk kita klaim hanya 30 hari setelah kematian. Baca baik-baik polis & klaimnya.
- Non aktifkan semua kartu kredit dan BPJS almarhum agar premi tidak terus berjalan. Langsung aja ke bank dan kantor BPJS biar jelas dan gak ribet.
8. CEK ASET & UTANG PIUTANG
- Salah satu kewajiban dari ahli waris adalah melunasi hutang orangtua. Cek saudara, tetanggga, kerabat, apakah almarhum ada utang, apa buktinya, dan berapa?
- Cek juga apakah ada orang yang pernah berhutang pada almarhum? Jika keluarga iklas, ya udah gak ribet dan gak usah diperpanjang.
- Apakah ada aset selain rumah? Seperti Papa saya, ternyata ada aset sebidang tanah. Perlu diurus di mana sertifikatnya, dll
Sedih gak orangtua meninggal? YA SEDIHLAH GILAAAK. Apalagi berdekatan kayak yang saya alami. Sedih is one thing, but life goes on. Makanya penting banget persiapan sebelum kita meninggalkan orang-orang yang disayang. Bukan hanya persiapan mental, tapi juga teknis. Al Fatihah untuk orangtua yang sudah meninggalkan kita. Silakan dishare dan disave jika berguna!