Di usia berapa kamu mulai niat menabung? Dari buka deposito, punya dana darurat, bahkan hingga menyiapkan dana pensiun?
Saya iseng-iseng tanya di IG stories kemarin, dan jawabannya superrr variatif. Ada yang sejak 18 tahun (hebaaatt!), Mid 20’s, ataupun karena “kondisi”, semisal ketika mau menikah atau hendak punya anak.
Kalau saya sendiri, sejak usia 26-27, ketika masih single namun pekerjaan sudah mulai membaik. Dimulai dengan deposito dan reksadana. Daaaan lebih niat lagi ketika sudah menikah dan punya anak. Sudah menyiapkan dana darurat, dan juga dana pendidikan.
Nah, di usia yang sudah 30-an ini, saya mau sedikit share beberapa tips untuk nabung. Ya gak ideal-ideal banget sih, tapi seenggaknya cara saya ini bikin saya happy, gak deg-degan, dan insha Allah lancarrrr ini itu di bidang finansial.
1. Bikin Dana Darurat
Baca-baca dan nanya temen yang financial planner, banyaknya dana darurat untuk saya yang sudah menikah dan sudah punya anak adalah: 12x biaya pengeluaran bulanan. Jadi misalnya sebulan pengeluaran saya 5 juta, kalikan dengan 12, berarti dana darurat saya minimal ada 60 juta. Dana darurat ini berguna kalo tiba-tiba kamu sakit yang tak tercover asuransi, tiba-tiba gak kerja, dan sebagainya.
2. Jangan punya utang
Prinsip saya dari dulu: Kalo gak punya duit, ya jangan beli. Kalo gak ada duit, ya jangan jajan. Simpel sebenernya tuh gak punya utang, kalo kita punya kontrol diri yang baik. Inget, kalo kita berutang, bisa jadi keluarga yang kena akibatnya. Dikejar debt collector, harus bayar utang kita, ihhhh takuuuutt.
3. Siapin Dana Untuk Anak
Dana apa? Dana pendidikan sih lebih tepatnya. Pernah saya ikut sebuah talkshow, dan financial plannernya bilang kalo punya anak di tahun 2019, dan mau si anak masuk Universitas Indonesia 18 tahun lagi, maka kita harus punya dana sekitar 1,8 Milyar. GOKIL! Makanya saya punya pos juga untuk dana pendidikan 2 anak. Cukup 2 yaaa anaknyaaa.. :’)
4. Punya Reksadana
Saya juga gak yang jago-jago banget masalah Reksadana. Tapi saya punya akun Reksadana sudah hampir 10 tahun dengan resiko menengah. Saya tidak pernah ambil, dan selalu didebet tiap bulannya untuk Reksadana itu. Salah satu dana pendidikan anak nantinya ya dari reksadana ini.
5. Usahakan punya lebih dari 1 pemasukan
Usahakan lebih dari 1-2 pemasukan. Misalnya aja, dari gaji pribadi. Keuntungan dari jualan online shop. Pemasukan freelance (ngeblog, nulis). Dan jangan lupa pemasukan dari suami. *DILEMPAR BAKIAK* Ini harus di luar deposito ataupun reksadana yang kamu punya yaa. Kalo kamu punya skill, coba diulik apa yang bisa kamu “jual”.
6. Punya Deposito
Beberapa dana saya letakkan di deposito, supaya gak nyampur dengan tabungan, dan gak bikin saya jadi ngerasa punya duit banyak. Tapi terus terang, buka deposito itu melelahkan. Saya harus meluangkan waktu ke bank, antre, tandatangan ini itu, beli materai, dan harus simpen beberapa dokumen. Tsapekkkk tsayyyyyy!
7. Pake Jenius
Tiga tahun lalu, saya mengenal JENIUS. And I can say that it’s a reeeeaaaly life changer in my financial life. Udah pada tahu Jenius kan? Bank dengan aplikasi super mudah yang berada dalam genggaman dan mudah banget dipakenya. Saking sukanya pake Jenius, buanyak banget temen yang udah saya convert jadi #temanjenius. 10 orang? 20 orang? Lebiiih! Hahahaha..
Baca juga: Serius, Aplikasi Keuangan Ini Jenius!
Sekian tips sharing seputar menabung yang saya lakukan di usia 30-an. Semoga membantu yaa. Yang jelas point ke-7 yaitu pake Jenius itu bener-bener saving my time and my energy untuk ngurus segala rupa.
Misalnya aja di point ke-6 tentang bikin Deposito. Saya sekarang deposito di Jenius. Karena dalam waktu 1 menit aja, saya sudah bisa buka deposito dengan fitur Maxi Saver. Cuma tinggal pindahin aja duit yang ada di m-Card, masukin password, dan voila! Duitnya udah terdepositokan. Ntaps!
Gak cuma itu. Sekarang saya bayar semua tagihan (yang membutuhkan kartu kredit) juga via e-Card Jenius. Konsepnya kayak kartu kredit, tapi ya ngedebet tabungan kita. Cocok untuk orang yang gak mau berhutang, seperti di point 2.
Ketika ke Malaysia beberapa waktu lalu, saya punya discovery moment dengan Jenius. Jadi saya panik karena udah mau berangkat, gak sempet ke money changer dan kartu Jenius hilang. Cek dompet ada x-Card Jenius yang biasa saya kasih Mama kalau beliau mau belanja bulanan. Ternyata x-Card Jenius juga bisa dipakai sebagai kartu ATM. My life saviour! x-Card ini bisa juga kamu manfaatkan untuk dana Pendidikan anak, seperti di point ke-3.
Duh, tanteeeee, #temanjenius banget nih kayaknya? Iya dooong sheyeeeng. Tante udah 3 tahun pake Jenius dan Jenius tetap di hati dan di kantong. Di bulan Agustus kemarin juga Jenius ultah lohh. Ciyeee, Leo nihhh zodiaknya. Hahaha.. Well Happy Anniversary Jeniuuus. Semoga makin banyak punya inovasi sehingga makin banyak lagi membantu semua generasi untuk lebih melek finansial.
Gemana, kamu ada tips nabung di usia 20-an, 30-an, atau punya pengalaman make Jenius yang bisa dishare? Cusss bagi-bagi ceritanya biar orang-orang makin jago ngatur keuangan. That’s all for today, happy weekend, all!
4 thoughts on “Tips Menabung di Usia 30-an Dengan Cara Jenius”
Salah satu gebrakan yang sangat Jenius dari BTPN! Sejak pake Jenius, istriku sepertinya termudahkan sekali hidupnya.
YEs bangeeet!
Dulu aku sempat kerja di fintech dan aku juga belajar kalau mempersiapkan Dana Darurat sejak dini itu emang penting banget. Dan ya… pakai Jenius ini memang memudahkanku banget buat mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan di masa depan. Fiturnya oke banget dan gemes ada moneymoji juga. :D
Iyaa seru banget yaaah :D