Another Impulsive Trip: Ambon Trip!

Ambon Ora Beach Trip (2)

You heard it right, it’s a story about another IMPULSIVE TRIP! Kalau beberapa waktu lalu impulsive trip ke Bali dijalankan dengan hikmat bersama Widya sohib saya si kucing garong, maka kali ini impulsive trip ke AMBON saya lakukan bersama Vina, dengan seimpulsif-impulsifnya atas tempo yang sesingkat-sesingkatnya. Mengapa demikian? Begini ceritanya ki sanak, 2 minggu sebelum keberangkatan, teman saya bernama Andin menjual tiketnya ke Ambon PP untuk 2 orang seharga 2,6 juta. Itu udah murah banget karena pesawatnya Garuda, dan yes dia bisa dapet semurah itu karena beli di Garuda Fair seperti yang saya dapet untuk Manado Trip kemarin. Tapi entah kenapa saya gak begitu bernapsu untuk mengejarnya, ditambah lagi perasaan gak tega ninggalin Mahe 4 hari *iya ini pencitraan* *balur-balur losyen Citra sekujur bodi*.

Seminggu kemudian, Andin japri sambil bilang “Kak, ambil deh nih tiketnya semua 1,5 juta udah PP buat 2 orang.“. Dari situ darah jalan-jalan ini kok menggelegak, saya langsung hubungi Vina dan dia mau! Di rumah juga suami saya tercinta dengan iklasnya mengizinkan saya untuk melaksanakan impulsive trip tersebut. Gemana gak impulsif coba? Kami memutuskan untuk berangkat 3 hari sebelumnya! KE AMBON MEN! Bukan cuma ke Tangerang atau ke Bandung inih!

Tak lama menunggu, saya langsung WhatsApp sana sini, email kiri kanan, dan hubungi teman-teman yang sekiranya pernah ataupun tinggal di Ambon. Ke Adlien, Astin, Almascatie, dan Dita. Tujuan utama kami tentu saja: Ora Beach Resort, sebuah eco resort di Pulau Seram yang sudah pernah dikunjungi oleh suami saya di tahun 2010 ketika ikut ajang ACI dari detik.com. Konon katanya Ora Beach lagi hits dan bergema namanya di kalangan traveler sehingga kami tidak terlalu optimis untuk mendapatkan kamar di sana. Teman saya saja yang sudah 2 bulan sebelumnya booking nggak dapet tempat, apalagi yang cuma 3 hari sebelumnya. Namun takdir berkata lain. Saya jadi cantik, badan jadi tinggi, Victoria Secret nawarin saya jadi modelnya. Semuanya seakan dimudahkan. Kamar dengan view laut di Ora Beach tersedia. Vina punya sahabat bernama Nancy di Ambon yang rumahnya bisa diinapi dan bersedia mengantar keliling Ambon. Dita yang ke Ora Beach untuk honeymoonnya meminjamkan kamera underwater dan menjelaskan itinerary ke Ora dengan gamblang. Semuanya lancar. Inikah yang namanya konspirasi semesta? *menatap langit dan tiba-tiba bintang dan bulan berdekatan, suara adzan terdengar* *ternyata udah Isya*

Pelabuhan tulehu Ambon
Pelabuhan Tulehu
Ora Beach
Menuju Ora!

Beberapa hari sebelum keberangkatan, perut saya melilit. Bukan karena abis makan rujak bebeg yang dilaletin, tapi lebih karena kita akan melakukan sebuah petualangan cuma berdua cewek-cewek. Bagaimana jika di bandara tiba-tiba kami harus pulang? Bagaimana jika ada apa-apa di jalan sehingga kami tidak bisa dikenali? Namun itulah hebatnya Vina sang partner in crime. Dia yang pembawaannya kalem bisa diandalkan untuk menenangkan saya yang parnoan. Perjalanan Ambon dan Ora tidak bisa dibilang mudah, tidak juga bisa dibilang sulit. Layaknya pasangan yang saling mengisi, saya dan Vina merupakan sandingan yang harmonis. Di satu sisi, saya yang mengurus itinerary dan dia tinggal terima karena banyak kerjaan sebelum cuti. Di sisi lain Vina yang handle segala check in dan keuangan.

Beberapa orang bilang kalo pertemanan itu bisa diuji jika kamu pernah traveling bersama. Dan sepertinya kami berdua sama-sama lulus ujian dengan angka yang cemerlang. Tidak ada drama internal kecuali drama-drama dari luar yang kami alami dengan penduduk lokal. Dari drama check in di airport hingga ditegur petugas, sopir yang tipu-tipu, sampe tragedi diminta uang di pelabuhan. Semuanya malah menjadi memori manis yang bisa ditertawakan oleh kami berdua. Eh tapi Ambon tak hanya berisi drama kok, kami juga bertemu orang-orang baik seperti Nancy dan suaminya serta si kecil Gav yang sangat kooperatif diajak baronda-ronda di Ambon. Intinya saya hepi ke Ambon. Daag Ambon, Danke buat semuanya! Buat para pembaca, nantikan itinerary dan perkiraan budget di blog ini! :)

Ambon Trip
Thx Nancy & fam! :)

Sekelumit Trivia Ambon: 

  • Toko oleh-oleh di Ambon tutup pada hari Minggu, jadi belilah oleh-oleh di hari lain.
  • Kuliner di Ambon kurang meyakinkan, dan hal ini diamini oleh Ferdi, suami Nancy yang memang orang Ambon aseli. Maka daripada itu, jika ingin makan-makan lebih baik makan masakan Manado atau Makassar yang banyak tersebar di penjuru kota.
  • Orang Ambon look up banget dengan Belanda, jadi jangan heran jika ada beberapa bendera Belanda berkibar-kibar dan banyak bahasa serapan Belanda seperti Danke (terima kasih) ataupun Daag yang tak hanya dipakai untuk ucapan selamat jalan tapi juga untuk menyapa.
  • Provider telepon yang berjaya di Ambon dan sekitarnya hanyalah Telkomsel. Kamu akan dipandang aneh oleh sopir-sopir pangkalan jika memakai nomor di luar Telkomsel. Tapi kalo pake Telkomsel dimintain nomernya. Hayoo mending dipandang aneh apa dipandang geniit? :))
  • Oleh-oleh khas Ambon biasanya adalah minyak kayu putih ataupun cemilan-cemilah yang memiliki kandungan kayu manis. Saran saya sih lebih baik beli oleh-oleh Abon Cakalang ataupun Sambal Roa dari teman saya Nancy. Abon Roa nya juaraaaa kelaaas dan semua yang saya oleh-olehin itu pada suka. Bisa hubungi Nancy di 0821 104 304 10 ya, ingat hubungi beberapa hari sebelumnya agar ia bisa menyiapkan semuanya.
  • Nancy ini juga sempat menulis cerita tentang Ambon dari kacamatanya sebagai pendatang yang sudah menetap selama beberapa bulan di SINI. Wajib baca buat yang mau tau Ambon dari perpektif lain!
  • Last, happy traveling guys! :)

6 thoughts on “Another Impulsive Trip: Ambon Trip!”

  1. [LULUS UJIAAAAAAN] :))))))
    Alhamdulillah dengan seijin para suwami, ImpulsTrip murah meriah ini berjalan lancar jaya bahagia dengan drama minor seru disana-sini. Menanti trip-trip berikutnyaaaa… :*

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pulau Padar Titiw

Titiw

Ngeblog sejak 2005

Female, Double (hamdallah sudah laku), berkacamata minus satu setengah yang dipake kalo mau lihat nomor angkutan umum doang. Virgo abal-abal yang sudah menjadi blogger sejak tahun 2005 yang pengalaman menulisnya diasah lewat situs pertemanan friendster.

Scroll to Top